Ketika penulis kitab pertama dari Alkitab mencantumkan kata-kata, "Pada mulanya Allah...," ia tidak meminta para pembacanya untuk mengandaikan keberadaan Allah. Dari pengalaman mereka tahu siapa yang dibicarakannya. Sebagaimana si penulis, bangsa Israel juga telah melihat bukti-bukti tentang "Seseorang" yang melakukan berbagai mukjizat dan bekerja dalam kehidupan mereka. Kata-kata Musa tentang Allah mengingatkan bangsa Israel tentang "Seseorang" yang menyediakan manna (roti yang disediakan Allah) bagi mereka ketika mereka mengembara di padang gurun; air yang mengalir dari batu ketika mereka haus; tiang api yang mendahului mereka ketika mereka membutuhkan pimpinan; dan jalan untuk melewati Laut Merah ketika mereka terjebak oleh pasukan Mesir. Ya, Musa menuliskan kisah tentang penciptaan untuk mereka yang telah melihat Sang Pencipta berkarya.
Bagaimana dengan orang-orang yang belum pernah mengalami hubungan yang dekat dengan Allah seperti itu? Menurut Alkitab, Allah juga telah meninggalkan bukti-bukti yang sangat banyak tentang keberadaanNya kepada kita. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengungkapkan sejumlah bukti yang mengarah pada satu titik dan menunjukkan dengan jelas tentang keberadaan Allah yang tak nampak, yang karena sifat kekalNya, masih bersama kita hingga sekarang.
Bukti-bukti ini mencakup apa yang oleh para teolog diklasifikasikan sebagai pernyataan umum dan pernyataan khusus. Dengan pengertian ini, kita akan menetapkan istilah-istilah yang akan kita pakai. Bila kita berbicara tentang pernyataan, kita berbicara tentang Allah yang oleh RohNya, membuka atau menyingkapkan diriNya kepada kita. Menurut Alkitab, Allah telah mengambil inisiatif untuk menyatakan diri kepada kita -- untuk memberitahukan keberadaanNya. Pernyataan umum mengacu pada bukti-bukti umum atau universal tentang keberadaan Allah melalui (1) penciptaan dan (2) akal budi manusia. Pernyataan khusus menunjuk pada bukti-bukti khusus atau supra-natural tentang keberadaan Allah melalui (3) komunikasi khusus dan terutama dalam (4) pribadi Kristus -- Anak Allah.
Sebagaimana akan kita lihat dalam bab berikut, pendekatan Alkitabiah tentang pernyataan umum dan khusus memberikan kepada kita bukti positif yang cukup tentang keberadaan Allah sehingga memungkinkan kita menempatkan iman pada tempat yang benar. Bila kita melakukannya, kita akan mulai melihat bahwa tanpa pengetahuan tentang keberadaan dan kehadiran Allah, kita tidak memiliki penjelasan yang masuk akal tentang kehidupan seperti yang kita kenal. Pernyataan Allah kepada kita melalui RohNya memberikan kepada kita suatu pengertian rasional tentang berbagai misteri kehidupan. Hal ini menjawab berbagai pertanyaan tentang keberadaan zat-zat di jagat raya, tentang adanya kehidupan di planet ini, tentang sifat khusus manusia bila dibandingkan dengan binatang, dan suka cita yang kita peroleh dari kesadaran diri tentang siapa kita.
Oleh karena itu, mari kita lihat pendekatan empat jalur dari Alkitab untuk meyakinkan kita bahwa Allah ada.