Doa Bagi Mongolia
Tentang Negara (Umum)
Luas 1.565.000 km2. Terdiri dari padang rumput, hutan di utara, 3 barisan pegunungan utama dan padang pasir Gobi yang besar di timur. Dikenal sebagai Mongolia Sebelah Luar sebelum th. 1911.
------------------------------------------------ Penduduk Jumlah Pertumbuhan/th. Kepadatan ------------------------------------------------ 1990 2.227.000 3.1% 1.4/km2 1995 2.596.000 3.1% 1.9/km2 2000 2.662.020 1.66% 2.0/km2 ------------------------------------------------
Suku bangsa:
Orang Mongolia 91,3%. Orang Halh (Khalkha) 1.614.000, ada 7 dialek lain yang berbeda, tetapi semua orang Mongolia dapat berbahasa Halh. Orang Buriat 48.000. Sejumlah 4.800.000 orang Mongolia lainnya tinggal di Cina.
Bebas buta huruf 90%. Bahasa nasional: Bhs. Halh Mongolia. Diharapkan pada th. 1995 perubahan dari tulisan Rusia (Cyrillic) menjadi tulisan tegak Mongolia dengan sistem ejaan tradisional akan berjalan dengan baik.
Ibu kota: Ulaan Baatar 650.000. Penduduk perkotaan 58%.
Ekonomi: Terutama pertanian, dengan sumber mineral dan minyak yang sangat besar. Negara ini belum berkembang karena jaraknya yang jauh dari laut, pengasingannya secara politik dan ekonomi serta ketergantungannya pada Uni Soviet pada masa yang lalu. Keruntuhan Uni Soviet dan kekacauan di Rusia telah melumpuhkan ekonomi Mongolia yang ditandai dengan berbagai kekurangan, inflasi yang sangat besar serta peningkatan pengangguran. Tingkat pengangguran 14-30%. Hutang per orang US$8.100. Pendapatan per orang US$100-200 (0,5-1% dibanding USA).
Politik: Kekaisaran Mongolia pada abad ke-13 membentang dari Cina ke Eropa Tengah. Mejadi daerah otonomi dari penguasaan Manchu dan Cina pada th. 1911. Revolusi didukung oleh pasukan Uni Soviet pada th. 1921 menempatkan pemerintahan komunis yang menindas rakyat. Komunisme ditolak pada th. 1990 dan demokrasi multi-partai didirikan melalui undang-undang pada th. 1992. Dalam pemilihan yang berikutnya, partai komunis yang telah diperbaharui mendapat kemenangan yang besar.
STATISTIK AGAMA
Agama: Budha aliran Dalai Lama ditindas dengan keras oleh para komunis. Ideologi Marxisme sekarang telah ditinggalkan. Telah terjadi kebangkitan agama Budha aliran Dalai Lama, kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang. Semua angka penganut agama di bawah ini hanya perkiraan.
Bahan diringkas dari sumber:
Judul Buku | : | Doakanlah Asia! [Buku Asli "OPERATION WORLD"] |
Judul Artikel | : | Mongolia |
Penulis | : | Patrick Johnstone |
Penerbit | : | Yakin dan WEC, 1995; WEC International, 2001 |
Update/Web | : | http://www.operationworld.org/ |
CD-ROM SABDA | : | [Nomor Topik: 18945] < order-cd@in-christ.net > |
Semua tuduhan telah dijatuhkan kepada para penatua "Church of All Nations" (Gereja Segala Bangsa) di distrik Bayangol, wilayah Ulaanbatar, Mongolia. Para penatua gereja menerima tuduhan-tuduhan melakukan tindak kriminal dan penyitaan atas semua perpuluhan serta persembahan karena gereja tersebut tidak terdaftar. Segala usaha untuk mendaftarkan gereja tersebut sejak tahun 1999 ternyata telah diabaikan. Para jemaat gereja berterima kasih kepada semua orang yang telah mendoakan mereka. Jemaat gereja tersebut juga terus meminta dukungan doa karena gereja ini sedang mengurus proses registrasi. Pemerintahan Mongolia telah bekerja sedemikian rupa untuk menghambat pertumbuhan kekristenan di negara tersebut. Namun di samping masalah-masalah yang terjadi, "Church of All Nations" telah pindah ke tempat yang lebih luas dan jemaatnya terus mengalami pertumbuhan.
