Doa Bagi Kyrgyzstan
"Di bawah sinar bulan, seorang pria dan saudara laki-lakinya, Nurlan, yang berumur 12 tahun, berlari dengan cepat di antara ladang dan bukit di wilayah gunung Tien Shan, dekat dengan perbatasan China. Berjam-jam, mereka mencari milik keluarga mereka yang berharga -- 280 ekor domba." Dilaporkan oleh Andreas Wendel, misionaris Jerman di Asia tengah. Nurlan telah meninggalkan kawanan dombanya itu selama dua jam. Ketika ia kembali ke tempat itu, kawanan dombanya sudah tidak terlihat lagi, dan tempat di mana dia menggembalakan domba tersebut merupakan wilayah yang banyak serigalanya. Nurlan takut mengatakannya kepada ibunya, yang pasti akan menghajarnya meskipun hanya satu ekor domba saja yang hilang -- namun sekarang seluruh dombanya telah lenyap! Setelah berjam-jam Nurlan mencari domba-domba itu dengan saudaranya, mereka akhirnya menyerah. Saudaranya itu pernah mendengar Injil saat dia dipenjara dan kemudian menjadi seorang Kristen. Ia berkata kepada Nurlan, "Kita harus berdoa!" Nurlan sangat terkejut. Berdoa? Ia pernah mencobanya sekali. Ketika saudaranya itu di penjara, Nurlan berdiri di depan patung Stalin, membuat tanda silang dan berdoa, "Stalin, tolonglah kami. Bebaskah saudara saya dari penjara!" Sekarang ia mendengar saudaranya berdoa kepada Yesus. Ia juga ikutan berdoa dengan mengucapkan beberapa kata kepada Yesus, dan ketidakberdayaan terpancar jelas di matanya. Meski demikian, Nurlan tetap berlutut dan berdoa supaya mereka dapat menemukan kembali kawanan dombanya. Selesai mereka berdoa, Nurlan merasakan damai sejatera dan tiba-tiba dia mencium bau yang sangat ia kenal -- bau domba! Semua kawanan ternaknya bersembunyi di balik bukit yang hanya berjarak 150 m dari tempat mereka berdoa. Tidak ada domba yang hilang dan tidak ada yang terluka. Hati Nurlan bergejolak, penuh dengan sukacita. Yesus telah mendengar doa mereka. Saat ini, bersama-sama dengan para pemuda Kyrgyz lainnya, Nurlan belajar di sekolah Alkitab. Dia berdoa supaya dapat menemukan orang-orang terhilang -- bukan lagi domba -- yang ingin menemukan jalan kepada Gembala Sejati, Yesus.
[Sumber: FridayFax May 27, 2005]
Pokok Doa:
Umat Kristen mengharapkan pemilihan umum di Kyrgyzstan tidak menutup pintu-pintu penginjilan. Sebuah revolusi yang terjadi di Kyrgyzstan dua bulan yang lalu membuka jalan pada harapan terjadinya pemilu yang mempersatukan pada 10 Juli 2005 nanti. Ada 9 calon presiden yang akan bersaing untuk kursi presiden. Perwakilan dari Interserve mengatakan bahwa mereka memperhatikan jalannya pemilu dengan antisipasi yang besar. "Kami benar-benar mengharapkan akan adanya pemerintahan yang terpilih nanti bisa lebih terbuka. Pemerintahan sebelumnya sangat terbuka bagi kegiatan kekristenan. Kami tidak mengharapkan perubahan ke arah negatif. Kami mengharapkan perubahan ke arah yang lebih baik." Perwakilan tersebut juga mengatakan bahwa dalam jangka waktu empat tahun sejak diluncurkannya 'Camp Adonai', kegiatan tersebut telah menjadi sarana yang besar bagi penginjilan. Dia berharap tradisi tersebut akan terus berlanjut. "Hampir 1800 anak berusia antara 10 dan 18 tahun telah mengikuti 'Camp Adonai'. Mereka belajar Alkitab, melakukan permainan, membuat kerajinan, dan berolahraga. Semua kegiatan tersebut diatur dan disesuaikan dengan tema-tema harian yang tersedia. Sekitar 50% di antara peserta camp adalah anak-anak non-Kristen. Sangatlah menyenangkan karena sebagian bear dari anak-anak non-Kristen itu mengenal dan menerima Kristus sewaktu mengikuti camp.
[Sumber: Mission Network News, May 3rd 2005]
Pokok Doa:
Sampai berita ini ditulis, 15 Juni 2010, masih tampak kepulan asap dari kehancuran akibat kerusuhan di bagian selatan Kirgizstan sejak 10 Juni 2010 yang lalu. Lebih dari 100.000 orang etnis Uzbekistan yang bermukim di Kirgizstan harus mengungsi dari kerusuhan etnis yang menimbulkan korban jiwa di daerah mereka. JG dari Slavic Gospel Association menjelaskan, "Etnis Uzbekistan mendukung satu pihak atau pihak lain dalam gerakan yang menggulingkan presiden Kirgizstan sebelumnya. Saya pikir, hal ini mengakibatkan ketegangan etnis."
Namun, menurut JG, dampak keadaan ini terhadap gereja di Kirgizstan masih minim karena sampai sejauh ini belum ada hal yang membutuhkan tindakan darurat. JG pun meminta kita semua untuk menaikkan doa syafaat bagi orang-orang percaya di daerah konflik. "Kiranya Allah tidak hanya melindungi dan menjaga mereka selama kekacauan, tetapi juga agar ada kesempatan untuk pekabaran Injil." (t/Uly)
Diambil dan diringkas dari:
Judul artikel | : | Kyrgyzstan Faces Refugee Crisis In Unrest |
Nama situs | : | Mission Network News |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Alamat URL | : | http://www.mnnonline.org/article/14351 |
Tanggal akses | : | 15 Juni 2010 |
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan melindungi masyarakat di Kirgizstan yang mengalami dampak dari kerusuhan hebat ini. Kiranya Tuhan memulihkan bangsa ini.
Dari sumber berita yang lain, tercatat telah timbul sedikitnya 124 korban jiwa akibat kerusuhan hebat ini. Doakanlah mereka yang kehilangan anggota keluarganya agar diberi penghiburan dan tetap kuat untuk melanjutkan kehidupan mereka pascakerusuhan ini. * Doakan agar setiap orang percaya yang ada di Kirgizstan dipakai Tuhan untuk menghibur, menolong, dan memberi kekuatan kepada sesama mereka. Kiranya ada kesempatan pula untuk pekabaran Injil di sana.