You are hereAfrika

Afrika


Guinea Bissau

Guinea Bissau (1,7 juta), Ibu kota Bissau (0,4 juta), agama Islam 48%, Animis 42%, Katolik 7%, Kristen 2,5%. Pada tanggal 1 Maret 2009 ,panglima tentara meninggal karena terkena bom, 2 Maret 2009, presiden negara ini dibunuh oleh sekelompok tentara. Tidak diketahui siapayang membunuh dan siapa orang di balik kedua pembunuhan ini. Puji TUHAN, doa kita dikabulkan. Pasca kedua peristiwa ini, negara dalam keadaan tenang dan tidak ada kerusuhan. Anak-anak jalanan di Dakar/Senegal dibawa ke Guinea Bissau untuk dibina dan mereka mendengar Injil. Pdt. Titus Dima (WEC), tetap mengajar setiap hari di Youth Center. Bulan Januari lalu Pdt. Titus mengadakan rapat kerja tahunan yang berjalan dengan baik dan memberikan kesegaran dan semangat baru kepada tim. Terima kasih atas semua dukungan doa. Pdt. Titus sudah mengikuti training kepemimpinan di Jerman pada bulan Maret. Ibu Ritha. M (WEC), sedang di Indonesia untuk cuti dan pelayanan di gereja-gereja. Berdoa supaya melalui pelayanan selama di Indonesia, ia dapat menolong jemaat-jemaat memahami betapa pentingnya terlibat dalam pekerjaan misi. Selama di Indonesia ia jatuh sakit. Rencananyam pertengahan April ia akan kembali melayani di antara orang Fulakunda, dan ia memerlukan rekan pelayanan. Ia akan terus belajar bahasa ibu mereka. Ibu Salomi. T (WEC), sedang di Indonesia untuk melayani deputasi. Kita bersyukur atas kesehatan Ibu Salomi yang semakin membaik. Menurut hasil pemeriksaan dokter, ia bisa kembali pada 15 April ke ladangnya. Doakanlah pengurusan visa ke Inggris sebelum masuk ke Guinea Bissau, agar Tuhan menolong. Beban pelayanan adalah orang Susu dan Nalu. Doakan orang yang ia tinggalkan di tempat pelayanannya, agar TUHAN sendiri yang memelihara mereka setiap hari.

Mali

Mali (13,5 juta), Ibu kota Bamako (1,2 juta), agama: Islam 80%, Animis 18%, Kristen 1,2%, bahasa: Bambara 40%, Perancis 10%. Di pasar-pasar buku Kristen banyak dijual. Kami berdoa, agar buku-buku ini dapat menjadi benih keselamatan untuk masyarakat yang luas.

Senegal

Senegal (13 juta), Ibukota Dakar (3 juta), agama Islam 95%, Katolik 4,5%, Kristen 0,1%. Anak-anak jalanan di Dakar sebagian berasal dari suku Fula. Mereka dilayani melalui "Rumah Pengharapan". Ada yang sudah bertobat dan terbeban untuk memberitakan Injil kepada suku sendiri. Orang Fula biasanya buta huruf, karena mereka nomaden. Tetapi sekarangbanyak orang Fula yang belajar membaca dan jemaat-jemaat sudah mulai membuka tempat-tempat belajar membaca. Selain belajar membeca, mereka juga mendengar berita Injil dan membaca Alkitab PB dalam bahasa mereka. Juga ada dua majalah Kristen dalam dialek mereka dan program Kristen dalam bahasa mereka.

Kenia

Kenia (40 juta), Ibu kota Nairobi (3 juta), agama: Kristen 39%, bidat 22%, Katolik 22% Animism 11%, Islam 8%. Di daerah perbatasan dengan Somalia ada ketegangan antara suku-suku yang tinggal di situ. Saat ini Alkitab dalam bahasa-bahasa lokal/suku tidak tersedia dan hanya ada dalam bahasa Inggris saja. Tolong berdoa, agar dalam waktu dekat Firman TUHAN dalam berbagai bahasa lokal dapat dicetak kembali dan diedarkan di antara masyarakat yang tidak fasih berbahasa Inggris.

