Mongolia Tahun 2006

"Saya memerlukan waktu dua tahun agar merasa yakin bahwa seseorang sudah diselamatkan," ucap seorang pastor Mongolia kepada seorang misionaris.

"Orang-orang Mongolia sudah memercayai perdukunan -- penyembahan roh pohon, air, api, dan sebagainya -- selama ratusan tahun." "Penyembahan tersebut diatasnamakan dalam suatu ajaran agama sehingga menyebabkan orang Mongolia berpikir bahwa mereka dapat mengendalikan para dewa.

"Banyak orang yang berpikir bahwa satu-satunya Allah, pencipta semesta alam, dapat dikendalikan dan diatur dengan cara yang sama seperti mengendalikan para dewa."

Mereka bisa saja rajin datang ke gereja, bahkan memberi kesaksikan mengenai pekerjaan Tuhan dalam hidup mereka setiap Minggu.

"Namun setelah dua tahun, jika Yesus tidak memberkati, mereka akan berpindah agama atau tidak beragama sama sekali." "Penduduk Mongolia umumnya miskin. Mereka berpikir bahwa berkat Tuhan seharusnya dalam hal finansial atau kekayaan."

Meskipun begitu, ada juga orang Mongolia yang memahami keselamatan.

"Seorang wanita sangat mensyukuri anugerah keselamatan dari Allah dan dia mulai menulis lagu-lagu penyembahan." "Misionaris di sana mengabarkan bahwa mereka sampai tidak sanggup untuk terus merekamnya karena begitu cepatnya dia menulis lagu," sambungnya lagi.

"Saya telah menyaksikan salah seorang teman bersaksi kepada seorang supir taksi dengan sangat wajar, seolah bernapas saja -- sama sekali tidak merasa canggung," tulisnya. "Saya juga melihat saudara-saudari kita dalam Kristus menangis ketika menceritakan beban mereka akan orang tua, pasangan hidup, dan anak-anak yang belum bertobat. Kristus sedang mengubahkan hidup orang-orang di Mongolia!"

[Sumber: New Tribes Mission, Desember 2006]

Pokok Doa:

  • Sikap apatis penduduk lokal dalam menerima firman Allah terkadang dapat menyurutkan semangat para hamba Tuhan yang sedang memberitakan firman kepada mereka. Bawalah tim NTM yang sedang melayani di antara orang Mongolia dalam doa.

  • Ucapkanlah syukur kepada Bapa atas keberanian sebagian orang percaya di Mongolia untuk bersaksi tentang Yesus kepada setiap orang yang belum mengenal nama-Nya.

  • Berdoalah agar orang-orang percaya di Mongolia dapat mengabarkan Injil kepada sanak keluarga dan kerabat mereka.

e-JEMMi 50/2006


Tuhan sedang bekerja dengan luar biasa dalam kehidupan seorang umat percaya berkebangsaan Mongolia. Ia merasa enggan untuk mengajar orang lain karena merasa tidak mampu untuk mengajar. Namun, hari Minggu ini ia mengajar satu kelas sendirian.

"Ia mengajar dengan penuh kesungguhan hati di Kelas Alkitab khusus wanita yang diadakan setiap minggu dan membagikan firman Tuhan dengan penuh semangat dan mudah dipahami."

Berdoalah untuknya agar Tuhan terus bekerja dalam kehidupannya. Kami juga meminta dukungan doa untuk orang-orang di desa tempat tinggal mereka.

"Selain menghadiri suatu konferensi kepemimpinan, kami juga akan berdoa (di desa ini) selama musim dingin," demikian tulis mereka. Dahaga rohani dari orang-orang ini semakin jelas terlihat dan beban pasangan tersebut juga mulai meningkat.

"Tanggung jawab kami ini cukup berat," tulis mereka.

[Sumber: New Tribes Mission, November 2006]

Pokok Doa:

  • Berdoalah untuk orang percaya di Mongolia agar Tuhan terus bekerja dalam kehidupan mereka. Berdoalah agar orang-orang di desa tersebut bukan hanya datang dan diselamatkan oleh pengenalan akan Yesus, tapi juga bertumbuh dan melayani-Nya dengan senang hati.

  • Doakan tim NTM yang melayani orang-orang Mongolia. Berdoalah agar mereka beroleh ketabahan, kesabaran, dan kekuatan dari Bapa di surga dalam memberitakan Kabar Keselamatan.

e-JEMMi 44/2006


Ikut serta dalam jamuan makan tradisional bangsa Mongolia adalah pengalaman baru bagi misionaris yang melayani di Mongolia. "Di situlah daging domba ternak yang pernah saya rasakan di Mongolia."

Ketika orang-orang percaya di Mongolia, mengadakan pesta, mereka memutuskan untuk mengundang para misionaris yang senang mempelajari kebudayaan tetangga mereka ini serta menghabiskan waktu dengan teman-teman Mongolia mereka.

Para misionaris ini belajar bahwa menyiapkan horhuk itu sangatlah rumit. Orang-orang berkumpul di sekitar sungai dan mulai mencari kayu bakar. Mereka mengajak para misionaris untuk mencari batu-batu yang akan digunakan untuk memasak horhuk. Batu ini warnanya harus gelap dan pinggirnya halus serta cukup padat agar tidak hancur saat dipakai untuk memasak. Batu-batu itu diletakkan di api untuk memanasinya.

Ketika batu itu sudah cukup panas, daging domba diletakkan di panci susu model lama dari besi. Sebuah karet ban lama digunakan untuk menutup panci yang kemudian diletakkan di perapian itu.

Ketika horhuk dimasak, para misionaris mendapat kesempatan untuk bersantai dan bersekutu dengan orang-orang percaya lainnya.

Setelah satu setengah jam, horhuk matang dan mereka dapat menyantapnya.

[Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006]

Pokok Doa:

  • Doakan para misionaris dalam tugas pelayanan mereka di Mongolia. Berdoalah agar mereka memiliki kesempatan yang lebih banyak lagi untuk lebih dekat dengan orang-orang di sana.

  • Doakan juga orang-orang Kristen Mongolia agar melalui mereka orang-orang yang belum percaya dapat mengenal Tuhan Yesus.

e-JEMMi 35/2006