Yordania Tahun 2012

Persaudaraan Muslim tengah mengalami perkembangan yang luar biasa besar dalam dua tahun belakangan ini, terutama setelah mereka berhasil menjatuhkan pemerintahan di Mesir, Suriah, dan Libya. Organisasi ekstremis ini, sekarang juga terlibat dalam banyak peristiwa di beberapa negara lain. Dan kini, Yordania juga berada dalam ancaman mereka.

Menurut laporan, Persaudaraan Muslim Yordania menyatakan ancaman mereka terhadap Raja Abdullah yang memerintah Yordania. Laporan itu menyebutkan bahwa Raja Abdullah memiliki waktu sampai bulan Oktober untuk menyetujui tuntutan mereka, yaitu mengubah negara tersebut menjadi monarki konstitusional atau menghadapi tekanan dari Arab Spring (dikenal pula sebagai Revolusi Arab, yaitu gerakan massa dalam demonstrasi jalanan, Red.).

Seorang ahli dunia Timur Tengah sekaligus seorang pelayan di e3 Partners, TD, menyatakan bahwa laporan ini sangat meresahkan. Mereka menyatakan bahwa dengan demikian Israel akan dikepung: "Lebanon, saat ini dikuasai pejuang Hizbullah. Suriah saat ini sedang mengalami perang sipil, namun tetap siap sedia untuk menyatakan perang terhadap Israel. Kemudian, ada Mesir di sebelah Selatan. Bahkan di wilayah Israel bagian Selatan, organisasi Hamas menguasai Gaza. Jadi, bagian yang kurang dari gambar ini hanyalah Yordania.

TD memaparkan bahwa Yordania kini berada dalam sebuah bahaya besar, bahkan para penganut garis keras pun sudah mulai menjamur di negara itu. "Salah satu tanda yang menunjukkan seberapa fundamentalnya sebuah negara Radikal di Timur Tengah adalah jumlah terjadinya 'honor killing', yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh keluarga terhadap salah satu anggota keluarganya (biasanya wanita) karena dianggap telah mempermalukan keluarga. Saat ini, Yordania telah mencapai peringkat teratas dalam tindakan semacam itu. Hal ini menunjukkan bahwa di negara tersebut terdapat kelompok-kelompok yang menafsirkan Kitab Suci Radikal secara harfiah."

Apakah TD menganggap bahwa perubahan yang sangat mungkin terjadi ini akan memengaruhi pelayanan e3? "Jika Yordania menjadi negara yang semakin fundamental, hal itu justru akan membuat pelayanan gereja semakin maju karena akan ada banyak orang yang tidak menyukai perubahan di dalam negara yang selama ini masih relatif bebas itu."

Perubahan-perubahan yang terjadi di Timur Tengah akhir-akhir ini benar-benar menyentak, terutama setelah pernyataan Iran yang berisi permusuhan. "Sejak Adolf Hitler, kita tidak pernah melihat seorang pemimpin yang begitu sesumbar ingin menghabisi kaum Yahudi seperti Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, dan para ayatollah-nya saat ini."

TD juga mengatakan bahwa saat kita mendengar berita ini, sebagai seorang Kristen kita harus memastikan bahwa kita juga membagikan Kristus kepada orang-orang Radikal di mana pun kita berada. "Yesus tidak pernah memanggil seseorang untuk menjadi seorang Kristen. Di dalam Alkitab, Dia memanggil kita untuk menjadi seorang murid -- hal itu bahkan dinyatakan sebanyak 250 kali. Itulah yang akan kami kerjakan. Akan tetapi, dalam keadaan ini, di tengah berita-berita buruk yang Anda tonton di televisi, saat ini sedang terjadi penuaian terbesar di antara orang-orang Radikal dalam 14 abad terakhir ini." Sampai hari ini, ada banyak orang Radikal yang datang kepada Kristus setelah mendapat mimpi dan penglihatan. (t/Yudo)

Sumber: http://mnnonline.org/article/17736

Pokok Doa:

  1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk situasi di Yordania, agar damai sejahtera yang dari-Nya melingkupi negara ini.

  2. Mari kita berdoa bagi pelayanan e3 di Yordania, agar Tuhan melindungi dan memberi keberanian kepada mereka dalam memberitakan kasih-Nya.

  3. Mari kita berdoa agar ada kesatuan hati di antara umat Kristen di seluruh dunia untuk berdoa bagi Yordania.

e-JEMMi 40/2012