Pada tahun 1998, Tim Pimpinan Komite Luar Negeri dari International Mission Board mengadopsi sebuah pernyataan visioner: Kami akan menolong orang-orang yang belum terjangkau untuk datang mendapatkan keselamatan iman dalam Yesus Kristus dengan memulai dan memelihara Gerakan Perintisan Jemaat diantara segala suku bangsa. Pernyataan dari visi ini menjadi acuan pelayanan dari sekitar 5.000 misionaris IMB pada lebih dari 150 negara di berbagai belahan dunia.
Jadi, apakah sesungguhnya Gerakan Perintisan Jemaat itu? Definisi yang sederhana dan ringkas dari Gerakan Perintisan Jemaat (GPJ) adalah peningkatan yang cepat dan eksponensial dari tindakan perintisan jemaat-jemaat yang dikerjakan oleh jemaat-jemaat indigenos di dalam suku atau golongan populasi tertentu.
Ada beberapa unsur kunci dalam definisi ini. Yang pertama adalah cepat. Sebagai suatu gerakan, Gerakan Perintisan Jemaat merebak dengan peningkatan yang cepat dalam hal dimulainya sebuah jemaat baru. Perintisan jemaat yang bersaturasi (mengakibatkan timbulnya titik kejenuhan) yang terjadi selama beberapa dekade atau bahkan beberapa abad memanglah baik, tapi tidak bisa dikualifikasikan sebagai Gerakan Perintisan Jemaat.
Unsur kedua, peningkatan itu bersifat eksponensial. Ini berarti, pertambahan jumlah gereja demi gereja bukan sekedar pertumbuhan kenaikan deret angka biasa, yaitu pertambahan satu atau dua gereja setiap tahun. Sebaliknya, ia berlipatganda dalam deret bilangan berpangkat dua gereja menjadi empat, empat menjadi 16 dan seterusnya. Multiplikasi secara eksponen hanya mungkin terjadi bila jemaat-jemaat yang baru dimulai, dibangun oleh jemaat itu sendiri, bukan oleh para perintis jemaat profesional atau misionaris- misionaris.
Unsur ketiga, semuanya adalah jemaat-jemaat indigenos (asli). Artinya, jemaat-jemaat itu dilahirkan dari dalam dan bukan dari luar. Ini bukan berarti bahwa Injil dapat memancar secara naluriah (intuitif) dari suatu suku. Injil selalu berasal dari luar suatu suku; dan ini adalah tugas seorang misionaris. Meskipun demikian, dalam Gerakan Perintisan Jemaat, momentum dengan cepat berubah menjadi indigenos, dimana inisiatif dan semangat pergerakan berasal dari dalam suku itu sendiri, bukan dari pihak luar.
Jika definisi ini kurang memadai, mungkin kita perlu memperjelas hal-hal apa saja yang bukan Gerakan Perintisan Jemaat. Gerakan Perintisan Jemaat bersifat lebih dari sekedar "penginjilan yang menghasilkan jemaat-jemaat". Penginjilan yang menghasilkan jemaat- jemaat, memang bagian dari suatu Gerakan Perintisan Jemaat, tapi tidak memiliki "visi akhir" seluas Gerakan Perintisan Jemaat. Seorang perintis jemaat (church planter) bisa saja berpuas diri dengan sasaran terbangunnya satu atau bahkan sekumpulan jemaat/ gereja, tapi ia gagal melihat bahwa yang dibutuhkan adalah satu pergerakan dimana jemaat akan merintis jemaat untuk menjangkau seluruh suku tersebut.
Gerakan Perintisan Jemaat juga lebih dari sebuah kebangunan rohani yang terjadi pada jemaat-jemaat yang bukan jemaat baru. Terjadinya kebangunan-kebangunan rohani sangat diharapkan, tapi itu pun bukanlah Gerakan Perintisan Jemaat. Kebaktian-kebaktian penginjilan dan program-program kesaksian memang bisa membawa ribuan orang kepada Kristus, dan tentu saja, itu merupakan hal yang menakjubkan. Akan tetapi, itu tidak sama dengan Gerakan Perintisan Jemaat. Gerakan Perintisan Jemaat memperlihatkan bagaimana jemaat-jemaat dengan cepat melahirkan jemaat lain (bereproduksi).
Gerakan Perintisan Jemaat adalah peningkatan yang cepat dan eksponensial dari tindakan perintisan jemaat-jemaat yang dikerjakan oleh jemaat-jemaat indigenos pada suku atau golongan populasi tertentu.
Barangkali, yang paling menyerupai, tetapi tetap bukanlah Gerakan Perintisan Jemaat, yaitu saat dimana para perintis jemaat lokal dilatih dan disebarkan untuk merintis pembentukan beberapa jemaat (multiplikasi) di tengah kaum/sukunya masing-masing. Inilah metode penyebaran jemaat di tengah suku atau golongan populasi tertentu yang paling berhasil, tetapi momentum penyebarannya tetap berada di tangan kelompok para perintis jemaat profesional yang terbatas, bukannya di dalam hati setiap jemaat yang baru saja dibangun.
Akhirnya, sebuah Gerakan Perintisan Jemaat, bukanlah akhir dari pergerakan itu sendiri. Akhir dari semua kerja keras kita adalah agar Bapa di surga dimuliakan. Hal ini akan terjadi, setiap kali seseorang masuk ke dalam hubungan yang benar dengan Dia melalui Yesus Kristus. Pada saat seseorang melakukannya, ia tergabung ke dalam jemaat-jemaat yang memampukannya terus bertumbuh dalam kasih karunia bersama-sama dengan orang percaya lainnya yang sehati dan sepikir. Kapan saja seseorang datang kepada hidup baru di dalam Yesus Kristus, Bapa dimuliakan. Kapan saja sebuah jemaat dirintis -- tidak peduli siapa yang melakukannya -- maka ada dasar untuk bersukacita.
Lalu, mengapa Gerakan Perintisan Jemaat ini begitu istimewa? Karena nampaknya dalam gerakan ini tersimpan potensi terbesar untuk membawa mereka yang belum terjangkau untuk hidup baru dalam Kristus dan ke dalam komunitas orang beriman dalam jumlah yang melebihi metode apa pun yang telah ada.
Meskipun demikian, Gerakan Perintisan Jemaat bukan sekedar suatu peningkatan jumlah jemaat, meskipun itu adalah hal yang positif. Sebuah Gerakan Perintisan Jemaat terjadi ketika visi jemaat melahirkan jemaat, menjalar dari para misionaris dan para perintis jemaat profesional kepada jemaat-jemaat itu sendiri, sehingga melalui sifat -- dasar, mereka memenangkan jiwa yang terhilang dan bereproduksi sendiri.
Mari kita tinjau lagi beberapa hal kunci. Para misionaris adalah perintis-perintis jemaat yang cakap, tapi jumlah mereka selalu sangat terbatas. Para perintis lokal (yang berasal dari daerah/suku itu sendiri) lebih dapat diharapkan, karena jumlah mereka yang jauh lebih banyak. Namun, Gerakan Perintisan Jemaat menyimpan potensi jauh lebih banyak lagi, karena tindakan perintisan jemaat dilakukan oleh jemaat itu sendiri, yang akan membawanya kepada kemungkinan jumlah terbesar dari dimulainya jemaat-jemaat baru.
Bahan diterjemahkan dari:
Judul Buku | : | Church Planting Movements |
Judul Artikel | : | What Is A Church Planting Movement? [Chapter 1] |
Penulis | : | David Garrison |
Situs | : | http://www.imb.org/CPM/default.htm |