Djibouti

Djibouti (0,9 juta), agama utama Islam. Suku-suku utama Afar (36%) dan Somali (45%). Negara ini kering, oleh karena itu satu badan Kristen menggalil sumur-sumur dengan bor untuk menolong masyarakat.

Somalia

Somalia (8,3 juta), Ibukota Mogadishu (1,2 juta), agama Islam. Perang saudara belum reda. Kekerasan terus terjadi di Somalia. Orang Kristen diancam, malah sering kali umat Kristen ditemukan tewas. Berdoalah bagi masyarakat Somalia yang mencari Tuhan.

Eritrea

Eritrea (4,9 juta), agama: Islam 51%, Ortodoks 40%, Katolik 4,6%, Kristen 1,5% (Injili 20.000 orang), Animis. Bulan Januari 2009, 27 orang Kristen ditahan karena mengikuti kebaktian. Seorang pemimpin gereja dipenjara atas tuduhan, ia sudah membongkar rahasia negara ke luar. Akibat tuduhan ini ia bisa divonis hukuman mati. Jangan berhenti berseru, karena sekarang ini ada 2.900 orang Kristen yang ditahan, hanya karena mereka berbakti dan berdoa bersama. Bulan Januari 2009, 2 orang Kristen yang ditahanan meninggal dunia sesudah disiksa.

Zimbabwe

Zimbabwe (12 juta), Ibukota Harare (1,3 juta). Penyakit Kolera makin berkembang dalam negara ini. 3.700 orang meninggal karena Kolera, lebih dari 70.000 orang terjangkit Kolera. Namun hanya sebagian kecil dari mereka yang dapat di tolong. Sebenarnya penyakit ini dapat diobati, tetapi di pos pelayanan medis tidak ada persediaan obat. Untuk membuat Oralit sering garam dan gula tidak tersedia. Banyak orang yang kekurangan makanan (kelaparan). Air bersih sulit dapat. Politik masih tetap kacau.

Afrika Selatan

Afrika Selatan (47 juta), kota besar: Pretoria (2 juta), Cape Town (2,9 juta). Bapak dan Ibu Pdt. N. Rajagukguk (WEC Indonesia): Bapak Nim melayani di antara orang Melayu di Cape Town. Bapak Nim sudah menjadi ketua panitia pemilu pada 9 April 2009 di Cape Town. Ia sibuk dengan semua persiapan. Dalam rangka ini ia sudah ke Kenia untuk bertemu dengan semua ketua panitia pemilu se-Afrika dengan utusan dari Jakarta untuk mendapat instruksi berhubungan dengan pemilu. Bulan April juga diselenggarakan rapat kerja tahunan dari tim di Afrika Selatan. Tim kecil di Cape Town diminta untuk menyiapkan segala sesuatu berhubungen dengan rapat ini. Dengan dua tugas ini mereka cukup sibuk. Ibu Nur tetap mengunjungi orang target di RS. Doakan juga untuk pendidikan, kesehatan, serta pertumbuhan iman anak-anak mereka, yaitu Stevi, Sony dan Rebecca.

Ethiopia

Ethiopia (74,3 juta), Ibukota Addis Adeba (3 juta), agama: Ortodoks 57%, Islam 31%, Kristen 20%, Animism 3%. Satu keluarga Kristen di salah satu desa, di mana penduduk yang lain semua beragama Islam sering diserang. Ketika mereka pergi ke ladang (bapak dengan salah satu anaknya), penduduk desa membakar rumahnya, dua anaknya yang lain, tiga anak sapi, hasil bumi, dan alat-alat pertanian miliknya. Ternak dan ladangnya habis terbakar. Dua sapi sebelumnya diracuni. Anaknya yang satu melihat bagaimana rumah dan kedua adiknya terbakar. Ia sangat trauma. Keluarga ini membayar harga karena menyembah Yesus. Tolong doakan mereka.