H O C H I M I N H
Seorang pemuda Kristen dari suku minoritas Hroi yang menolak untuk menyangkal imannya tewas dibunuh akibat penganiayaan saat ia melewati masa-masa interogasi di kantor polisi. Kantor berita Compass mengonfirmasikan bahwa Presiden Nguyen Minh Triet bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, George Bush, di Washington DC pada hari Jumat, 22 Juni, di tengah protes keras tentang peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi di Vietnam. Pemuda Vin Y Het meninggalkan seorang istri yang tengah mengandung dan dua orang putra yang masih kecil-kecil. Ia berasal dari sebuah kota kecil di Provinsi Phu Yen, sebelah selatan Vietnam, dan menjadi Kristen sejak bulan September tahun lalu. Ketika pemerintah mengetahui hal tersebut, ia diperintahkan untuk datang ke kantor polisi dan dipaksa untuk menandatangani sebuah dokumen yang berisikan persetujuannya untuk menyangkal iman Kristennya. Ketika ia menolak, petugas memukulinya bertubi-tubi. Sebelum pertemuan bersejarah dengan Presiden Bush, Presiden Triet juga sempat bertemu dengan pemimpin Kristen di Kedutaan Vietnam di Washington pada hari Kamis. Ia harus menghadapi kritik dan protes tajam dari para pemimpin Kristen dan pemimpin Kongres Amerika Serikat.
Diambil dan diedit seperlunya dari:
Sumber asli | : | Compass Direct |
Judul buletin | : | Open Doors, Edisi September-Oktober 2007, Volume 14 No. 5 |
Judul artikel | : | Umat Kristen dari Suku Hroi Tewas Akibat Penganiayaan |
Penulis | : | tidak dicantumkan | Halaman | : | 8 |
Pokok Doa
Sementara itu, gereja membludak di Vietnam; Far East Broadcasting Company (FEBC) pun turun tangan. FEBC menceritakan kisah seorang pimpinan pabrik produksi yang menyadari bahwa para karyawannya merasa kesepian. Ia mengundang seorang pendeta untuk mengenalkan Kristus kepada mereka dan banyak karyawan menerima Kristus. Mereka semua membutuhkan pemuridan. FEBC memberikan radio sehingga mereka dapat mendengarkan siaran Kristen. Tahun lalu, hampir 3.500 orang datang kepada Kristus melalui pelayanan ini dan kini beribadah di gereja secara rutin.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10293 |
Pokok Doa
Selama bertahun-tahun, Vietnam terkenal sebagai penganiaya orang-orang Kristen. Tapi tahun lalu, Vietnam dikeluarkan dari daftar yang dibuat oleh Amerika Serikat berkenaan dengan negara-negara yang mendapat perhatian khusus sebagai negara dengan pelanggaran terhadap kebebasan beragama. Presiden World Serve Ministries, David Hunt, mengatakan hal ini bisa pula berubah. Ia mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. "Teman-teman kami di Vietnam memiliki izin tertulis dari departemen agama setempat untuk mencetak seratus ribu Alkitab yang akan dibagikan kepada gereja-gereja yang tidak terdaftar di Vietnam. Hal ini benar-benar merupakan perkembangan yang paling luar biasa selama empat puluh tahun terakhir." Kebutuhan akan Alkitab sangat besar karena pertumbuhan gereja yang luar biasa. Dana sangat diperlukan. "Kami membutuhkan rekan kerja dan rekan- rekan untuk sekali lagi mendukung kami. Dan secara khusus, kami masih membutuhkan beberapa ratus ribu dolar untuk menyelesaikan tugas ini. Kami bekerja sama dengan American Bible Society dan mereka terus melangkah maju dengan dana yang mencukupi.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9998 |
Pokok Doa
Doakan agar penyediaan Alkitab di Vietnam dapat dituntaskan. Kiranya usaha ini bisa berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang mendukung pelayanan Tuhan di sana.
Doakan American Bible Society yang terus mengusahakan kemajuan perkembangan pelayanan penyediaan Alkitab di Vietnam. Biarlah orang-orang yang telah digerakkan Tuhan dapat terus mendukung pekerjaan ini.
Banyak orang Kristen Vietnam menggunakan Alkitab yang diterjemahkan terakhir kalinya pada tahun 1926 oleh seorang misionaris Amerika. Pusat Penerjemahan Alkitab Dunia (World Bible Translation Center/ WBTC) sedang menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Lama yang mudah dibaca (Easy-To-Read Old Testament). Artinya, Alkitab lengkap berbahasa Vietnam baru bisa diedarkan setahun kemudian. Tam, penyunting Alkitab ini, mengatakan, "Ada banyak perubahan bahasa sehingga beberapa pasal menjadi sulit untuk dipahami. Jadi, saya rasa terjemahan baru dengan format yang lebih mudah dipahami akan menjangkau lebih banyak orang untuk Kristus." Pimpinan WBTC, Gary, mengatakan bahwa sekarang adalah saatnya untuk bergerak karena pemerintah Vietnam tidak terlalu ketat dalam urusan pembatasan. Hal itu berarti dukungan yang lebih mendesak dan segera, sangat dibutuhkan. "WBTC berkomitmen untuk mengerjakan 20.000 Perjanjian Baru, 20.000 Alkitab lengkap, dan kemudian 20.000 Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris-Vietnam. Jumlah ini hanyalah sedikit dari sekian banyak Alkitab yang dibutuhkan karena masih sangat banyak jumlah orang yang ingin dijangkau."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Mei 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9871 |
Pokok Doa
Doakan agar penyelesaian proyek penerjemahan Alkitab dalam bahasa Vietnam dapat berjalan dengan cepat supaya banyak jiwa dapat mendengar Injil dalam bahasanya sehingga dapat memahami Alkitab dengan lebih mudah.
Doakan juga agar kelonggaran yang diberikan pemerintah Vietnam dengan mengizinkan penerbitan Alkitab ini dapat dimanfaatkan dengan baik.