Profil Bangsa

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Chad

Negara ini memiliki luas 1.284.000 kilometer persegi. Kondisi alamnya berupa gurun di utara, padang rumput tandus di tengah, dan semak belukar di selatan. Jarak ke laut sejauh 1.000 km. Ibu kotanya ialah Ndjamena.

Orang Coloured di Namibia

Orang Coloured (baca: kalet) mempunyai asal-usul yang sama dengan orang kulit berwarna di Afrika Selatan. Adapun populasi orang kulit berwarna kira-kira berjumlah 72.000. Mereka kebanyakan tinggal di pusat-pusat kota. Yang tinggal di wilayah pantai banyak yang menjadi nelayan, sedangkan yang di selatan pedalaman menjadi peternak.

Pakistan

Sebuah Negara yang Belajar Bertahan dalam Penderitaan

Sejarah

Pada tahun 1876 Pakistan masih dikenal sebagai sebuah bagian dari Kerajaan Inggris-India. Tetapi pada abad ke-20, rakyat yang beragama Islam berjuang untuk merdeka dari negara Inggris. Akhirnya, pada tahun 1947 India dibagi dan Pakistan memproklamasikan kemerdekaannya. Lewat undang-undang pertama pada tahun 1956 Pakistan dijadikan sebagai Republik Islam. Lima belas tahun berikutnya, Pakistan Timur memisahkan diri dari Pakistan dan memproklamasikan diri sebagai negara Bangladesh.

Tiga kali Pakistan berperang dengan India, oleh karena kedua-duanya ingin berkuasa atas Kashmir. Selain itu, pemerintahan Pakistan beberapa kali dibubarkan dan dibentuk lagi. Sampai akhirnya pada tahun 1999, Jendral Musharraf merebut kekuasaan dan mulai mengatur negara Islam ini. Presiden Musharraf mendukung Amerika Serikat dalam kampanye memberantas terorisme. Oleh karena sikap inilah, Presiden Pakistan sering dikritik oleh kaum Islam yang fanatik dan konservatif.

Ghana

Latar Belakang

Agama Kristen bukan merupakan kata asing bagi kebanyakan orang Ghana. Lebih dari 170 tahun yang lalu misionaris rajin datang ke negara Afrika ini untuk memberitakan Injil sehingga sekarang sudah ada lebih dari 22.000 gereja di negara Afrika Barat ini. Walaupun demikian, tantangan masih besar oleh karena 70-80% dari orang Kristen hanya tinggal di Ghana bagian Selatan, sedangkan orang kulit hitam di Utara masih diabaikan. Sejumlah 90% dari penduduk Ghana Utara belum mendengar kasih Kristus dan tidak memiliki sebuah gereja pun di tempat tinggal mereka. Sementara itu, 91% dari pedesaan di Utara sama sekali tanpa gereja Protestan.

Kyrgyzstan

Orang Kirgiz merupakan masyarakat nomaden yang hidup di ujung Barat Cina, di dekat perbatasan antara Kyrgyzstan dan Tajikistan. Mereka terus melakukan perjalanan sepanjang tahunnya, menggembalakan domba dan ternak mereka hingga ke wilayah-wilayah pegunungan. Baru belakangan ini saja orang Kirgiz mulai menetap dalam sebuah kumpulan selama musim dingin berlangsung.

Tibet

Daerah yang "Terhilang dan Terlupakan" oleh Dunia

Selama berabad-abad, Tibet laksana dunia yang "hilang". Pegunungan Himalaya yang tinggi itu bagaikan pagar yang mengelilingi. Apalagi pemimpin-pemimpin Tibet melarang orang datang ke situ, kecuali beberapa pedagang dari negara tetangga.

Mongolia

Mongolia! Sebuah nama yang mengingatkan kita kepada Jengis Khan dengan pasukan Mongolnya yang berhasil menguasai Asia Tengah sampai Eropa di abad ke-13, serta menaklukkan dan membinasakan segala aral rintangnya.

Vietnam

"Han hanh duoc gap" (Saya senang bertemu dengan Anda) diungkapkan Pak Nai dengan senyum waktu dia menjemput saya di bandara Hanoi. "Mari kita segera melanjutkan perjalanan, jika Bapak tidak terlalu capek." Segera saya diantar ke sebuah mobil yang sangat tua dan kamipun berangkat. Tidak lama kemudian kami sudah meninggalkan kota Hanoi dan saya dapat menikmati pemandangan yang indah.

Suku Hui

SATU MINORITAS

Di Tiongkok bagian utara, secara khusus di provinsi Nangksi, sepertiga dari rakyatnya berasal dari latar belakang suku Hui. Di hampir setiap kota, provinsi dan daerah, selalu ada satu kelompok masyarakat minoritas suku Hui. Hampir 11 juta orang Hui tercerai berai di seluruh RRC. Walaupun mereka satu suku, terkadang mereka bisa terlihat berbeda jauh satu sama lain. Hal ini terjadi karena mereka sangat pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Di samping itu agama dan kebudayaan di mana mereka tinggal sangat mudah memengaruhi suku Hui, namun demikian identitas mereka sebagai orang Hui masih terlihat.