Bertahun-tahun yang lalu di Yerusalem, dua orang terkenal terlibat dalam percakapan yang "terdengar ke seluruh dunia." Nikodemus datang berbicara kepada Tuhan Yesus. Dalam diskusi itu, Sang Juruselamat membuat pernyataan yang mengejutkan bagi Nikodemus, seorang pemimpin agama yang besar pada zamannya. Dengan jelas Yesus memberitahu, "Kamu harus dilahirkan kembali."
Percakapan tersebut terjadi hampir 2000 tahun yang lalu. Namun kelahiran yang mengubah hidup dan supranatural, yang Yesus ucapkan pada malam tak terlupakan itu, ada dalam pikiran jutaan orang dewasa ini. Terdapat minat yang mengherankan dan meluas dalam hal kelahiran kembali. Topik ini menjadi berita pada halaman pertama! Orang-orang terkenal menyatakan bahwa mereka telah mengalaminya. Kaum profesional dalam dunia olahraga, selebriti televisi dan para pemimpin politik bersaksi atas kelahiran baru mereka. Ya, kata-kata Kristus kepada Nikodemus, "Kamu harus dilahirkan kembali" memang telah basi dan usang pada zaman ini.
Semakin banyak orang membicarakan kelahiran kembali dibanding masa sebelumnya. Sejalan dengan berlangsungnya gerakan lahir kembali yang modern, sudah terbukti bahwa banyak orang sama sekali tidak mengerti apa sebenarnya yang Yesus maksud. Saya sangat mencemaskan informasi dan konsep yang salah yang tersebar luas ini. Karena itu saya memberi judul "Lahir Baru: Apakah Artinya?" Saya berharap sebagian pertanyaan Anda mengenai kelahiran kembali akan terjawab, tidak hanya untuk memuaskan keingintahuan Anda, tetapi juga untuk membawa Anda memahami arti lahir baru melalui pengalaman pribadi.
Mari kita mulai dengan menyimak kembali percakapan yang terkenal itu:
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:1-3 ).
Orang yang datang kepada Tuhan Yesus malam itu adalah seorang Farisi, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia adalah Nikodemus yang terkenal dan dihormati. Kepada orang yang berkedudukan tinggi seperti ini Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata "Kamu harus dilahirkan kembali."
Ia adalah seorang pemimpin agama Yahudi! Ia adalah seorang guru besar bangsa Israel! Ia adalah seorang yang terkenal pada zamannya! Saya dapat membayangkan bahwa ketika ia sedang berjalan, orang-orang akan menunjuk kepadanya dengan kekaguman dan berkata, "Itulah Nikodemus. Kita membutuhkan lebih banyak orang seperti ia. Jika ada orang yang melakukan kehendak Allah, dialah orangnya."
Nikodemus adalah anggota kaum Farisi. Saya menyadari bahwa kita cenderung menggolongkan kelompok ini sebagai kaum munafik karena perlakuan mereka terhadap Kristus. Namun tidak demikian pandangan terhadap mereka pada masa Perjanjian Baru. Orang-orang menghormati mereka karena pengajaran Firman Tuhan dan pemahaman mengenai adat istiadat nenek moyang mereka.
Nikodemus juga disebut seorang "Pemimpin agama Yahudi." Ini berarti ia anggota Sanhedrin, badan pemerintahan bangsa Israel saat itu. Seperti yang ayah saya, Dr. M.R. De Haan tunjukkan, "Keputusan Sanhedrin adalah final dalam masalah-masalah doktrin dan perilaku dalam masyarakat. Sanhedrin sangat menyerupai pengadilan tertinggi dalam pemerintah sipil."
Bayangkan! Kepada orang terhormat ini, kepada pemimpin agama Yahudi ini, kepada guru bangsa Israel ini, Juruselamat kita membuat pernyataan yang sangat khidmat, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (
Mari kita perhatikan kata kembali, yang muncul pada ayat 3 Yoh 3:3. Kata itu adalah terjemahan dari istilah Yunani anothen dan dapat pula berarti "dari atas." Jadi dapat diterjemahkan "Jika seorang tidak dilahirkan dari atas, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Meskipun Nikodemus tidak mengerti apa yang Kristus maksud, pernyataan tersebut mengungkapkan apa yang Kristus pikirkan. Perhatikan, sekadar dilahirkan kembali dengan cara yang sama seperti kelahiran kita ke dalam dunia ini, tidaklah berguna -- sekalipun diulang sepuluh, seratus atau seribu kali! Kita tetap masuk ke dunia ini sebagai orang berdosa. Hanya bila kita dilahirkan dari atas barulah kita layak bagi Kerajaan Allah.
