Misi di Pulau Jawa 2 (Editorial Edisi 07-2013)

Shalom,

Pada masa pemerintahan Inggris, yang diwakili oleh Thomas Stamford Raffles, penyebaran Injil di Tanah Jawa tidak lagi dibatasi seperti pada pemerintahan Belanda. Pada saat itu, misionaris-misionaris, khususnya dari British Missionary Society, diizinkan untuk menyebarkan kekristenan dengan leluasa. Akan tetapi, keadaan itu tidak berlangsung lama. Ketika Belanda kembali menguasai Pulau Jawa, larangan menyebarkan Injil dengan alasan demi mempertahankan status quo pun muncul kembali. Namun, Tuhan selalu bekerja dengan cara-Nya yang ajaib. Ketika pintu-pintu pelayanan misi seakan tertutup, muncullah sebuah karya yang nantinya menjadi pilar yang menopang pelayanan misi di Pulau Jawa. Siapa hamba Tuhan yang menjadi alat-Nya? Dan, apa karyanya? Simaklah dalam artikel yang telah kami siapkan di edisi ini. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org >

e-JEMMi 07/2013