You are herebermisi / bermisi

bermisi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Hubungan yang Sangat Diperlukan dalam Persahabatan Misionaris

Pelayanan tanpa persahabatan tidak akan berkelanjutan dan tidak diinginkan.

Bagaimana Amanat Agung Berhasil Dilaksanakan

"Lalu Yesus datang dan berkata kepada mereka, "Segala kuasa telah diberikan kepada-Ku, di surga maupun di bumi.

Keberanian yang Kita Butuhkan untuk Bermisi

Satu tahun yang lalu, pada hari ini, pejabat kesehatan di Amerika Serikat mengonfirmasi kasus COVID yang ke-1.000. Betapa setahun telah berlalu sejak saat itu. Pada masa-masa yang tidak pasti, seperti yang kita jalani saat ini, sangatlah relevan untuk merenungkan pemeliharaan Allah, tema buku baru Pastor John (Piper) dengan judul "Providence" (Pemeliharaan).

Pandangan Saya tentang Misi

Oleh: Abraham Aji

Seperti kebanyakan orang percaya, konsep bermisi dan memberitakan Injil bukanlah sesuatu yang asing di telinga saya. Subjek ini sudah sering saya dengar, baik dalam khotbah, kesaksian, maupun dari membaca Kitab Suci, tepatnya dalam Kitab Matius pasal 28 yang membahas Amanat Agung. Kesan saya pada pekerjaan misi adalah bahwa misi merupakan tugas mulia yang diemban oleh setiap orang percaya. Namun, penerapannya masih cukup samar bagi saya. Pengertian saya terhadap misi adalah melakukan perjalanan ke suatu daerah/negara yang memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dengan kita, dengan masyarakat yang belum mengenal Injil, dan kemudian memberitakannya. Ini adalah pekerjaan besar, dan rasanya tidak semua orang siap meninggalkan segalanya untuk memulai pelayanan di tempat yang benar-benar baru. Belum lagi kendala-kendala lain yang mungkin menyebabkan seseorang tidak bisa bermisi ke luar wilayahnya.

Selesaikan Visi

Salah satu group media sosial saya memposting tokoh yang membangkitkan saya untuk lebih lagi bermisi dan memakai bakat dan talenta saya untuk pekerjaan Tuhan. Tokoh itu adalah Hee Lee. Dia adalah seorang pianis asal Korea Selatan yang hanya memiliki empat jari. Awalnya, Hee Lee belajar bermain piano sebagai bentuk terapi jari-jarinya yang lemah agar lebih kuat untuk memegang pensil di sekolah.