Suku Kerinci (Jambi)

Bahasa mereka adalah bahasa Kerinci yang termasuk rumpun bahasa Melayu. Setiap desa di Kerinci memiliki dialek yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah bertani di ladang dan di sawah.

Suku Kerinci

Pola perkampungan orang Kerinci mengelompok padat. Suatu kampung, yang disebut dusun, biasanya dihuni oleh sekelompok kerabat yang berasal dari satu keturunan nenek moyang. Dalam dusun terdapat beberapa larik (rumah panjang) yang letaknya berderet dan mengelompok di sekitar jalan desa.

Bentuk kesatuan kekerabatan terkecil yang terdiri atas suami, istri dan anak mereka yang belum kawin, disebut tumbi. Dengan adanya adat menetap sesudah menikah matrilokal, para suami menetap di kediaman kerabat istrinya. Biasanya bila ada anak wanita yang menikah, untuknya dibuatkan ruangan baru yang menempel pada larik orangtuanya. Tumbi-tumbi lainnya akan menggabungkan diri pada larik asal ini dan membentuk suatu peraut. Para anggota peraut yang berasal dari keturunan dari keturunan ibu disebut kelbu, yang merupakan kelompok kekerabatan yang terpenting di Kerinci. Walaupun sistem kekeluargaan suku Kerinci menganut garis ibu (matrineal), keluarga inti dipimpin oleh suami, bukan saudara laki-laki ibu (mamak).

Islam merupakan agama mayoritas, walaupun mereka masih mempertahankan kepercayaan animisme, khususnya dalam hal penyembuhan dan upacara-upacara yang berhubungan dengan bidang pertanian.

Suku ini tergolong cukup makmur karena daerahnya yang subur. Saat ini mereka membutuhkan peningkatan dalam teknologi pertanian dan pengolahan hasil hutan. Selain itu, daerah Danau Kerinci dengan pemandangannya yang indah sangat potensial untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata.

Populasi : 300.000 jiwa
Anggota Gereja : 10 (0,002 persen)
Alkitab dalam bahasa Kerinci : Tidak Ada
Film Yesus dalam bahasa Kerinci : Tidak Ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Kerinci : Tidak Ada

Pokok Doa:

  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat, dan kasih-Nya di tengah-tengah suku Kerinci, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya.
  2. Berdoa agar Tuhan menyediakan pekerja: pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur, dan penuai untuk melayani suku Kerinci.
  3. Berdoa bagi adanya lembaga dan gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Kerinci dan terbeban untuk melayani di sana.

Sumber: CD-ROM

e-JEMMi 01/2001