Sumber: Voice of the Martyrs, December 20, 2002
Direktur EHC, Tsogt Khorloo, memimpin sebuah tim outreach ke desa- desa terpencil di Mongolia. "Perjalanan yang menempuh jarak 5000 km dihalangi angin besar dan badai salju. Kedua hal ini semakin mempersulit perjalanan. Diesel mobil yang konslet dan baterai yang membeku juga menjadi masalah. Namun, justru kami mendapat respon yang sangat luar biasa!" Ketika baterai membeku, sekelompok penambang berhenti untuk membantu. Saat mesin mobil bisa dinyalakan lagi, tiga orang dari penambang itu telah menerima Kristus. Di desa berikutnya yang kami kunjungi, ada sebuah keluarga yang menerima Kristus. Di desa berikutnya, sepasang orang tua bersedia menerima Yesus sebagai Tuhan dan bersedia dibaptis. Di desa yang menjadi perhentian terakhir, ada delapan remaja yang semula menduga bahwa hidup mereka tidak akan berubah sebelum tim EHC datang berkunjung ke desa itu. Setelah kedatangan tim EHC, kedelapan remaja itu menerima Kristus dan mau dibaptis. Tugas tersulit yang masih belum dilakukan adalah memberitakan Injil kepada lebih dari setengah juta penduduk nomaden. Tantangan terbesar kedua adalah bagaimana menjangkau komunitas Muslim di Kazaks.
Sumber: E-vangelism Update May 2004
"Selama hampir satu dekade, Eagle TV adalah satu-satunya media jurnalisme independen di Mongolia," demikian laporan Michael Ireland dari Assist News Service. Siaran program Kristen yang ditayangkan lewat TV kabel itu telah membuat lebih dari 10.000 orang mulai tertarik dengan pesan-pesan kekristenan. Pada akhir Oktober 2005, Eagle Broadcasting Company mulai melakukan siaran lewat Channel 8 di ibukota Mongolia, Ulanbator. Lebih banyak orang kini dapat menonton program-program yang mereka tayangkan. Stasiun TV Kristen itu melihat diri mereka sebagai satu-satunya sumber berita yang independen di negeri itu, dan secara khusus juga menjadi media yang menayangkan program-program kekristenan. "Ini adalah momen yang menarik bagi kami semua," kata Tom Terry, Direktur Pelaksana program siaran Eagle Broadcasting Company, "kini sekitar 1 juta orang di ibukota telah memiliki akses untuk menonton program-program kami." Menurut sebuah laporan, "Eagle TV adalah satu-satunya stasiun TV lokal di Asia yang dapat secara terbuka menayangkan Injil."
[Sumber: FridayFax, November 11th 2005]
Lebih dari 460.000 keluarga di Mongolia telah mendengar Injil sejak tahun 1997. Sekitar 12.000 orang di antaranya memberikan respon. Mereka meminta bahan-bahan follow-up dan pelatihan pemuridan. Ada 50 kelompok persekutuan Kristen yang juga dibentuk di desa-desa terpencil. Melihat praktik di lapangan, perwakilan dari pelayanan EHC (Every Home for Christ) sungguh-sungguh percaya bahwa penginjilan dimulai dari diri sendiri dan bisa melihat kesempatan dalam setiap keadaan. Berikut ini adalah kesaksian-kesaksian dari para pekerja EHC. Ketika mesin kendaraan EHC membeku kedinginan di luar kota Khuren Gol, sekelompok pria berhenti untuk memberikan pertolongan. Beberapa waktu kemudian mesin dapat dinyalakan lagi dan tiga dari kelompok pria tersebut menerima Kristus. Di desa selanjutnya pasangan paling tua di desa tersebut menerima Kristus dan dibaptis. Pada perhentian selanjutnya, para pekerja bertemu dengan 8 remaja laki-laki yang tidak mempunyai tujuan hidup. Kehidupan para remaja itu kemudian mengalami perubahan setelah beberapa pekerja EHC membagikan hidupnya untuk mereka. Semuanya menerima Kristus dan bersedia dibaptis. Selanjutnya, perwakilan dari EHC mengatakan bahwa saat ini masih banyak orang Mongolia yang tidak terjangkau Injil karena hidupnya yang berpindah-pindah. Mereka tersebar lebih dari satu juta mil persegi di daerah padang pasir dan pegunungan, tanpa sarana dan prasarana sama sekali. Tantangan yang lain adalah menjangkau penduduk non-Kristen, seperti di daerah Kazak. Daerah yang paling sulit adalah propinsi bagian barat, yang merupakan daerah propinsi non-Kristen, dimana EHC tidak diizinkan untuk pergi dari rumah ke rumah dan membagikan literatur penginjilan.
