Guinea Bissau
Guinea Bissau (1,2 juta), Ibukota Bissau (0,2 juta), agama Islam 48%, Animis 42%, Katolik 7%, Kristen 2,5%. Di negara ini yang kecil dan sangat miskin, dengan cukup banyak suku terabaikan. Bapak Pdt. T, WEC, sudah kembali di tempat pelayanan di Guinea Bissau. Bulan Januari ia sudah membantu mengurus tim bola kaki yang main di Guinea Bissau. Ia akan ke Brazil untuk memimpin retrit gereja Indonesia dalam liburan Karnaval di minggu ke 3 bulan Februari. Lalu ada permintaan dari persekutuan gereja-gereja Indonesia di Amerika, agar ia memimpin khotbah misi untuk gereja-gereja Indonesia di sana pada bulan Mei. Dengan demikian, ia akan langsung dari Brazil ke SA untuk pelayanan, kursus, dan beristirahat. Awal bulan Juni ia kembali ke ladang. Ibu R, WEC, sesudah sakit di Indonesia dokter memberi izin ia bisa berangkat lagi. Ia memulai lagi mengajar di Sekolah Alkitab pada semester baru bulan Februari ini. Ibu S, WEC, sudah kembali di Guinea Bissau dengan selamat dan melayani di daerah Cacine, khusus di antara suku-suku terabaikan di daerah itu, yaitu Nalu & Susu. Dalam perjalanan ke Guinea Bissau ia sempat mampir di Inggris dan bertemu dengan beberapa pejuang doa buat pelayanan di Guinea Bissau.
The Gambia
The Gambia (1,5 juta), Ibukota Banjul (0,2 juta), Agama: Islam 89%, Animis 6,3%, Katolik 2,6%, Kristen 1%. Suku-suku terutama:Mandinka, Wolof, Fula, Balanta, dan Jola, mereka semua beragama Islam. Satu demi satu terima Yesus, sering mimpi memainkan satu peranan dalamnya.
Pantai Gading
Pantai Gading (19 juta), Ibukota Yamoussoukro (0,3 juta), kota besar: Abidjan (2,9 juta), agama: Islam 40%, Kristen 15%, Katolik 14%, Animis 30%. Di daerah Seguela (dikuasai oleh pemberontak di bagian Utara) enam penginjil bekerja keras untuk memberitakan Injil di antara suku Worodougon (100 ribu) beragama Islam sekaligus penyembah berhala, nenek moyang, juga gunung, sungai-sungai, dan ular. Mereka takut terhadap roh jahat, penyihir dan kematian. Pendeta M, ia sendiri dari suku W, sudah menerjemahkan cerita dari PL dan direkam di kaset. Kaset-kaset ini dibagi-bagikan antara masyarakat dan para penginjil bersyukur kepada TUHAN bahwa cukup banyak orang bertobat. Perlu pemuridan! Sesudah 25 tahun pelayanan sekarang ini penuaian.
Chad
Chad (10 juta), Ibukota N Djamena (0,8 juta), agama: Islam 45,5%, Animis 19,1%, Katolik 20,5%, Kristen 14%. Banyak suku bangsa berbeda dalam negara ini. Karena di propinsi Darfur di Sudan tetap banyak kekerasan dan kekurangan makanan penduduk lari ke negara ini. Dalam negara juga ada berbagai pemberontakan. Pelayan Kristen memerlukan perlindungan dari tangan TUHAN.
Djibouti
Djibouti (0,6 juta), agama utama Islam. Orang Kristen sedikit. Penduduk menghadapi kepanasan dan debu. Ada ketegangan politik antara suku-suku Afar (36%) dan Somali (45%). Kebebasan agama diberikan secara terbatas. Satu badan Kristen menolong masyarakat dengan memasang pompa dalam daerah yang sering terkena kekeringan. Ada kelompok wanita yang membahas Kitab Injil.
Eritrea
Eritrea (4,5 juta), Ibukota Asmara (0,4 juta), agama: Islam 51%, Ortodoks 40%, Katolik 4,6%, Kristen 1,5% (Injili 20 000 orang), Animis. Jangan berhenti berseru kepada TUHAN, agar yang 2000+ tahanan dikuatkan oleh Yesus setiap hari, meskipun mereka menderita luar biasa sejak tahun 2002.
Somalia
Somalia (8,3 juta), Ibukota Mogadishu (0,6 juta), hampir semua beragama Islam. Sejak tahun 1991 tidak ada pemerintahan pusat yang berfungsi. Sekarang ini sesudah perang saudara yang lama pemerintahan pusat bisa pindah ke Ibukota. Tetapi masih tetap ada kekerasan. Banyak orang Kristen sudah berdoa untuk negara ini. Pada tanggal 7 9 Februari para pendoa berkumpul di Kenia dekat perbatasan dengan Somalia untuk berseru buat negara dan masyarakat negara ini.
Afrika Selatan
Afrika Selatan (47 juta), Ibukota Pretoria (2 juta), Cape Town (2,9 juta). Di negara ini tinggal orang Melayu (250 ribu) dan cukup banyak orang Islam yang berasal dari negara-negara Afrika Timur, tetapi sudah pindah ke negara ini. Bapak & Ibu Pdt. N (WEC Indonesia): Bapak N melayani secara pribadi mahasiswa dan orang fokus lain. Ibu N bersama tim tetap mengunjungi para pasien di RS setiap hari Sabtu, khusus orang dari suku fokus. Seterusnya mereka berdua memuridkan petobat baru di rumah pemuridan. Tolong doakan pendidikan ketiga anak mereka.