Apakah Saya Dipanggil?

Artikel ini merupakan hasil ringkasan dan terjemahan dari situs http://home.snu.edu/~hculbert/call.htm" Sangat memberkati saya dan semoga juga bisa jadi berkat bagi mereka yang sedang bertanya-tanya, "Apakah panggilan saya ke ladang misi ini sungguh-sungguh atau bagaimana?" Coba cek poin-poin di bawah ini; Cari tahu, jika Anda mendapatkan panggilan! Coba cek poin-poin di bawah ini; Cari tahu, jika Anda mendapatkan panggilan!

  1. Penuhi diri Anda dengan Firman-Nya. Dengan semua Firman Allah! bukan hanya ayat-ayat emas saja (ayat hafalan).

  2. Dengarkan Roh Kudus bicara. Dengar suara hati Anda.

  3. Lihat kepada Allah yang memiliki kekuasaan tertinggi. Ia selalu menuntun/memimpin dengan membuka dan menutup pintu-pintu.

  4. Carilah pembimbing, seorang Kristen yang dewasa, bisa pendeta, mentor, teman dekat (Kristen), orang tua di gereja.

Seorang pakar misi J. Herbert Kane menuliskan bahwa seseorang dapat menjadi utusan jika ia memiliki:

  1. Pikiran yang terbuka
  2. Telinga yang penuh perhatian
  3. Hati yang murni
  4. Tangan yang mau bekerja
  5. Kaki yang siap melangkah

Apakah Anda sungguh-sungguh dipanggil? Cobalah jawab pertanyaan di bawah ini dengan jujur.

  1. Apakah ini sungguh-sungguh panggilan saya?
  2. Apakah panggilan/visi saya ini jelas?
  3. Apakah saya memiliki keinginan yang menyala-nyala?
  4. Apakah karakter saya diserahkan sepenuhnya kepada Kristus?
  5. Apakah ketakutan saya bertahan?
  6. Apakah saya siap untuk menderita?
  7. Apakah telinga saya terbuka bagi Roh Kudus?
  8. Apakah langkah saya mantap?

Ambillah langka-langkah berikut untuk mengetahui bahwa Ia memanggil Anda:

  1. Baca segala sesuatu tentang pekerjaan misi dan cerita para misionaris yang dapat Anda peroleh.

  2. Libatkan diri Anda dalam pekerjaan misi dan program pelatihan dalam gereja Anda.

  3. Bicaralah dengan gembala sidang Anda. Ungkapkan pikiran Anda kepadanya, dukungan doanya darinya mungkin dapat membantu Anda menetralisir isu yang tidak baik mengenai misi.

  4. Tempatkan diri Anda dengan aktif melakukan pelayanan di gereja Anda. Belajarlah untuk melayani secara efektif berdasarkan budaya Anda sebelum terlibat dalam pelayanan lintas budaya.

  5. Ikutlah mission trip/misi jangka pendek.

  6. Menjadi sukarelawan selama setahun di luar negeri/berbagai tempat sebelum menentukan tempat di mana Anda hendak menghabiskan sisa umur Anda.

Allah memanggil anak-anak-Nya dengan cara yang unik dan personal. Dia tidak menggunakan cara instant untuk hal itu. Sebelum membuka panggilan-Nya yang unik, Allah selalu menyediakan panggilan yang umum bagi orang-Nya -- panggilan keselamatan, hidup suci dan kepatuhan. Jika kita kehilangan salah satunya, kita tidak akan pernah mendengar Allah secara pribadi dan khusus.

Mendengarkan panggilan untuk pelayanan bukan ukuran untuk membuat komitmen. Panggilan bukanlah status yang dikenakan. Merespon pada panggilan selalu menuntut sesuatu untuk dilakukan (mendengar dan melakukan). Panggilan bukanlah refleksi dari karunia. Panggilan lebih dari sekedar karunia.