Menunggu Saudara Du

Para penginjil keliling tersebar di seluruh Tiongkok. Saudara Du yang dipenjara adalah contoh salah seorang laskar Kristus zaman modern ini.

"Saya naik bus selama lima jam untuk bertemu dengan dia," cerita XL (34 tahun). "Beberapa pemimpin gereja pergi bersama dengan saya, untuk menjemput pembebasan saudara Du." XL adalah salah seorang pemimpin dari 17 gereja rumah yang tidak terdaftar di Tiongkok Selatan. Hati XL dipenuhi dengan sukacita dan pengharapan.

Sepasang sepatu hitam mengilap dibawanya, bersama dengan kaus biru yang dilipat rapi dan celana pendek yang akan longgar jika dipakai oleh saudara seiman yang segera akan dibebaskan itu. Di bawah tanda bayang-bayang awan di atas kamp penahanan keamanan tinggi, mata XL tidak dapat melupakan apa yang dia lihat: "Para tahanan membawa peralatan mereka ketika membentuk barisan. Mereka harus memegang cangkul di tangan mereka." Dia sangat bersyukur menjadi orang luar yang dapat melihat situasi tersebut dan merasa terberkati karena dapat menyambut saudara Du, sang "penginjil penjahat", pada hari pembebasannya setelah tiga tahun dipenjara.

"Angin yang dingin berhembus ketika menunggu keluarnya saudara Du," ingat XL. Kami membawakan dia beberapa baju dan sepasang sepatu. Kami menyerahkan baju dan sepatu tersebut ke kantor penjara dan kami disuruh menunggu di pintu gerbang penjara. Saya melihat dia yang memakai baju yang kami bawa berjalan ke arah kami. Saat itu dingin. Dia sangat kurus. Saya mengenali dia dan berkata, "Itu saudara Du!" Bahkan saudarinya sendiri tidak mengenalnya.

Pada tahun 2001, Du ditahan dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena diduga "menyakiti orang lain dengan sengaja" dan "merusak barang milik orang lain" dengan membakar sebuah rumah milik seorang non-Kristen. Semua ini tuduhan palsu.

Saudara Du adalah satu dari 300 penginjil penuh waktu ilegal Gereja Tiongkok Selatan. Dia kembali melayani setelah pembebasannya bulan September 2004 (Dia hanya menjalani hukuman tiga setengah tahun). Banyak keluarga hamba Kristus seperti keluarga saudara Du telah didukung oleh VOM (Voice of Martyr) selama masa sulit mereka. Saudara Du masih setia melayani jiwa-jiwa yang hilang di umurnya yang ke-28 tahun saat ini.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buletin : Kasih Dalam Perbuatan, Mei-Juni 2006
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman : 7

Dipublikasikan di: http://kesaksian.sabda.org/menunggu_saudara_du