You are heree-JEMMi No. 06 Vol.20/2017 / Persiapan Spiritual Bermisi

Persiapan Spiritual Bermisi


Shalom,

Ketika Nabi Yesaya menjawab pertanyaan Tuhan dalam Yesaya pasal 6, "Siapakah yang mau pergi untuk Aku?" saya yakin, dengan penuh kesiapan, Yesaya menjawab, "Ini aku, utuslah aku!" Yesaya mengetahui bahwa panggilan yang diterimanya berasal dari TUHAN yang hidup. Yesaya telah dipersiapkan oleh Tuhan sejak lama sebagai seorang yang hidup beriman kepada TUHAN, sampai pada suatu ketika Tuhan memberi panggilan melalui penglihatan khusus kepadanya.

Ia merespons dengan ketidaksiapan yang melanda dirinya, "Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku seorang yang najis bibir dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir." Yesaya menyadari keadaan rohaninya yang najis, padahal ia adalah seorang yang saleh dan hidup dalam ketaatan agamawi. Namun, jika diamati, Tuhan sendirilah yang menyadarkan Yesaya akan keadaannya sehingga ia boleh mengakui kelemahannya di hadapan Tuhan. Tuhan menyucikannya dengan menyentuhkan bara ke mulut Yesaya melalui utusannya, Serafim, sebagai tanda bahwa Yesaya dikuduskan dan siap untuk diutus sebagai seorang nabi bagi umat Israel.

Persiapan diri untuk diutus sebagai seorang pembawa Kabar Baik adalah hal yang sangat dibutuhkan. Pergerakan gereja tidak bisa dibatasi oleh empat tembok yang mengurungnya. Setiap orang percaya dipersiapkan untuk membawa Kabar Baik. Jika Anda merasa tidak siap, hal itu sangatlah wajar karena yang akan mempersiapkan Anda adalah Dia sendiri sebagai Sang Pengutus Agung. Sediakan diri Anda untuk mengenal Dia melalui firman-Nya, mengenal isi hati-Nya, dan menggumulkan bagian yang akan Anda kerjakan. Dalam edisi berikut, Redaksi e-JEMMi menyajikan sebuah artikel dan sebuah renungan yang bertema persiapan dalam pelaksanaan misi bagi Tuhan. Kiranya boleh memberkati dan menolong kita sekalian guna mempersiapkan diri menjadi utusan-utusan Tuhan bagi dunia. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.


Ayub T.

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Ayub T.