You are hereDoa Bagi Misi Dunia / Korea Utara tahun 2012

Korea Utara tahun 2012


KT merasa kesulitan untuk berbicara. Terdapat perbedaan yang sangat besar antara kehidupan di Korea Utara dan hidupnya saat di Seoul. "Ini adalah hal tersulit untuk saya," katanya. "Di Korea Utara, kebebasan untuk memilih agama sama sekali tidak dikenal. Pemerintah memberi tahu kami apa saja yang harus kami lakukan. Ketika saya semakin dewasa, keraguan saya tentang propaganda pemerintah mulai tumbuh." Keraguan ini memacunya untuk meraih hidup yang lebih baik, KT pun kabur ke Cina. Di sana, ia mendengar kabar tentang Yesus untuk pertama kalinya. Setelah 4 bulan, KT tertangkap dan dipulangkan ke Korea Utara. Ia ditempatkan di kamp kerja paksa Yodok.

"Saya merasa sangat ketakutan. Meskipun saat itu saya belum menerima Yesus, saya mencoba untuk berdoa. Di dalam penjara, mereka memukuli saya dengan tongkat." KT yang kelaparan dan kedinginan ini hanya dibekali sebuah selimut robek untuk menghangatkan tubuhnya, dan para penghuni kamp harus berjuang untuk melawan kutu yang menyerang. Terkadang, KT harus menangkap tikus, ular, ataupun katak untuk dijadikan bahan makanan. "Saya melihat banyak orang yang tewas akibat kelaparan dan kesakitan. Siapa pun yang kedapatan kabur akan dieksekusi. Narapidana diperlakukan lebih buruk daripada hewan ternak."

Hari terakhir KT di Yodok adalah 10 April 1992. Ia kembali memberanikan diri untuk kabur menyeberangi perbatasan Cina, di mana akhirnya ia bertemu dengan seorang Kristen yang membantunya pergi ke Korea Selatan. Hari-hari ini, KT terus menggunakan setiap kesempatan untuk bersaksi tentang Korea Utara, terutama tentang kekristenan di negara tersebut.

Sumber: Buletin Frontline Faith, Edisi November - Desember 2012, Halaman 6

Pokok Doa:

  1. Berdoa untuk kebebasan dan keadilan bagi ribuan umat Kristen di penjara Yodok.

  2. Berdoa bagi keamanan KT dan umat Kristen Korea Utara yang memutuskan untuk kembali ke negara asal mereka, untuk mewartakan Kabar Baik.

e-JEMMi 50/2012