[Sumber: E-vangelism Update, March 2005]
"Saya memerlukan waktu dua tahun agar merasa yakin bahwa seseorang sudah diselamatkan," ucap seorang pastor Mongolia kepada seorang misionaris.
"Orang-orang Mongolia sudah memercayai perdukunan -- penyembahan roh pohon, air, api, dan sebagainya -- selama ratusan tahun." "Penyembahan tersebut diatasnamakan dalam suatu ajaran agama sehingga menyebabkan orang Mongolia berpikir bahwa mereka dapat mengendalikan para dewa.
"Banyak orang yang berpikir bahwa satu-satunya Allah, pencipta semesta alam, dapat dikendalikan dan diatur dengan cara yang sama seperti mengendalikan para dewa."
Mereka bisa saja rajin datang ke gereja, bahkan memberi kesaksikan mengenai pekerjaan Tuhan dalam hidup mereka setiap Minggu.
"Namun setelah dua tahun, jika Yesus tidak memberkati, mereka akan berpindah agama atau tidak beragama sama sekali." "Penduduk Mongolia umumnya miskin. Mereka berpikir bahwa berkat Tuhan seharusnya dalam hal finansial atau kekayaan."
Meskipun begitu, ada juga orang Mongolia yang memahami keselamatan.
"Seorang wanita sangat mensyukuri anugerah keselamatan dari Allah dan dia mulai menulis lagu-lagu penyembahan." "Misionaris di sana mengabarkan bahwa mereka sampai tidak sanggup untuk terus merekamnya karena begitu cepatnya dia menulis lagu," sambungnya lagi.
"Saya telah menyaksikan salah seorang teman bersaksi kepada seorang supir taksi dengan sangat wajar, seolah bernapas saja -- sama sekali tidak merasa canggung," tulisnya. "Saya juga melihat saudara-saudari kita dalam Kristus menangis ketika menceritakan beban mereka akan orang tua, pasangan hidup, dan anak-anak yang belum bertobat. Kristus sedang mengubahkan hidup orang-orang di Mongolia!"
[Sumber: New Tribes Mission, Desember 2006]
Pokok Doa:
Sikap apatis penduduk lokal dalam menerima firman Allah terkadang dapat menyurutkan semangat para hamba Tuhan yang sedang memberitakan firman kepada mereka. Bawalah tim NTM yang sedang melayani di antara orang Mongolia dalam doa.
Ucapkanlah syukur kepada Bapa atas keberanian sebagian orang percaya di Mongolia untuk bersaksi tentang Yesus kepada setiap orang yang belum mengenal nama-Nya.
Berdoalah agar orang-orang percaya di Mongolia dapat mengabarkan Injil kepada sanak keluarga dan kerabat mereka.
Tuhan sedang bekerja dengan luar biasa dalam kehidupan seorang umat percaya berkebangsaan Mongolia. Ia merasa enggan untuk mengajar orang lain karena merasa tidak mampu untuk mengajar. Namun, hari Minggu ini ia mengajar satu kelas sendirian.
"Ia mengajar dengan penuh kesungguhan hati di Kelas Alkitab khusus wanita yang diadakan setiap minggu dan membagikan firman Tuhan dengan penuh semangat dan mudah dipahami."
Berdoalah untuknya agar Tuhan terus bekerja dalam kehidupannya. Kami juga meminta dukungan doa untuk orang-orang di desa tempat tinggal mereka.
