Sebuah Nyanyian Bagi Tuhan

Pada suatu hari John Denley mengunjungi beberapa orang sahabat. Denley dihentikan dan digeledah oleh para penguasa, dan mereka menemukan pengakuan imannya secara tertulis. Denley percaya bahwa gereja dibangun di atas rasul-rasul dan nabi-nabi, dengan Kristus sebagai kepala, dan seperti itulah kehadiran pemerintahan gereja, sedangkan Gereja Inggris, bukanlah bagian dari gereja yang sejati itu. Pada masa itu, banyak pengajaran tidak seturut dengan Alkitab.

Oleh karena hal inilah ia diserahkan kepada petugas pemerintahan setempat dan ia diserahkan kepada uskup untuk diinterogasi. Denley tidak mundur dari pernyataan iman pribadinya, jadi diserahkan kepada kepala polisi dan dihukum mati.

Setelah enam minggu, ia dikirim ke tiang pancang untuk dibakar. Ketika mereka menyalakan kayu yang ada di bawahnya, Denley tidak menunjukkan rasa takut. Dengan sukacita ia menyanyikan sebuah mazmur sementara jilatan api naik di sekitarnya. Salah satu penyiksa mengangkat sepotong kayu dan melemparkan sehingga terkena wajah Denley. Ia berharap untuk membuat Denley marah atau diam, tetapi Denley hanya menanggapi, "Sungguh-sungguh, kau telah merusak sebuah lagu lama yang baik." Kemudian ia membentangkan tangannya kembali dan terus bernyanyi hingga ia mati.

Yesus mengatakan bahwa ketika kita diejek dan dianiaya karena kita adalah pengikut-Nya kita dapat bersukacita karenanya: Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buku : Jesus Freaks
Penulis : Toby McKeehan dan Mark Heimermann
Penerjemah : Tidak dicantumkan
Penerbit : Cipta Olah Pustaka
Halaman : 65 -- 66

Dipublikasikan di: http://kesaksian.sabda.org/sebuah_nyanyian_bagi_Tuhan