Mesir Tahun 2013

Mesir (MNN) -- Kabinet baru pemerintahan Mesir harus mulai bekerja keras minggu ini untuk menghadapi berbagai permasalahan yang berat. Sementara itu, para pendukung Presiden Muhammad Mursi masih melakukan protes di seluruh Kairo. Mereka menentang kabinet yang didukung oleh militer ini dan mengecam kudeta yang telah terjadi. Greg Musselman, juru bicara untuk VOM Canada berkata, "Protes ini tampak seperti kekacauan yang terorganisir, tetapi di jalanan Anda dapat melihat segala kekerasan yang terjadi dan anggota-anggota Muslim Brotherhood. Mereka berhasil membuat aspirasi mereka didengar, tetapi mereka juga menggunakan kekerasan untuk mencoba membuat Mursi kembali memegang pemerintahan."

Pemerintah baru yang kini berkiblat pada paham sekuler telah menutup pintu bagi para pendukung Islam yang pernah memegang kekuasaan pada tahun lalu. "Akan tetapi," ujar Musselman, "Harga kemelut politik ini dibayar oleh orang-orang Kristen. Orang-orang Kristen merasa bahwa mereka perlu berusaha agar suara mereka lebih didengar. Sebagai hasilnya, mereka seakan-akan menyerahkan diri untuk menjadi kambing hitam atas semua kejadian ini. Para anggota Muslim Brotherhood sekarang mulai menyerang orang-orang Kristen."

Sejak Mursi dipaksa untuk meninggalkan tampuk kepresidenan, telah terjadi serangkaian serangan terhadap orang-orang Kristen di beberapa provinsi berbeda di Mesir. "Di satu sisi, orang-orang Kristen memandang semua yang telah terjadi sebagai sesuatu yang positif; tetapi di sisi lain, seperti yang telah diberitakan kepada kita selama satu sampai dua minggu belakangan ini, telah terjadi serangan terhadap orang-orang Kristen. Sudah ada korban yang jatuh, gereja-gereja dan tempat-tempat usaha milik orang Kristen juga dibakar."

Beberapa minggu yang lalu, seorang pendeta ditembak mati oleh orang bersenjata di Sinai sebelah Utara. Beberapa hari setelahnya, tubuh seorang lelaki Kristen yang dipenggal ditemukan di area yang sama. Pembakaran juga dilakukan terhadap rumah-rumah dan tempat usaha milik orang Kristen di perkampungan terpencil di daerah selatan.

Pada minggu ini, sebuah gereja dekat Minya, Mesir tengah, dijarah dan dihancurkan, sedangkan pendetanya melarikan diri. Sejumlah gereja lain di daerah itu akhirnya menunda kegiatan musim panas mereka dan membatalkan beberapa pertemuan jemaat. Musselman menjelaskan, "Sebagian besar orang Kristen tidak tahu harus berbuat apa dalam situasi seperti ini sebab mereka tahu bahwa serangan balik dapat saja terjadi jika mereka membela diri. Hal itu dikarenakan dinamika politik dan keagamaan yang berlaku di negara ini."

"Pada permulaan konflik ini, komunitas Kristen di Mesir mengutarakan harapan mereka," ujar Musselman. "Harapan itu adalah agar pihak berwenang dapat lebih simpatik terhadap umat Kristen agar tidak ada lagi penganiayaan yang datang dari pihak pemerintah. Akan tetapi, melihat kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal ini, muncul kekhawatiran bahwa penganiayaan-penganiayaan ini justru akan semakin meningkat." Akan tetapi, Musselman menyatakan bahwa meskipun orang percaya selalu mendapat ancaman, gereja tidak akan meringkuk dalam ketakutan. "Kita betul-betul harus mendoakan hal ini sebab itulah permintaan dari para pemimpin jemaat Kristen di Mesir. Permintaan mereka adalah: 'Berdoalah bagi kami sebab ini adalah sebuah kesempatan yang besar dan ada banyak orang yang datang mengenal Allah.'"

Pada hari-hari yang mencekam di Mesir, para pengikut Kristus menemukan bahwa paradoks dalam penganiayaan memang benar adanya. Kekerasan yang dilakukan oleh para militan itu justru membuat orang-orang Muslim bertanya-tanya. "Saat ini, ada lebih banyak keterbukaan terhadap Tuhan dan pesan Injil." (t/Yudo)

POKOK DOA:

  1. Berdoalah kepada Tuhan Allah agar setiap orang percaya di Mesir mendapat karunia untuk terus bersaksi dengan kasih, sekalipun harus menghadapi penganiayaan yang hebat.
  2. Mintalah kepada Tuhan agar Ia berkenan melawat Mesir dan memulihkannya, bukan hanya dalam aspek sosio-politik, melainkan juga dalam ranah spiritual.
  3. Doakan agar Tuhan menjalankan keadilan-Nya atas Mesir. Ada banyak ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Mesir dan kelompok radikal di sana. Berdoalah agar Tuhan Yesus sendiri yang menjadi Hakim dan Pembela umat-Nya.

Diterjemahkan dari:

Nama situs : MNNOnline.org
Alamat URL : http://mnnonline.org/article/18770
Judul asli artikel : Change Comes at a Price for Egyptian Christians
Penulis : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 18 Juli 2013