Eropa

Jerman
Jerman (82,3 juta), Ibukota Berlin (3,4 juta), agama: Kristen 33%, Katolik 33%, tanpa agama 28%, agama Islam 3,8%, biasanya orang Turki dan yang lain yang berasal dari berbagai negara. Kel. Jakob Octavianus, YPPII/WEC memberitakan Injil di antara orang imigran dari bekas Uni Sovyet dan berkunjung demi pelayanan ke Asia Tengah. Kel. Pdt. S. Obadja melayani di Gereja Misi Indonesia (GMI) di Frankfurt. Ada perintisan pekabaran Injil di berbagai kota lain di Jerman dan Belanda.

KM LOGOS IImengunjungi di Bremerhaven, Jerman, s/d 6.8., Tvoroyri/Drelnes, Faroe Islands, 9 - 13.8., Reykjavik, Iceland , 15-29.8, Bremerhaven/Jerman 3-18.9. Di pelabuhan ini awak KM LOGOS II akan pindah ke LOGOS HOPE. Selain awak yang akan pindah masih diperlukan 300 awak kapal tambahan. Berdoa untuk tenaga buat kapal baru ini, diharapkan banyak orang yang cocok dipanggil TUHAN. KM LOGOS HOPE dalam waktu dekat dibawa dari Kroasia ke pelabuhan Bremerhaven/Jerman. Masih banyak tenaga sukarelawan diperlukan yang bisa membantu dalam mengatur semua ruangan dalam kapal, agar cocok untuk pelayanan, juga berbagai keahlian diperlukan.

Belgia
Belgia (11 juta), Ibukota Brussel (1 juta), agama: Katolik 81%, Islam 3,5%, Kristen 1%. 10% dari penduduk orang asing. Dua bahasa utama dalam negara ini: Perancis dan Flams (dekat dengan bahasa Belanda). Sulit menginjili penduduk dalam negara ini, orang sudah sangat kecewa dengan agama Katolik (ada yang tidak beres di situ), karena itu mereka menganggap semua orang Kristen dan gereja tidak beres. Jumlah orang Kristen yang lahir baru masih kurang sekali. Di negara ini ada 43 mesjid yang diakui secara resmi, ini berarti para imam di situ dibayar oleh pemerintah, ada 13 mesjid yang menunggu diakui secara resmi. Diperkirakan di negara ini ada 400 000 orang Islam.

Moldavia
Moldavia (4,3 juta,), Ibukota Chisinau (0,7 juta), agama: Ortodoks 70,4%, Katolik 5,8%, Kristen 3,2%. Sdr. Butje L., (O.M. Indonesia) terlibat dengan pelayanan tim O.M. di negara ini, yang terdiri dari anggota dari Moldavia dan banyak negara lain. Terus-menerus ada masalah visa untuk Sdr. Butje, tetapi juga buat anggota-anggota tim O.M. lain. Sedang dibangun satu pusat kegiatan misi yang baru. Mereka juga menolong anak-anak jalanan di dalam satu day-center.

Ukraina
Ukraina (50 juta), Ibukota Kiew (2,7 Juta), agama: Ortodoks 55%, Katolik 15%, Kristen 3,2%, tanpa agama 20%. Sdr. Endri Sulaksono, O.M. Indonesia, melayani di O.M. Ukraina di kota Rievne. Selama musim panas badan P.I. "Terang di Timur" menyelenggarakan berbagai kamp buat anak-anak dan pemuda/i di berbagai tempat. Mendoakan mereka-mereka yang bertanggung jawab buat kamp-kamp ini. Majalah Kristen anak TROPINKA sangat digemari dari anak-anak di seluruh negara ini.

Rusia
Rusia (143 juta), Ibukota Moskow (10 juta), agama: Ortodoks 41%, Katolik 1%, Kristen 0,7%, Islam 15%, Budhis 0,7%, Animis 1%, tanpa agama 31%. Di seluruh Rusia orang Injili makin susah, karena ada orang yang menganggap orang Injili mengikuti satu aliran non-Rusia. Ada ancaman, sulit mendapat ruangan untuk berbakti, gedung gereja dirusak orang, dll. Orang Veps sangat bergembira mendapat PB dalam bahasa mereka sendiri. Orang Chukchi (16 000) hidup di Timur Laut di Siberia, paling ujung dari Rusia, seorang penginjil mendapat banyak kaset Injil Lukas dalam bahasa mereka dari perpustakaan umum, karena untuk mereka tidak ada gunanya. Ia sekarang ini mengedarkannya. Karena orang tua biasanya buta huruf, bagus sekali untuk menginjili mereka dengan kaset-kasetnya yang tinggal jauh terpencil. Di Timur Laut Rusia hanya selama musim dingin bisa mengunjungi jemaat-jemaat kecil dan orang Kristen terpencil, karena dalam musim dingin sungai menjadi es dan juga lautan di pantai juga penuh dengan es, dengan demikian dengan mobil bisa berjalan lewat sungai dan lautan ke desa-desa dan pulau-pulau kecil. Musim panas tidak bisa berangkat, karena jembatan kurang dan hubungan dengan kapal jarang sekali. Doakanlan proyek penerjemahan Firman TUHAN ke dalam bahasa Nenet, ada kesulitan, karena satu keluarga harus pindah.

Grozny, Chechnya
Doakan anak-anak di Chechnya, yang selama hidup mereka hanya melihat perang, dan para pelayan yang melayani anak-anak ini. Para hamba TUHAN di Chechnya perlu perlindungan terhadap serangan, karena mereka melayani dalam satu daerah yang mayoritas Islam. Para pemberontak mau menggulingkan pemerintah setempat, karena itu ada banyak kekerasan.