e-JEMMI No.32 Vol.10/2007

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Filipina Tahun 2007

Program Books of Hope`s Nomad baru saja kembali dari perjalanan selama tiga minggu ke Filipina. Mereka menyalurkan 160.000 Books of Hope di sekolah-sekolah dekat Manila sebagai bagian dari rencana mereka menyebar 4,7 juta buku untuk negara itu. Matthew mengatakan bahwa beberapa golongan masyarakat sangat terbuka. "Guru-guru memberi kami kebebasan untuk memberikan pesan keselamatan di sekolah-sekolah itu. Kami melihat banyak sekali ruang kelas yang semua pelajarnya akan menundukkan kepala mereka dan berdoa pada akhir presentasi." Dengan semua buku yang telah dikirimkan, Book of Hope berharap akan ada lebih banyak orang yang terlibat dalam gereja. "Kami ingin melihat gereja-gereja berkembang dengan semakin banyaknya pelajar dan anak-anak muda yang datang kepada Kristus. Salah satu keuntungan paling besar dari buku adalah biasanya buku tidak hanya dibaca oleh anak-anak, tapi juga oleh kakak dan adik, paman dan bibi, dan kerabat yang lain."

Kingdom Flight

Kingdom Flight adalah organisasi Kristen nonprofit yang didanai oleh anggota dewannya dan para donatur rutin untuk memenuhi kebutuhan fisik, pendidikan, dan rohani bagi anak-anak dan orang-orang dewasa di daerah-daerah terpencil di Amerika Serikat bagian barat daya, Meksiko, dan tempat-tempat lain melalui penggunaan pesawat terbang karena tempat-tempat tersebut sulit dijangkau dengan kendaraan darat. Kingdom Flight juga memfasilitasi jalannya Hope Projects (Proyek-Proyek Harapan) yang membantu anak-anak yatim piatu, korban pelecehan, dan anak telantar. Selain itu, mereka juga melatih dan mempersiapkan orang-orang yang dilayani itu untuk dapat kembali melayani orang-orang lain. Una Esperanza Juarez yang ada di Meksiko adalah kota yang menjadi target pertama Hope Projects. Di sana, Kingdom Flight membangun pusat pelayanan Una Esperanza yang menjadi rumah, tempat bergaul, gereja, dan sekolah bagi anak-anak di daerah itu. Pusat pelayanan yang didirikan pada Oktober 2006 ini dioperasikan empat hari setiap minggunya (Selasa, Rabu, Jumat, dan Minggu) oleh enam orang staf -- penuh waktu dan paruh waktu -- yang menyiapkan makanan, mengajar kerajinan dan pelajaran Alkitab, dan menggabungkan hal-hal menyenangkan lain dengan pendidikan bagi sekitar 150 anak. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang sejarah berdirinya pelayanan ini dan juga foto-foto aktivitas yang telah diabadikan, silakan berkunjung ke alamat situs di atas.

Yayasan Pelayanan Penerbangan Tariku (YPPT)

YPPT, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama "Tariku Aviation Services", adalah sebuah yayasan sosial yang melayani di bidang penerbangan untuk daerah Papua, Indonesia, yang tidak bisa dijangkau dengan transportasi darat. YPPT mengoperasi pesawat-pesawat terbang (Cessna 185) yang sesuai dengan kondisi lapangan terbang yang berlandasan rumput dan pendek.

Misionaris Terbang Melintasi Hutan

Tujuh belas hari di atas sampan dan dikerumuni banyak nyamuk saat mengarungi sungai di tengah hutan yang penuh dengan ular beracun dan buaya. Itulah yang dialami para misionaris saat mereka melintasi hutan belantara -- penginjil abad dua puluh yang terlatih secara profesional benar-benar terhambat oleh sarana transportasi yang primitif.

Gaza Tahun 2007

Orang-orang Kristen di Jalur Gaza mengkhawatirkan masa depan mereka setelah tentara Hamas menguasai Palestina. Carl Moeller dari Open Doors mengatakan bahwa pengambilalihan kekuasaan oleh Hamas diharapkan dapat mengakhiri kekerasan yang telah terjadi berminggu-minggu ini. Tapi ada juga sisi negatifnya. "Hamas akan berkuasa di Gaza dan jika itu yang terjadi, Gaza akan terisolir dari bantuan yang berasal dari luar Gaza. Kami tahu bahwa ada juga orang-orang Kristen yang terisolasi di Gaza. Kami berdoa untuk mereka dan kami meminta komunitas Kristen untuk memikirkan suatu cara." Moeller berkata bahwa ada ratusan orang yang percaya Injil, terjebak di Gaza. Orang-orang itu terjebak dalam dua kubu yang berselisih, tanpa persediaan makanan. Mereka tidak dapat pergi dari tempat itu, dan satu-satunya yang dapat mereka lakukan adalah menaruh harapan kepada Allah. "Mereka terjebak di antara aliran radikal di satu sisi dan Israel di sisi lain, dan mereka mencoba untuk mengikuti pimpinan Tuhan agar mereka bisa menciptakan perdamaian di tempat yang penuh dengan kekerasan itu."