Kelahiran kita yang pertama adalah dari bawah, kelahiran yang kedua adalah dari atas. Kelahiran kita yang pertama bersifat alami (natural); sedangkan kelahiran yang baru bersifat rohani. Kelahiran yang pertama menjadikan kita anggota bangsa yang jatuh; kelahiran kedua menjadikan kita anggota bangsa yang ditebus. Kelahiran yang pertama memberi kita sifat yang rusak; kelahiran yang kedua memberi kita sifat yang ilahi. Dilahirkan pertama kali menurut daging, kita adalah orang-orang berdosa; dilahirkan kedua kali oleh Roh Allah, kita adalah orang-orang benar.
Ketika Nikodemus mendengar Yesus berkata, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah," ia tidak mengerti apa yang dimaksud. Karena itu ia bertanya:
Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi? (
Yesus menjelaskan sebagai berikut:
Aku berkata kepadamu, sesunguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (
Ketika kita sampai pada ayat ini, kita masuk ke medan pertempuran teologis. Banyak perdebatan yang terjadi sehubungan dengan arti bagian ini. Karena itu, adalah baik bagi kita untuk berhenti sejenak dan mengajukan beberapa pertanyaan yang sangat penting. Apakah yang Yesus maksud ketika Dia berkata, "Jika seorang tidak dilahirkan dari air..."? Apakah Dia sedang berbicara mengenai baptisan air? Apakah Dia sedang mengatakan bahwa kita harus dibaptis agar dapat diselamatkan? Jawaban saya adalah TIDAK! Baptisan air adalah hak istimewa bagi orang-orang Kristen yang dilahirkan kembali untuk menjadi saksi. Orang percaya yang taat ingin dibaptis untuk menyatakan kehidupannya yang baru, tetapi baptisan tidak dapat menolongnya untuk mendapatkan hidup baru. Kita tidak perlu menambahkan apapun pada anugerah Allah -- baik perbuatan baik, jasa, upacara, ritual agama, baptisan anak atau bahkan baptisan dewasa. Kita diselamatkan oleh anugerah melalui iman, sepenuhnya oleh karya Kristus yang sempurna dan sama sekali tidak tergantung pada apa pun.
"Jadi," saya mendengar seseorang berkata, "bagaimana Anda memahami kata-kata Yesus mengenai dilahirkan dari air dan Roh?" Beberapa penafsiran atas bagian ini layak untuk dikemukakan. Pertama, sebagian orang menyatakan bahwa tatkala Yesus mengatakan dilahirkan dari air, Dia mengacu pada kelahiran secara fisik. Dalam tubuh ibu, sang janin dilindungi oleh "selaput" air. Ketika bayi lahir, "air menjadi pecah" dan kelahiran terjadi. Menurut mereka yang menganut pandangan ini, Yesus menyatakan bahwa dua jenis kelahiran dibutuhkan. Pertama adalah kelahiran yang alami dan bersifat fisik -- kelahiran dari air. Kedua adalah supranatural, kelahiran dari atas oleh Roh Kudus. Penjelasan ini kelihatannya didukung oleh kata-kata Yesus selanjutnya, karena Dia berkata:
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah Roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (Yohanes 3:6-7 ).
Ahli Alkitab lainnya yakin bahwa kata air mengacu pada Alkitab. Mereka mempertahankan bahwa gabungan air, Firman dan Roh Kudus akan membawa mujizat kelahiran baru. Mereka menunjuk bagian dari surat Petrus sebagai pendukung pendapat mereka:
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal (1Petrus 1:23 ).
Mereka juga mengacu pada beberapa ayat dalam surat Efesus.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman (Efesus 5:25-26 ).