"Selain menghadiri suatu konferensi kepemimpinan, kami juga akan berdoa (di desa ini) selama musim dingin," demikian tulis mereka. Dahaga rohani dari orang-orang ini semakin jelas terlihat dan beban pasangan tersebut juga mulai meningkat.
"Tanggung jawab kami ini cukup berat," tulis mereka.
[Sumber: New Tribes Mission, November 2006]
Pokok Doa:
Berdoalah untuk orang percaya di Mongolia agar Tuhan terus bekerja dalam kehidupan mereka. Berdoalah agar orang-orang di desa tersebut bukan hanya datang dan diselamatkan oleh pengenalan akan Yesus, tapi juga bertumbuh dan melayani-Nya dengan senang hati.
Doakan tim NTM yang melayani orang-orang Mongolia. Berdoalah agar mereka beroleh ketabahan, kesabaran, dan kekuatan dari Bapa di surga dalam memberitakan Kabar Keselamatan.
Ikut serta dalam jamuan makan tradisional bangsa Mongolia adalah pengalaman baru bagi misionaris yang melayani di Mongolia. "Di situlah daging domba ternak yang pernah saya rasakan di Mongolia."
Ketika orang-orang percaya di Mongolia, mengadakan pesta, mereka memutuskan untuk mengundang para misionaris yang senang mempelajari kebudayaan tetangga mereka ini serta menghabiskan waktu dengan teman-teman Mongolia mereka.
Para misionaris ini belajar bahwa menyiapkan horhuk itu sangatlah rumit. Orang-orang berkumpul di sekitar sungai dan mulai mencari kayu bakar. Mereka mengajak para misionaris untuk mencari batu-batu yang akan digunakan untuk memasak horhuk. Batu ini warnanya harus gelap dan pinggirnya halus serta cukup padat agar tidak hancur saat dipakai untuk memasak. Batu-batu itu diletakkan di api untuk memanasinya.
Ketika batu itu sudah cukup panas, daging domba diletakkan di panci susu model lama dari besi. Sebuah karet ban lama digunakan untuk menutup panci yang kemudian diletakkan di perapian itu.
Ketika horhuk dimasak, para misionaris mendapat kesempatan untuk bersantai dan bersekutu dengan orang-orang percaya lainnya.
Setelah satu setengah jam, horhuk matang dan mereka dapat menyantapnya.
[Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Doakan para misionaris dalam tugas pelayanan mereka di Mongolia. Berdoalah agar mereka memiliki kesempatan yang lebih banyak lagi untuk lebih dekat dengan orang-orang di sana.
Doakan juga orang-orang Kristen Mongolia agar melalui mereka orang-orang yang belum percaya dapat mengenal Tuhan Yesus.
Tuhan bekerja dengan luar biasa sejak Mongolia terbuka terhadap Injil pada awal tahun 1990-an. Ia membangkitkan banyak orang percaya dan terus membangun gereja-Nya.
A, seorang wanita Mongolia yang sedang bertumbuh pesat dalam Kristus, membaca Amsal 31 dan pasal tersebut berdampak besar dalam hidupnya.
"Dulu saya tidak memerhatikan keluarga saya," katanya. "Saya biasa bangun siang dan mereka hanya mengurus dirinya sendiri. Sekarang saya menyadari peran saya sebagai seorang istri dan ibu seperti yang Tuhan inginkan. Kini Tuhan ada dalam hidup saya dan itu membawa perubahan besar dalam diri saya. Perubahan itu sangat kontras seperti malam dan siang; atau gelap dan terang."
A dan suaminya, B, diberikan sebuah Alkitab Mongolia yang dilengkapi dengan catatan studi di dalamnya. Dia berpendapat bahwa itulah hadiah yang paling berharga yang pernah ia terima.
Misionaris Christy menunjukkan bukti lain tentang apa yang dilakukan Tuhan terhadap orang-orang Mongolia. Ketika menghadiri kebaktian di gereja setempatnya, ia mendengar khotbah dari seorang pendeta Mongolia dan khotbah itu sangat mengena di hatinya.
