Mesir Tahun 2004

"G.S., salah satu staf kami, mengunjungi desa-desa terpencil di
Mesir enam hari setiap minggu untuk mengabarkan Injil," seperti
dilaporkan "Ziel 19", newsletter dari Schweizer Missionsgemeinde
(Swiss Missions Church). "Kadang dia memutuskan untuk memberitakan
Injil di tiga desa dalam satu hari. Dia harus menghadapi banyak
masalah. Namun, dia melihat bahwa tugasnya ini merupakan panggilan
Tuhan terhadap dirinya. Baru-baru ini dia menulis, ´Aku begitu
terpanggil untuk melayani 12 desa di Propinsi Asiut. Aku harus
mengunjungi mereka meskipun banyak tantangan yang harus aku hadapi
di sana. Semakin kuat perlawanan yang aku hadapi, semakin banyak
pintu terbuka yang aku temukan di desa-desa tersebut saat aku tiba
di sana. Misalnya, para lelaki di desa E.T. memasang penghalang
berupa bebatuan dan jerami di jalan yang kulalui. Ketika aku
mencapai penghalang tersebut, mereka serentak membakarnya. Aku hanya
menunggu dan berdoa. Ketika api telah padam, aku berjalan diantara
bara-bara itu dan mereka mundur tanpa mengganggu aku. Aku dapat
berkhotbah dengan bebas, dan banyak yang berkumpul untuk
mendengarkan Firman Tuhan. Di E.E., mereka langsung mengalirkan air
dari kanal ke jalan, sehingga aku tidak akan bisa melanjutkan
perjalanan. Aku menunggu, sambil berdoa seperti dalam Yesaya 43:2,
´Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila
engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan
nyala api tidak akan membakar engkau.´ Air itu kemudian semakin
surut, dan orang-orang yang ingin mengganggu aku ikut menghilang
bersamaan dengan menguapnya air itu. Aku kembali menemukan bahwa
orang-orang di desa itu menjadi terbuka terhadap Injil. Di desa
lain, aku harus berhadapan dengan para pria fanatik yang mengutuki
aku dengan suara keras dan mencoba untuk menghentikan langkahku.
Namun, mereka tidak menyerang aku. Desa berikutnya adalah desa yang
paling berbahaya; penduduknya melempari aku dengan batu, tetapi aku
tidak terluka, seolah-olah ada perisai yang melindungi aku. Di desa
itu, aku dipakai Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit melalui doa
dan mengusir roh jahat dari tubuh seseorang. Saat ini, Injil telah
mengubah kehidupan banyak penduduk di desa-desa yang aku kunjungi
secara teratur.´"

Sumber: FridayFax, September 24, 2004

  • Bersyukur untuk G.S. yang tetap memegang teguh panggilannya untuk
    memberitakan Injil di desa-desa terpencil di Mesir. Doakan untuk
    pelayanannya agar semakin diberkati Allah dan banyak jiwa boleh
    mengenal Kristus melalui pemberitaan Injil yang disampaikannya.
  • Berdoa bagi para petobat baru dan mereka yang telah mengenal
    Kristus di desa-desa tersebut. Iman mereka bisa bertumbuh dan
    mereka bisa semakin mengenal Yesus serta menjadi serupa dengan
    Dia.



  • e-JEMMi 40/2004