Pakistan

Sebuah Negara yang Belajar Bertahan dalam Penderitaan

Sejarah

Pada tahun 1876 Pakistan masih dikenal sebagai sebuah bagian dari Kerajaan Inggris-India. Tetapi pada abad ke-20, rakyat yang beragama Islam berjuang untuk merdeka dari negara Inggris. Akhirnya, pada tahun 1947 India dibagi dan Pakistan memproklamasikan kemerdekaannya. Lewat undang-undang pertama pada tahun 1956 Pakistan dijadikan sebagai Republik Islam. Lima belas tahun berikutnya, Pakistan Timur memisahkan diri dari Pakistan dan memproklamasikan diri sebagai negara Bangladesh.

Tiga kali Pakistan berperang dengan India, oleh karena kedua-duanya ingin berkuasa atas Kashmir. Selain itu, pemerintahan Pakistan beberapa kali dibubarkan dan dibentuk lagi. Sampai akhirnya pada tahun 1999, Jendral Musharraf merebut kekuasaan dan mulai mengatur negara Islam ini. Presiden Musharraf mendukung Amerika Serikat dalam kampanye memberantas terorisme. Oleh karena sikap inilah, Presiden Pakistan sering dikritik oleh kaum Islam yang fanatik dan konservatif.

Keadaan Geografi

Luas : 796.095 km2
Jumlah Penduduk : 162.493 jiwa
Ibu Kota : Islamabad
Suku Bangsa : Panjabi 56,4%; Urdu 7,6%; Indo-Iran 18,5%; Suku-suku Utara 2,0%; Lain-lain 15,5%
Bahasa Resmi : Bahasa Urdu
Agama : Selain itu masih ada kurang lebih 70 bahasa lagi. Islam 96%; Hindu 1,5 - 2%; Kristen 1,5 - 2%

Agama Kristen

Sejak tahun 1833, para misionaris berusaha untuk membawa Injil ke negara yang indah ini. Sampai hari ini penginjilan tetap sangat sulit. Kekerasan, diskriminasi dan penganiayaan, serta ketakutan dan intimidasi sering dihadapi murid Kristus di situ. Pakistan masih diwarnai intoleransi beragama sehingga orang tidak bebas memilih agama sesuai dengan suara hati mereka. Seperti peristiwa 12 November 2005, di mana dua ribu orang Pakistan menyerang sebuah desa bernama Sanglahill dengan 450-500 keluarga Kristen di dalamnya dan merusak tiga gedung gereja dan beberapa gedung lainnya. Sejak gempa bumi, banyak pekerja Kristen asing datang untuk membawa bantuan dan turun tangan untuk korban bencana tersebut.

GEMPA BUMI

Pada 8 Oktober 2005, gempa bumi yang dahsyat melanda Kashmir. Gempa yang menghancurkan ini terjadi di kota dan desa-desa di daerah pegunungan yang amat sangat sulit untuk dijangkau; apalagi pada musim dingin di mana es dan salju melanda daerah tersebut. Bahkan cuaca dingin tersebut bisa mencapai belasan derajat di bawah nol.

Sukarelawan asing yang ingin membantu rakyat yang sangat menderita sering dipersulit oleh konflik politik antara Pakistan dan India. Selain itu, pemerintah Pakistan sulit menerima bantuan dari tangan negara Kristen, walaupun tiga juta korban hampir mati kedinginan karena kehilangan tempat tinggal mereka. Pengobatan juga sangat sulit. Poliklinik Kristen Kunhar di daerah bencana mengalami kerusakan yang besar dan sedang dibantu oleh saudara seiman dari luar negeri. Banyak pasien dapat tertolong, tetapi bagi 50.000 korban lainnya bantuan datang terlambat sehingga bagian dari tubuh mereka seperti kaki atau tangan harus diamputasi. Sampai sekarang mereka masih menunggu kaki atau tangan palsu agar bisa mencari nafkah lagi.

Pokok Doa:

  1. Kita patut bersyukur atas orang Kristen yang tetap bertahan di negara yang sulit menerima kekristenan ini.
  2. Mari mengucap syukur atas badan-badan misi yang setia melayani di Pakistan sejak tahun 1833.
  3. Berdoalah agar pemerintahan Pakistan sungguh-sungguh takut akan Tuhan dan melayani rakyat dengan baik.
  4. Doakan agar angka korupsi yang tinggi dapat diberantas.
  5. Doakan kaum wanita yang tidak bebas bergerak seperti di Indonesia.
  6. Doakan agar penginjilan dapat dilaksanakan dengan baik, supaya Kabar Baik dapat dipahami oleh orang Pakistan sesuai dengan kebudayaan mereka.
  7. Berdoalah agar negara ini makin terbuka bagi Kabar Baik dan orang-orang dari luar.
  8. Doakan orang Kristen yang sedang ditekan bahkan mengalami penganiayaan agar tetap kuat.
  9. Berdoalah agar pemimpin-pemimpin Kristen lebih terdidik lagi dan dapat membina jemaat mereka dengan baik.
  10. Doakan agar film Yesus, siaran radio, TV Kristen, serta internet dapat dipakai untuk pekabaran Injil di Pakistan.
  11. Doakan pula para misionaris yang melayani.
  12. Doakan juga setiap orang Pakistan di luar negeri, secara khusus di dunia Barat agar mereka diselamatkan di situ.
  13. Berdoalah bagi para korban bencana alam, agar cepat tertolong dan tidak bergantung pada pertolongan dari luar lagi.
  14. Doakan agar pelayanan poliklinik Kunhar bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Bahan diambil dan diedit dari sumber:
Judul Buletin : Buletin Terang Lintas Budaya, Edisi 64 2006
Penerbit : YPI Indonesia
Halaman : 4 - 6
Situs : http://www.wec-indo.org/
Sumber : e-JEMMi 34/2006

Pakistan 2010

P A K I S T A N

Awal bulan ini, J (22 tahun) melarikan diri untuk menghindari penangkapan yang dilakukan oleh kaum ekstremis. J telah diteror oleh orang-orang radikal sejak Februari, kata Compass Direct News. Ketika ekstremis terus melanjutkan pencarian mereka, J terpaksa melarikan diri dengan menyamar dan mengungsi ke kota lain. Ketika bekerja di tempat pangkas rambut milik keluarganya, para ekstremis mencoba menjadikannya seiman dengan mereka. Usaha-usaha untuk pindah agama telah terjadi sebelumnya. Menurut Compass, keluarga J menjadi target "khotbah" karena mereka tidak berjenggot. Ketika J mempertahankan imannya dengan Alkitab, penyerangan mulai terjadi. Para ekstremis dengan kejam menyerang J, mematahkan beberapa tulang iganya dan kaki kirinya. Setelah penyerangan, para militan mengumumkan kepada masyarakat bahwa J telah menghujat mereka; tanpa lelah, mereka terus mencarinya. Keluarga J menutup tempat pangkas rambut mereka setelah serangan itu, dan para anggota keluarga bertahan hidup dengan makanan kurang dari dua kali sehari. Doakan agar J terus berpegang teguh pada imannya. Minta Tuhan untuk melindungi dan melepaskannya dari bahaya. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13561 Pokok doa:

  • Doakan agar Tuhan memelihara dan mencukupkan setiap kebutuhan yang diperlukan keluarga J, sehingga mereka tidak hidup dalam kekurangan.
  • Berdoa juga untuk orang-orang Kristen lain yang mengalami nasib serupa di Pakistan, agar Tuhan memberi kekuatan kepada mereka di tengah tekanan yang terus dilakukan untuk membuat mereka meninggalkan iman mereka kepada Kristus.