Doa Bagi Qatar
Film "The Passion of The Christ" baru-baru ini telah diputar di Qatar. Sampai saat ini, kami hanya bisa menampilkan Film YESUS dalam bahasa Arab kepada para penduduk Qatar di tempat pertemuan yang dirahasiakan. Dalam beberapa minggu ke depan, diperkirakan puluhan ribu penduduk Arab akan melihat gambaran tentang penderitaan dan kematian yang dialami Kristus. Dalam waktu sekitar 2 jam, lebih banyak penduduk Qatar yang mendengarkan Injil daripada jumlah penduduk yang telah kami jangkau selama hampir 5 tahun setelah kami tinggal di Qatar. Penerjemahan film tersebut ke dalam bahasa Arab sangatlah akurat -- tim penerjemah tidak menghapus atau mengganti kata-kata yang kemungkinan tidak disetujui oleh penduduk Arab. Kita semua terpana menyaksikan film tersebut -- saat melihat apa yang telah Allah kerjakan bagi kita. Orang-orang yang duduk di sekitar kami menangis saat menyaksikan kebrutalan yang ditimpakan kepada Yesus.
Sangat menarik sekali cara Allah menggunakan film ini untuk mengomunikasikan Injil. Pelajaran untuk mengasihi para musuh dan bagaimana Yesus mendoakan para penganiayanya saat tergantung di kayu salib merupakan pesan yang begitu mengena di hati para pemirsanya. Di Qatar, film ini telah diputar di 3 bioskop, 4 kali sehari. Para fundamentalis pasti akan gempar dengan hal-hal yang tidak terduga. Ketika kami memikirkan bahwa pemancar televisi via satelit akan menjadi cara yang paling sesuai untuk memberitakan Kabar Sukacita, film ini bisa masuk ke Qatar."
[Sumber: Advance, March 29, 2004]
Pokok Doa:
Negara Qatar akan memiliki sebuah gereja--bukan sekedar gereja tua. Gereja Anglikan yang direncanakan akan dibangun tersebut akan menjadi gereja pertama yang dibangun di negara itu sejak kedatangan agama non Kristen di abad ke-7! Sebuah artikel di Situs Beliefnet membahas secara mendalam mengenai rencana pembangunan gereja itu, tentang kontroversi dan penolakan yang timbul atas pembangunan gereja di tengah-tengah negara yang masyarakatnya mayoritas memeluk agama non Kristen ini. Gereja harus menyediakan sebuah tempat peribadatan resmi bagi sekitar 70.000 orang Kristen di negara itu, kebanyakan dari mereka telah ada di sana sejak awal abad ke 20. Menurut artikel itu, beberapa gereja yang melayani orang-orang Kristen dari denominasi yang berbeda kemungkinan akan segera mengikuti langkah gereja Anglikan tersebut.
[Sumber: Internet For Christians, October 21th 2005]
Pokok Doa:
Tahun ini orang-orang Kristen di Qatar akan mengadakan Paskah di sebuah gereja untuk kali pertama dalam kurun waktu empat belas abad. Bulan depan, Gereja Katholik St. Maria akan termasuk dalam daftar gereja pertama yang akan dibangun di Doha, ibu kota Qatar. Diperkirakan gereja Anglikan, Orthodoks Yunani, dan Koptik akan segera menyusul.
"Beberapa tahun yang lalu, mendirikan sebuah gereja di Qatar merupakan hal yang mustahil, namun Qatar telah berubah sejak munculnya pemimpin baru," demikian tutur Duta Besar Italia, Igantio Di Pashi, kepada harian lokal Qatar perihal arti penting gereja pertama di Qatar sejak abad ketujuh.
Pembangunan gereja di negara non-Kristen yang wilayahnya sangat kecil, tapi berpaham konservatif dan kaya akan minyak, menjadi sebuah peristiwa bersejarah bagi seluruh warga Kristen yang beragam di Qatar yang kebanyakan berasal dari India, Filipina, Libanon, dan negara-negara Barat.
Menurut World Christian Database, terdapat sekitar 70.000 orang Kristen di Qatar, termasuk 7.000 orang Kristen Anglikan dan 50.000 orang Katolik. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 |
Judul asli artikel | : | First Christian Church Opens |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena 2008 |
Halaman | : | 1 dan 3 |
Pokok doa: