SUKU BUGIS
Sulawesi Selatan
Letak | : | Sulawesi Selatan |
Populasi | : | 3.500.000 jiwa |
Bahasa | : | Bugis |
Anggota Gereja | : | 2000 (0,06%) |
Alkitab dalam bahasa Bugis | : | Ada |
Film Yesus dalam bahasa Bugis | : | Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Bugis | : | Ada |
Suku Bugis atau yang sering disebut dengan Ugi adalah
kelompok masyarakat yang bermukim di propinsi Sulawesi Selatan. Suku
ini mendiami 10 Dati II di Sulawesi Selatan. Wilayah Bugis di
Sulawesi Selatan dikenal dengan nama "Tellumponcoe", yaitu Kabupaten
Bone, Wajo dan Soppeng. Pemukiman suku Bugis juga tersebar ke daerah
lain seperti dari Pelosok pedalaman Luwu sampai ke daerah /sidenneng,
Pol mas, Pinrang, Pare-Pare, Barru, Pangkajene, Maros, Bukumba dan
Sinjai. Orang Bugis hidupnya dinamis dan memiliki mobilitas tinggi,
terlihat mereka suka merantau dan bermigarasi ke Sumbawa, Jawa, Irian
Jaya bahkan Malaysia. Mereka tersebar hampir di seluruh Indonesia.
SOSIAL BUDAYA
Suku Bugis hidup dari berburu, menangkap ikan, bertani,
beternak dan kerajinan. Mereka yang tinggal dipegunungan hidup dari
bercocok tanam, sedang yang dipesisir hidup sebagai nelayan. Mereka
dikenal sebagai pedagang barang kelontong; juga terkenal sebagai
pelaut yang sering merantau & menyebar ke seluruh Indonesia. Di
daerah rantau mereka membuat komunitas sendiri dan kuat. Untuk
transportasi digunakan kuda, sapi (di darat), rakit atau sampan (di
sungai), lambok, benggok, pinisi & sandek (di laut).
Pakaian tradisional mereka bernama Wajo Ponco, yang diperkirakan
muncul dari pengaruh Melayu. Sekarang baju ini hanyak untuk
upacara-upacara, tarian dan penjemputan secara adat. Bahasa mereka
adalah bahasa Ugi yang terbagi dalam beberapa dialek, seperti Luwu,
Wajo, Bira, Selayar, Palaka, Sindenneng dan Sawito. Makanan utama
mereka yaitu beras dan jagung. Mereka memiliki minuman khas seperti
tuak, sarabba dan air tape.
Suku Bugis sangat percaya kepada hari baik yang jatuh pada
hari Rabu pertama dan hari Kamis terakhir pada tiap bulan. Sedangkan
hari yang dianggap tidak baik adalah hari Sabtu. Dalam trdisi suku
Bugis terdapat status sosial yang berdasarkan keturunan, seperti
keturunan Raja, Orang-orang mulia (keluarga dari La Patau), Aru Lili
(penguasa distrik) dan Hamba sahaya. Pandangan hidup atau nilai
budaya yang dianggap sangat tinggi dan berharga sebagai tingkah laku
dalam kehidupan suku bangsa Bugis & Makassar disebut siri/siri-pesse
(kehormatan dan harga diri). Orang Bugis harus menjaga,
mempertahankan, dan menegakkan siri. Mereka akan berusaha dengan
segala cara untuk mempertahankan siri itu. Bila seseorang melanggar
kehormatan orang lain, ia akan menaggung akibat serius. Siri-pesse
ini juga telah menyatu dengan ajran Islam dan budaya masyarakat
Bugis, bahkan Islam memperkuat posisi siri tadi. Terkaitnya siri
dengan Islam memberi identitas diri pada orang Bugis.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Bugis terkenal sebagai penganut agama Islam yang taat
(Islam Sunni) dalam norma-norma dan aturan-aturan kehidupannya.
Mereka juga masih banyak terikat dengan aturan-aturan adatnya yang
dianggap keramat dan sakral yang keseluruhannya mereka sebut
panngaderreng (atau pangadakkang dalam bahasa Makassar). Bugis karena
dilatarbelakangi oleh nilai kepercayaan yang mengandung nilai
religius.
KEBUTUHAN
Saat ini mereka membutuhkan pengembangan di bidang pelayaran
dan perikanan karena kedua sektor ini tampaknya ada potensi yang
cukup besar. Selain itu, bidang pertambangan dan industri juga dapat
dikembangkan.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Bugis, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Bugis
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Bugis yang juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri