Asia Bagian Timur dan Selatan

Ada banyak kemajuan Injil yang terjadi di Asia, tetapi masih banyak juga hal yang perlu didoakan secara khusus, antara lain:

Benua Asia

  1. Daerah-daerah yang mengalami kemunduran Selama puluhan tahun persentase orang Kristen di Sri Lanka semakin merosot -- baru-baru ini keadaan mulai agak berbalik. Di Hongkong, jumlah orang Kristen yang berimigrasi ke negara-negara lain, hampir sama dengan jumlah orang yang menjadi Kristen. India Utara mempunyai sejumlah kecil orang Kristen, tetapi mereka hanya Kristen KTP saja, bahkan di banyak daerah jumlahnya sedang berkurang. Berdoalah agar terjadi titik balik sehingga keadaan ini dipulihkan.
  2. Kristen KTP

    Kristen KTP merupakan masalah di beberapa daerah Kristen di India, Myanmar, dan Filipina, meskipun di negara-negara tersebut banyak denominasi bertumbuh dengan pesat. Berdoalah agar terjadi kebangunan rohani.
  3. Sinkretisme

    Pendidikan Teologia Injili telah lebih berkembang di Asia Timur dan Asia Tenggara, dibanding dengan wilayah-wilayah lain di dunia. Teologia menjadi lebih relevan dengan kebudayaan setempat dan telah kehilangan beberapa pengaruh dari filsafat orang Barat, namun ada bahaya lain karena kompromi dengan universalisme, evolusi, penyembahan leluhur, dan hal lainnya.
  4. Penganiayaan

    Runtuhnya komunisme di bagian-bagian dunia yang lain tidak banyak memberikan pengaruh di Asia. Penganiayaan terhadap semua orang Kristen di Korea Utara masih gawat dan penganiayaan terhadap persekutuan-persekutuan orang Kristen yang tak terdaftar di China dan Vietnam masih keras. Selama tahun 80-an, penganiayaan terhadap orang Kristen oleh orang Islam di Pakistan, Malaysia, Brunei, dan negara-negara lain semakin gencar. Orang Buddha di Bhutan dan Sri Lanka telah memperkeras tekanan terhadap orang Kristen di sana. Ada kebebasan yang lebih besar di Nepal, di mana mayoritas beragama Hindu, namun di India penganiayaan terhadap orang Kristen telah meningkat di beberapa daerah.
  5. Visi Misi

    Visi misi di Asia telah bertumbuh secara luar biasa selama tahun 80-an. Visi mula-mula adalah untuk suku-suku di negaranya sendiri yang belum terjangkau (khususnya di India, Filipina, Myanmar) atau untuk suku bangsanya sendiri yang berada di negara-negara lain yang belum terjangkau (orang Jepang, orang Korea, dan khususnya orang China). Akan tetapi, sasaran ini telah berubah dan jumlah tenaga utusan Injil Asia yang melakukan penginjilan lintas budaya di negara-negara lain sedang bertambah dengan cepat. Berdoalah terutama untuk hal-hal berikut ini:
    1. Kematangan dalam pelayanan misi dan kesediaan untuk belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu agar tidak terulangi lagi, misalnya dalam hal bapakisme dan penyalahgunaan dana.
    2. Kemitraan dengan lembaga-lembaga misi Barat yang menguntungkan kedua belah pihak; apakah itu pelayanan bersama dalam organisasi internasional atau melalui kerja sama antar lembaga di lapangan.
    3. Bantuan yang tepat guna untuk pelayanan misi dari gereja-gereja setempat dan denominasi-denominasi. Hanya beberapa di antara para pemimpin mereka yang sungguh mengerti tentang biaya besar yang dibutuhkan, lamanya waktu yang dituntut untuk belajar bahasa dan kebudayaan, kebutuhan untuk pelayanan-pelayanan yang mendukung, dan usaha-usaha besar yang harus dilakukan, sebelum dapat melihat buah dalam ladang perintisan.
    4. Jumlah utusan Injil Asia yang melayani secara lintas budaya harus dipertahankan. Pengundurkan diri utusan Injil Asia akan menjadi masalah yang besar dalam jangka waktu panjang kecuali beberapa masalah dapat diatasi, seperti pendidikan anak-anak utusan Injil dan penyediaan pensiun untuk para utusan Injil.

Sumber: CD-ROM SABDA

e-JEMMi 16/2001