MENGULURKAN TANGAN MEMBAWA KASIH

A DI PENJARA

Ketika Open Doors mngunjungi A, di sebuah penjara di Jawa Barat, ia mengira kami adalah "tamu tak diundang". Beberapa kali ia menerima orang-orang yang dikiranya adalah teman, tapi ternyata mereka malah mencoba memaksanya untuk "kembali".

A dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara. Ia teringat kembali pada sidang kedua tanggal 17 Mei 2006 ketika hakim menjatuhkan vonis bersalah terhadap dirinya. Beberapa orang dari kelompok radikal mengunjunginya di penjara sehari sebelum sidang dan berkata, "Apa yang kau dapat setelah menjadi Kristen?", mereka mengejek A ketika menjawab, "Tuhan Yesus memberkatiku dengan luar biasa", sebuah hantaman mendarat di kepalanya. Saat ia menolak untuk mengucapkan kata-kata pengakuan iman sebuah agama, kembali sebuah hantaman menghujani pelipisnya.

Kelompok-kelompok radikal juga mengancam akan menghancurkan beberapa gereja di kota A jika ia menolak untuk mengakui tuduhan yang dijatuhkan terhadap dirinya. Sebuah tekanan yang membuat A tidak dapat menolak.

A perlahan mulai sembuh dari serangan stroke yang membuat lengan kanannya lumpuh. Meskipun berangsur pulih dari serangan stroke, penyakit darah tinggi dan diabetes yang dideritanya masih membuatnya merasa lemah.

Hingga saat ini, A masih bergumul dalam perasaan khawatir dan rasa takut yang sesekali masih menghampirinya, "Saya dianiaya beberapa kali, enam gigi saya tanggal karena penganiayaan tersebut."

Sebagai seorang suami dan ayah, sulit bagi A untuk bisa menerima situasinya sekarang, namun ia berkata, "Penderitaanku tidak seberapa dibandingkan dengan Yesus dan Rasul Paulus."

Beberapa kali ia mengulang pesan yang sama, "Jangan takut. Tetaplah menjadi pengikut Yesus yang setia meskipun di tengah badai dan gelombang."

Sebelum berpisah, ia menyanyikan sebuah pujian bagi Tuhan "Indah rencana-Mu Tuhan, dulu ku tak mengerti, dan ku tak tahu jalan-jalan-Mu Tuhan, hatiku pedih dan ku tak berdaya, namun ku mengerti sekarang, Kau selalu menolongku, indah rencana-Mu ...."

MENGULURKAN TANGAN BAGI KELUARGA SEIMAN

Open Doors membantu A dan keluarganya dalam bentuk bantuan SED (Social Economic Development). Memobilisasi doa bagi A dan keluarganya (istrinya, W, dan putri mereka, R).

Keluarga A bukanlah satu-satunya keluarga yang saat ini menerima bantuan SED dari Open Doors Indonesia. Kami membantu banyak keluarga-keluarga yang tengah mengalami pergumulan karena mereka memilih untuk tetap setia menjadi pengikut Kristus.

Kehidupan dari keluarga-keluarga yang mengalami krisis diharapkan tidak berhenti saat krisis menghantam keluarga-keluarga ini. Seperti yang terjadi dengan keluarga A, kehidupan mereka harus tetap berjalan meskipun suami dan ayah mereka berada dalam penjara. Jika Saudara pernah melalui sebuah krisis, Saudara pasti akan mengerti akan hal ini. Bahkan, jika Saudara pernah terluput dari hal-hal semacam ini pun, Saudara dapat membayangkan betapa perasaan putus asa dapat menyergap sewaktu-waktu di tengah krisis.

Kehadiran Saudara seiman yang menopang dalam kasih adalah sebuah hal yang sangat berharga. Karena itu, Open Doors mengajak Saudara yang tergerak untuk menguatkan keluarga-keluarga di Indonesia yang mengalami krisis karena orang-orang yang mereka kasihi berada dalam penjara atau bahkan tewas terbunuh karena imannya. Berdoalah bagi keluarga-keluarga seiman kita ini. Dan bagi Saudara yang tergerak untuk membantu proyek SED Open Doors Indonesia, Saudara dapat menghubungi organisasi Open Doors Indonesia.

Saat kami bertemu dengan A di penjara, ia mengatakan kerinduannya untuk menjadi contoh dan berkat bagi sesama tahanan. Ia bahkan menyisihkan uang untuk perpuluhan yang biasa diberikannya dalam sebuah ibadah yang diadakan di penjara.

Maukah Saudara menjadi berkat bagi saudara-saudara seiman seperti A, yang meski di tengah sesulitan seperti apa pun, A dan masih banyak saudara-saudara seiman kita yang tertekan lainnya, tetap dapat menjadi saluran berkat?

[Info tambahan: Untuk mengetahui informasi lebih banyak tentang pelayanan Open Doors Indonesia, silakan berkunjung ke: http://www.opendoors.org]

Diambil dari:

Judul buletin : Open Doors, Vol. 14, No. 5
Judul kesaksian : Mengulurkan Tangan Membawa Kasih
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Open Doors, 2007
Halaman : 2 -- 3

e-JEMMi 16/2008