You are hereDoa Bagi Misi Dunia / Doa Bagi Misi Dunia

Doa Bagi Misi Dunia

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Meksiko Tahun 2007

Kids Heart adalah suatu program kerja sama antara Buckner International dan the Cooperative Baptist Fellowship (CBF). Program ini mengembangkan pelayanannya sampai ke masyarakat miskin di Meksiko dengan tujuan tidak hanya untuk menjalin persahabatan, tapi juga untuk memberikan harapan hidup yang lebih baik.

Pakistan Tahun 2007

Beberapa waktu lalu, pengadilan negeri di Faisalabad, Pakistan, secara tak terduga membebaskan Shahid dari tuduhan fitnah. Tidak biasanya pengadilan negeri Pakistan membebaskan tersangka korban pemfitnahan. Todd dari Voice of the Martyrs menyatakan bahwa hal itu adalah jawaban doa. "Hal itu memberi harapan pada orang-orang Kristen di Pakistan akan adanya keputusan yang adil tanpa perlu melalui proses banding sampai ke Mahkamah Agung. Saya pikir ini jelas merupakan suatu perkembangan yang bagus." Pembebasan itu mengejutkan pihak Kristen maupun pihak lain. Todd memohon orang-orang percaya untuk berdoa agar berita itu membawa orang-orang Kristen untuk mengenal Yesus Kristus. "Saya pikir kita bisa berdoa bagi gereja di Pakistan yang keadaan politiknya sedang kacau. Kita dapat berdoa agar gereja itu akan tetap kuat meskipun mengalami banyak pergolakan, juga agar mereka dapat menjadi saksi Kristus dan kita akan melihat banyak orang dijamah hatinya dan datang kepada Kristus," ujarnya.

Ghana Tahun 2007

Ada dua orang lulusan Oasis Training Center (OTC) yang dilatih untuk menolong pelayanan membawa jiwa bagi Kristus. Dalam merencanakan parade Natal tahunan kali ini, mereka ingin menggunakan keterampilan berkomunikasi mereka untuk bisa melayani lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan dari kegiatan ini akan menolong secara finansial untuk meluaskan pusat kesehatan yang diharapkan dapat berlanjut dengan membawa mereka kepada Kristus. Ambrose dari OTC menjelaskan, "Sementara orang melihat kami berhasil melakukan hal-hal praktis dan ada hasil-hasil nyata dalam komunitas tersebut, kami percaya hati mereka akan terbuka untuk menerima bantuan rohani dari Allah. Jadi pertama, kami akan melakukan hal-hal yang praktis, baru yang kedua kami akan melayani kerohaniannya." Ambrose juga memercayakan diri pada Tuhan untuk mengusir kuasa kegelapan supaya terang-Nya dapat masuk. "Berdoalah untuk hal ini sehingga kami yakin bahwa ketika kami menapakkan kaki di kota Prampram, kami akan mengklaim tanah ini bagi Tuhan. Ada banyak wilayah kuasa kegelapan yang perlu dipatahkan," tambahnya lagi.

Kepulauan Solomon Tahun 2007

Gempa bumi hebat berkekuatan 8,0 Skala Richter mengguncang Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan bulan lalu. Gempa itu meratakan gedung-gedung dan menimbulkan tsunami yang menyapu rumah-rumah ke laut. Langsung dari kepulauan itu, Frieda dari Worlds Vision memberitakan banyak jiwa yang terkena dampaknya. "Sedikitnya 60.000, atau lebih orang yang menjadi korbannya. Lebih dari dua puluh desa tersapu bersih. World Vision dan organisasi-organisasi lainnya berencana untuk memberi bantuan air bersih, pangan, dan tenda untuk bernaung." Menurut Frieda, bencana tersebut menewaskan banyak orang, namun terbatasnya sarana komunikasi mengakibatkan informasi tidak dapat diteruskan ke daerah-daerah lain. Rachel, juga dari World Vision, mengatakan adanya tantangan lain. "Bandara utama di Gizo rusak parah, bandara itu tergenang air. Untuk bisa mencapainya saja sudah merupakan suatu tantangan." World Vision sedang menjangkau mereka sebagai perpanjangan tangan dan kaki Kristus. Kunjungi situs World Vision untuk memberi bantuan.