Kelompok ketiga adalah para mahasiswa teologia yang menyatakan bahwa kata dan dalam frase "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh" adalah terjemahan dari kata Yunani kai, dan dapat pula diterjemahkan sebagai "juga." Kata-kata Kristus akan menjadi, "Jika seorang tidak dilahirkan dari air juga Roh." Menurut penafsiran ini, air dan Roh Kudus akan mempunyai pengertian yang sama.
Mereka yang menganut pemahaman ini menunjuk pada bagian yang diucapkan Kristus sendiri, ketika Dia menyebut air sebagai lambang Roh Kudus.
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan (Yohanes 7:37-39 ).
Seperti yang dapat Anda lihat pada bagian ini, Kristus menggunakan kata air sebagai lambang Roh Kudus. Karena itu, beberapa orang menyatakan bahwa Dia menggunakan metafora yang sama dalam
Sahabatku, terlepas dari bagaimana Anda menafsirkan kata-kata "dilahirkan dari air dan Roh," ada satu pesan yang terdengar dengan jelas, yakni lahir baru untuk semua orang adalah keharusan yang mutlak. Itulah satu-satunya cara untuk memperoleh keselamatan. Dengan hal ini dalam pikiran Anda, bacalah ucapan Yesus selanjutnya kepada Nikodemus:
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (Yohanes 3:6-7 ).
Ya, Yesus berkata bahwa Anda harus dilahirkan kembali. Kelahiran baru tersebut melibatkan tindakan Allah yang jauh di atas kemampuan manusia. Secara tak terlihat, Tuhan bekerja di dalam hati kita untuk membawa kita kepada-Nya. Hasilnya adalah hubungan pribadi yang nyata dengan Tuhan.
Kelahiran baru bukanlah sesuatu yang dapat kita buat. Kelahiran baru bukanlah menerima visi yang transenden, atau memulai hidup yang baru, ataupun memperoleh perasaan religius yang aneh. Kelahiran baru bukanlah suatu langkah maju dalam proses reinkarnasi. Kelahiran baru bukan sekadar kesadaran diri. Bukan sejenis renungan mistik atau perjalanan rohani. Sebaliknya, kelahiran baru adalah karya Allah yang nyata dan menetap, yang darinya kita menerima sifat yang baru dan kudus. Itulah yang tercakup dalam kelahiran baru -- suatu kelahiran yang supranatural dan rohani, dari atas, yang terjadi setiap saat tatkala seseorang menaruh pengharapannya dalam Yesus Kristus.
Pada bagian ini kita telah mempelajari pentingnya, dan menggarisbawahi, makna dilahirkan kembali. Kita telah melihat bahwa itulah satu-satunya jalan untuk menerima pengampunan Allah dan kepastian akan surga. "Lalu, bagaimana," Anda mungkin bertanya, "dapatkah saya dilahirkan kembali?" Jawabannya sederhana. Kita diberitahu:
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yohanes 1:12 ).
Setelah mendengar Firman Tuhan, dan digerakkan Roh Allah, Anda beriman kepada Anak Allah -- dan mujizat pun terjadi! Anda dilahirkan dari atas. Anda menjadi anak Allah, dan menerima hidup kekal dari Allah. Anda menjadi anggota keluarga Allah. Anda dibersihkan dari semua dosa oleh iman di dalam Sang Juruselamat.
Saya ingin bertanya, apakah Anda sudah dilahirkan kembali? Jika belum, datanglah kepada Kristus saat ini juga. Dengan beriman pada Firman, janji dan darah-Nya, terimalah Dia dalam hati dan hidup Anda. Mintalah agar Dia menyelamatkan Anda hari ini juga.
Anda dapat berdoa seperti ini: "Tuhan Yesus, saya mengakui bahwa saya adalah orang berdosa. Saya tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Saya menerima Engkau sebagai Juruselamat saya. Dengan percaya bahwa Engkau mati bagi saya, membayar hukuman untuk semua dosa saya, saya menaruh iman percaya di dalam Engkau. Selamatkanlah saya. Saya sungguh-sungguh percaya."
Jika Anda mendoakannya dan serius dengannya, perubahan telah terjadi dalam diri Anda. Dosa-dosa Anda telah diampuni, dan kini Anda adalah anak Allah. Anda dapat berkata kepada orang lain, "Saya juga telah dilahirkan kembali!" Hidup baru, hidup yang dari atas, sekarang ada di dalam hati Anda.