Adven dan Inkarnasi

Inkarnasi mengacu secara harfiah kepada perwujudan Anak Allah yang kekal dalam daging -- Yesus "mengenakan daging dan darah seperti kita dan menjadi manusia seutuhnya". Doktrin inkarnasi mengatakan bahwa pribadi kedua Trinitas yang kekal mengambil rupa manusia dalam pribadi Yesus dari Nazaret. Sebuah cara yang membantu untuk mengingat aspek-aspek penting dari inkarnasi adalah kesimpulan pernyataan dari Yohanes 1:14, "Firman itu menjadi daging."

Alkitab dibelenggu

Firman

Firman mengacu pada Anak Allah yang kekal yang "pada mulanya ada bersama dengan Allah" dan yang diri-Nya adalah Allah (Yohanes 1:1). Dari kekekalan sampai Dia mengambil rupa manusia, Anak Allah memiliki kasih yang sempurna, sukacita, dan harmoni dalam persekutuan Tritunggal. Seperti Bapa dan Roh Kudus, Dia adalah Roh, dan tidak punya substansi materi. Namun, pada inkarnasi, Firman yang kekal masuk ke dalam penciptaan sebagai manusia. Ia menjadi seorang Yahudi abad pertama.

Menjadi

Menjadi bukan berarti bahwa Dia tidak lagi menjadi Tuhan. Saat menjadi manusia, Dia tidak meninggalkan sifat ilahi-Nya, seakan-akan ada pilihan (lain) bagi-Nya. Sebaliknya, Dia menjadi manusia dengan mengambil sifat manusia, selain sifat ilahi-Nya. Penting dalam inkarnasi -- dan sangat membantu dalam seluruh studi teologi -- untuk mengakui bahwa keilahian dan kemanusiaan tidak saling terpisah. Anak Allah tidak harus memilih antara menjadi Tuhan dan menjadi manusia. Dia bisa menjadi keduanya pada saat yang sama. Firman yang kekal menjadi manusia.

Daging

Daging bukan hanya sekedar referensi untuk tubuh manusia tetapi keseluruhan dari apa yang menjadikan manusia —- tubuh, pikiran, emosi, dan kehendak. Ibrani 2:17 dan 4:15 mengajarkan bahwa untuk menyelamatkan manusia Yesus harus dijadikan seperti kita "dalam segala hal" kecuali dosa kita. Dalam inkarnasi, segala sesuatu yang tepat untuk kemanusiaan dipersatukan ke Anak Allah. Anak Allah tidak hanya menjadi seperti manusia; Dia benar-benar menjadi manusia sesungguhnya dan sepenuhnya.

Firman Menjadi Daging

Jadi, Anak Allah yang kekal, tanpa berhenti menjadi Allah, mengambil sifat manusia sepenuhnya. Inilah yang sejak lama disebut orang Kristen sebagai "inkarnasi".

Dan, betapa agungnya doktrin dan bahan bakar untuk ibadah ini! Yesus tidak hanya menjadi manusia karena Dia bisa. Ini bukan pertunjukan sirkus, hanya untuk tontonan/pertunjukan. Ia menjadi manusia, dalam dunia dengan kredo lama, "bagi kita dan bagi keselamatan kita." Firman yang kekal menjadi manusia dengan darah dan daging yang lemah untuk menyelamatkan kita dari dosa kita dan untuk membebaskan kita dalam mengagumi dan menikmati kesatuan unik keilahian dan kemanusiaan dalam satu Pribadi yang spektakuler.

Inkarnasi bukan satu-satunya cara di mana Yesus menjadi Immanuel -- Allah beserta kita -- tetapi itu adalah kesaksian kekal bahwa Dia dan Bapa-Nya adalah teguh untuk kita.

Diambil dari:
Nama situs : Desiring God
Alamat situs : http://www.desiringgod.org/blog/posts/advent-and-the-incarnation
Judul asli artikel : Advent and the Incarnation
Penulis artikel : David Mathis
Penerjemah : Jing-Jing
Tanggal akses : 17 Juni 2016