Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Mengenal Lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
Profil Bangsa
Profil Bangsa di Dunia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| bab 8
dari 16 bab
YUNUS: MISIONARIS YANG ENGGAN
(Yunus 3:1-4:11)


Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." (Yun 3:1-2.)

Bangsa Israel, yang dipilih Allah untuk menjadi hambaNya bagi semua bangsa lainnya, makin lama makin tidak setia. Untuk memanggil kembali dan mengingatkan mereka akan kedudukan mereka yang tiada taranya itu, seringkali Allah harus menghukum mereka melalui tangan musuh, yaitu bangsa asing. Di samping itu, Ia juga memperingatkan mereka melalui nabi-nabiNya. Tetapi kadang-kadang, orang yang ditunjuk menjadi jurubicara khusus itupun sulit untuk mengerti bahwa perhatian Allah sebenarnya tercurah untuk seluruh dunia dan bukan hanya untuk bangsa Yahudi saja. Kisah Yunus ini menjadi contoh yang jelas mengenai masalah tersebut.

Bagian depan dari kitab Yunus, dengan kisah ikan besarnya, lebih banyak dikenal orang dari pada bagian belakangnya. Fakta-faktanya sangat mudah dipahami : Allah memanggil Yunus untuk menyampaikan firmanNya kepada orang-orang Niniwe, yang bukan merupakan bangsa Yahudi, karena dosa dan kejahatan mereka sangat besar. Tetapi Yunus tidak mentaati perintah Allah dan malah melarikan diri ke arah Tarsis (mungkin di Spanyol) yang berlawanan. Untuk membuat Yunus menjadi taat, Allah menggunakan angin ribut, kepanikan yang amat sangat dan seekor ikan yang sangat besar.

Catatan Mengenai Ayat-ayat.

Yun 3:3 Niniwe : Ibukota kerajaan Asyur yang amat besar. Kerajaan ini adalah sebuah kerajaan kafir yang kuat, yang dalam usahanya untuk menguasai, tak henti-hentinya mengganggu Israel secara ganas.
Yun 3:6 Kain kabung dan abu : Tanda berduka-cita atas kematian, atau atas bencana yang dialami oleh pribadi maupun seluruh bangsa, atau menunjukkan pertobatan dari dosa-dosa.
Yun 3:7-8 Perhatikan Yun 4:11, ternakpun termasuk ciptaan yang disayangi dan dikasihani!
Yun 3:10 Menyesallah Allah : Ini merupakan anthropomorfise (menggambarkan sikap atau tindakan Allah dengan menggunakan istilah-istilah seperti pada manusia) yang berarti berubah pikiran. Bila Alkitab menyebutkan bahwa Allah menyesal, maka hal itu selalu bersangkutpaut langsung dengan sikap manusia yang merasa menyesal ataupun, sebaliknya, secara mutlak menolak untuk bertobat. Lihatlah juga Yoel 2:13-14 dan Yer 18:6-10.
Yun 4:6 Pohon : Barangkali yang dimaksud adalah pohon minyak jarak yang berdaun lebar dan tebal.
Yun 4:11 Tak tahu : orang Niniwe tidak tahu tentang hukum Allah (sebagai mana bangsa Yahudi mengetahuinya)

Yunus dan Musuh-musuhnya Yang Kafir
(Yun 3:1-10)

  1. Bacalah pasal 3 untuk memeriksa dan membandingkan catatan-catatan di atas. Mengingat hubungan antara orang-orang Niniwe dan Israel yang demikian buruk, sejauh manakah kira-kira simpati Yunus terhadap kota itu?
    Jawab: __

    Lalu, mengapa ia dapat menyampaika khotbahnya kepada mereka sedemikian penuh kuasa dan efektif? Hasil apakah yang kira-kira diharapkannya dari Allah?
    Jawab: __

  2. Pertobatan manusia jarang terjadi pada masa kini, walaupun banyak sekali penginjilan dilakukan. Padahal Yesus Kristus menjadikan hal itu sebagai prioritas utama dalam penginjilanNya. Apakah yang dapat kita pelajari dari bacaan ini tentang sifat dari pertobatan yang sungguh-sungguh?
    Jawab: __

    Dan apa pula yang kita pelajari tentang peranan Allah dalam pertobatan itu?
    Jawab: __


    Yunus dan Allahnya ( Yun 4:1-11 )

  3. Pasal 4 ini sangat menyenangkan serta mengandung pengajaran, bersifat terus terang, menunjukkan sifat manusiawi yang mengharukan, tetapi juga mengandung kelucuan. Bacalah pasal ini untuk memeriksa dan membandingkan catatan-catatan di atas. Apakah Anda bersimpati terhadap Yunus di sini? Mengapa ya atau mengapa tidak?
    Jawab: __

    Apa alasan sesungguhnya kemarahan Yunus? (pikirkanlah pengertian theologi dari ayat-ayat 2-3)
    Jawab: __

  4. Buatlah ringkasan tentang sifat-sifat Yunus sebagai seorang misionaris atau utusan Injil. Apakah sifat-sifatnya yang kuat?
    Jawab: __

    Apakah kekurang-kekurangannya?
    Jawab: __

    Apakah kelemahannya yang sangat menyolok sebagai seorang Yahudi?
    Jawab: __

  5. Bagaimanakah Allah menasehati nabiNya yang sedang marah itu?
    Jawab: __

    Pengajaran pokok apakah yang diberikanNya kepada Yunus?
    Jawab: __

    Sifat-sifat Allah yang manakah yang menonjol dengan kuat di sini?
    Jawab: __

  6. Kitab ini diakhiri secara menarik (atau lucu?). Barangkali juga si pengarang bermaksud mengajukan pertanyaan kepada para pembacanya : Berapa banyakkah belas kasihan yang telah Anda terima dari Allah? Sejauh manakah Anda bersedia untuk mendatangi orang-orang dan menyampaikan pesanNya supaya berbuat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan?
    Jawab: __


    Renungan/Penerapan

  7. Renungkanlah bagaimana sifat Allah yang kita layani. Apakah yang diinginkanNya agar kita perbuat bagi dunia pada saat ini? Siapakah "musuh yang kafir" yang perlu kita datangi untuk menyampaikan pesanNya?
    Jawab: __

    Mengapa sulit untuk merasa kasihan terhadap mereka?
    Jawab: __

  8. Dalam hal itu, sebenarnya Allah dapat bekerja tanpa pelayanan misi kita. Lalu, mengapa Ia Menuntut bila kita menghindari perintahNya?
    Jawab: __

  9. Berkhotbah dengan penuh kuasa tanpa rasa kahisan terhadap orang-orang - begitulah Yunus! Karena itu, biarkanlah Allah menyelidiki hati Anda, dan berdoalah kepadaNya agar pengertian anda tentang isi Alkitab benar-benar tepat seperti yang dimaksudkanNya, dan hati Anda juga dipenuhi dengan kasih terhadap sesama manusia.
    Jawab: __


|


 Ke atas 
© 2003 YLSA