Suku Kaur (Bengkulu)

Suku Kaur berdiam di daerah Bintuhan, kecamatan Kaur Selatan, Tanjungiman, kecamatan Kaur Tengah dan Padangguci, kecamatan Kaur Utara, di pinggir pantai Samudera Indonesia, kabupaten Bengkulu Selatan, provinsi Bengkulu. Daerah kediaman orang Kaur berdekatan dengan kediaman orang Serawai dan Pasemah. Mereka memiliki bahasa sendiri, yakni bahasa Kaur, yang tergolong rumpun bahasa Melayu.

Suku Kaur

Mata pencaharian pokoknya ialah menanam padi. Selain itu, daerah ini terkenal dengan hasil cengkih dan ladanya. Sebagian usaha tambahan mereka beternak, menangkap ikan, dan berdagang. Kaum pria bekerja di ladang, sementara kaum wanita mengurus rumah tangga. Biasanya, sesudah panen padi, mereka menanam buah-buahan seperti durian dan mangga.

Orang Kaur tidak diperbolehkan menikahi orang dari suku lain, tetapi bisa menikah dengan orang Kaur dari desa lain. Pernikahan hanya bisa terjadi sesudah perayaan Panen Padi. Usia pernikahan umumnya 20 tahun untuk pria dan 15 -- 16 tahun untuk wanita. Jika mempelai laki-laki ingin mempelai wanitanya tinggal bersama keluarga mempelai laki-laki, dia harus membayar keluarga mempelai wanita Rp. 50.000, dan jika mempelai pria harus tinggal di rumah mempelai wanita, orang tua mempelai wanita hanya diwajibkan memberikan kenang-kenangan kepada pihak laki-laki.

Saat ini, suku Kaur membutuhkan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian, sehingga produksi mereka bisa untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk diperdagangkan. Pembudidayaan buah-buahan seperti mangga dan durian juga sangat diharapkan, sehingga bisa meningkatkan penghasilan mereka.

Populasi : 100.000 jiwa
Bahasa : Kaur
Anggota Gereja : 0 persen
Alkitab dalam bahasa Gorontalo : Tidak ada
Film Yesus dalam bahasa Gorontalo : Tidak ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Gorontalo : Tidak ada

Pokok Doa:

  1. Berdoa agar ada usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi hasil pertanian suku Kaur. Doakan juga adanya tenaga ahli dan investor yang dikirim untuk mengelola daerah ini.
  2. Doakan agar Allah menggerakkan hati anak-anak-Nya untuk melayani suku Kaur, sehingga suku Kaur memiliki kesempatan untuk mengenal Yesus dan karya kasih-Nya.

Sumber: CD-ROM SABDA

e-JEMMi 03/2001