"Sangat menggairahkan ketika mengetahui bahwa ternyata saya bisa disegarkan oleh firman Tuhan yang disampaikan dalam bahasa Mongolia, seperti dalam bahasa Inggris saja," tulisnya. [Sumber: New Tribes Mission, Februari 2007]
Pokok Doa:
Direktur FEBC-Mongolia dan Presiden Wind FM, Bat Tuvshintsengel, mengatakan, "Pada dasarnya kami terbeban menjangkau para pendengar yang tidak memiliki konsep tentang Tuhan dan tidak memiliki konsep tentang keselamatan. Karena di sana kami rindu membangun semacam jalan masuk untuk menjangkau mereka bagi Kristus. Kami akan bekerja sama dengan gereja-gereja setempat dan mencoba mengajak mereka terlibat dalam penyebaran Injil."
Sejak tahun 1997, sudah ada kegerakan dahsyat atas orang-orang Kristen di Mongolia. Kini, jumlah penduduk Kristen di sana terus bertambah dari yang awalnya tidak ada hingga mencapai lebih dari 40.000 jiwa. Tuvshintsengel mengatakan bahwa tantangan semakin nyata. "Gereja memang semakin berkembang luas dalam penginjilan. Namun dalam hal pemuridan, kapasitas kami, misalnya di bidang kepemimpinan, terbilang masih sangat kurang. Oleh sebab itu, gereja menargetkan untuk memuridkan 10% penduduk Mongolia menjadi murid Yesus Kristus sebelum tahun 2020."
Menurut Tuvshintsengel, radio merupakan kunci untuk usaha ini. "Mongolia memiliki 21 propinsi, jadi ada beberapa titik pusat di mana kami dapat membangun stasiun radio, misalnya stasiun FM. Dengan begitu kami dapat menjangkau kira-kira 80.000 (orang) di masing-masing desa."
Wind FM mengudara di ibu kota Ulaambaatar, menjangkau lebih dari satu juta orang. Tuvshintsengel mengungkapkan bahwa mereka juga mengadakan siaran di stasiun radio lain di provinsi Hentij. "Sebenarnya kami bekerja bersama dengan gereja lokal sambil menyatukan program-program kami. Usaha kami ini mendapat banyak respons. Hal itu merupakan sebuah tanda bagi kami untuk melakukan hal yang sama di dua puluh provinsi lainnya."
Tuvshintsengel menggambarkan beberapa respons yang diterima oleh Wind FM. "Kami menerima pertanyaan dari orang-orang yang sangat marah yang bertanya, `Mengapa Anda membicarakan tentang agama asing?` Tapi selanjutnya kami menerima beberapa pesan yang bertanya, `Di mana kami bisa memeroleh Alkitab? Saya ingin masuk ke gereja dan mengujinya.`"
Meskipun demikian, negara Mongolia bukanlah akhir dari visi mereka. Tuvshintsengel mengatakan bahwa Mongolia bagian dalam, yaitu Cina, adalah sasaran mereka selanjutnya. "Ada enam juta orang Mongolia yang tinggal di Cina yang tidak memiliki kesempatan terbuka untuk mendengar Injil. Oleh karena itu, kami ingin menjangkau mereka melalui gelombang radio. Saat ini gelombang radio masih sangat mendominasi."
Sekarang sedang dilakukan perekrutan orang Kristen yang dapat menyiarkan siaran radio dengan menggunakan dialek Cina. Untuk memiliki jam siar di beberapa stasiun radio perlu pendanaan, tapi membeli peralatan untuk mendirikan stasiun radio di daerah ini juga perlu. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari | : | Mission News Network, Mei 2008 |
Alamat URL | : | http://www.MNNonline.org/article/11185 |
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk gereja-gereja Tuhan di Mongolia yang terbeban untuk menjangkau mereka yang belum mengalami kasih Kristus. Doakan agar Tuhan menanamkan kerinduan menjalankan misi Tuhan Yesus: "Membawa lebih banyak jiwa bagi kerajaan-Nya".
Dukung dalam doa program siaran radio dalam dialek Cina sebagai media untuk menginjili masyarakat Mongolia secara luas, agar Tuhan mencukupkan segala keperluan yang dibutuhkan, baik dana maupun sumber daya manusianya.