Rusia Tahun 2007

Orphan Outreach saat ini telah memiliki tim pertama mereka di Rusia. Mereka telah berkunjung ke sepuluh rumah yatim piatu di St. Petersburg dan sekitarnya dengan membagikan tas ransel dan Alkitab. Tiffany, pemimpin Orphan Outreach, mengatakan bahwa Alkitab menjadi hal yang mereka cari saat ini. "Sangat terharu melihat bagaimana anak-anak ini begitu antusias memiliki Alkitab. Ketika Alkitab dibagikan di rumah yatim piatu, mereka berebut mendapatkannya lalu berlari berkeliling dengan mengangkat Alkitab itu sambil berteriak-teriak `Alkitab, Alkitab, Alkitab!` Mereka masih belum percaya bahwa mereka betul-betul memiliki Alkitab mereka sendiri." Banyak di antara anak-anak tersebut yang ditelantarkan orang tuanya sehingga berita tentang kasih Allah yang tidak berkesudahan sungguh memikat mereka. Tiffany mengatakan pemahaman Alkitab yang mereka adakan mendorong anak-anak itu untuk banyak bertanya. "Anak-anak ingin mengetahui bagaimana sesungguhnya memiliki hubungan dengan Yesus. Seorang anggota tim kami telah berbagi dan membimbing seorang yatim piatu melalui kisah keselamatan dalam Alkitab. Sungguh mengharukan melihat anak-anak begitu antusias mendengar Injil."

Srilanka Tahun 2007

Seorang pendeta kembali diculik di Sri Lanka. Pendeta Victor sedang berada di Kolombo pada tanggal 1 Maret bersama dengan dua anak laki-lakinya dan seorang teman ketika penculikan itu terjadi. Godfrey berada di Sri Lanka bersama World Evangelical Alliance. "Kami telah mengalami penculikan dan penganiayaan.

Nigeria Tahun 2007

Anak-anak Kristen di Nigeria diculik oleh orang-orang non-Kristen. Ketika diculik, banyak di antara mereka yang dipaksa untuk kembali lagi ke agama mereka yang lama. Seorang anak yang berusia tiga belas tahun baru-baru ini ditemukan setelah diculik oleh kelompok ini enam bulan yang lalu. Namun, anak ini kembali diculik setelah ibunya berhasil menyelamatkannya.

Asia Tengah Tahun 2007

Para penyandang tuna rungu yang tidak dapat mendengar Injil sekarang sudah bisa membacanya. Setelah lima tahun pelatihan, tiga puluh penerjemah dari Perserikatan Alkitab (Bible League) secara aktif masuk ke gereja-gereja di daerah terlarang di Asia Tengah. Sekarang, lebih dari enam puluh gereja memerlukan penerjemah. Seribu penyandang tuna rungu yang terancam terisolasi secara sosial sudah bisa ambil bagian di gereja melalui studi Alkitab, penyembahan, dan pelayanan terhadap para penerjemah.

Eritrea Tahun 2007

Laporan demi laporan menunjukkan menurunnya kebebasan beragama di Eritrea. Edisi terakhir Voice of the Martyrs Canada mengatakan bahwa seorang penginjil ditangkap di rumahnya di ibu kota Eritrea, kemudian dipenjarakan. Menurut Glen, pemerintah Eritrea mengatakan cerita yang berbeda. "Jika Anda bertanya kepada pemerintah Eritrea apakah ada orang Kristen yang dipenjara karena iman mereka, mereka akan menjawab, `Tidak, tidak ada orang Kristen yang dipenjara. Yang dipenjara hanyalah para kriminal.` Mereka menganggap aktivitas Kristen sebagai tindakan kriminal." Departemen Luar Negeri Amerika mendukung pernyataan World Watch List tahun 2007 -- daftar negara yang paling melarang kebebasan beragama -- yang mengatakan bahwa situasi di Eritrea semakin buruk. Eritrea naik satu peringkat dalam daftar tersebut. Glen mengatakan bahwa terbatasnya kebebasan beragama itu akan berdampak pada penginjilan. "Hal itu pasti akan terjadi karena sebenarnya, kemampuan untuk membagikan iman adalah sesuatu yang sangat alami dalam kekristenan. Jika ada larangan yang membatasi kemampuan tersebut, orang lain tidak akan dapat berkata bahwa Anda memiliki kebebasan beragama yang sejati," ujarnya lagi.

Kongo Tahun 2007

Di Kongo, para pendeta saling mengajar satu sama lain. Para anggota Free Church of Congo menawarkan sesi pelatihan Alkitab kepada lebih dari lima ratus pengkhotbah yang memiliki sedikit pendidikan formal Alkitab. Setiap sesi terdiri dari empat mata pelajaran yang sudah disiapkan oleh para pendeta itu.