Sekitar 2000 pemuda berkumpul di Aoyama Gakuin, sebuah universitas yang berada di salah satu wilayah utama di Tokyo, untuk menghadiri konferensi "Send Me" yang diselenggarakan pada 13-15 Agustus 2003. Disponsori oleh Japanese Evangelical Association, seminar ini mirip dengan konferensi Urbana yang diselenggarakan di Amerika Serikat setiap tiga tahun. Pujian-pujian berkumandang setiap kali pergantian session dilakukan, termasuk pujian-pujian yang khusus dibuat untuk acara ini. Para pembicara dari negeri Sakura ini menantang para pemuda Jepang untuk bersedia melayani dimanapun Allah menempatkan mereka. Banyak pemuda yang mengangkat tangannya sebagai respon terhadap panggilan tersebut. Lima orang misionaris Jepang dari SIM yang melayani di Tanzania, Nigeria, dan sebuah negara di Asia Selatan mengadakan pameran yang menampilkan gambaran tentang bagaimana kehidupan sesungguhnya di ladang misi.
Di abad dimana dunia misi mulai dirambah oleh orang-orang Timur, seminar di Jepang ini mewakili sebuah tren pelayanan misi global dimana para misionaris SIM (Serving In Mission) sekarang telah mewakili 36 bangsa di Asia Tenggara dan jumlah ini semakin bertambah. Kebanyakan dari para misionaris Timur ini juga bersedia untuk melayani di ladang-ladang misi yang paling sulit -- wilayah dimana mensharingkan Yesus bisa menimbulkan reaksi yang sangat hebat.
Sumber: What In The World, September 30, 2003