You are hereArtikel / Artikel

Artikel

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Panggilan untuk Memberitakan Kabar Baik ke Semua Bangsa

"... dan Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku. Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa." (Yesaya 66:18b-19)

Usahakanlah Kesejahteraan Kota

Yeremia 29:7

Ketika saya sedang mengemudi dua puluh menit jauhnya dari lingkungan rumah saya, mobil saya memasuki dunia lain. Dua puluh menit bukanlah suatu jarak yang begitu jauh secara geografis, tetapi jarak tersebut bisa terlihat seperti melewati dunia yang lain secara kultural. Lingkungan saya sendiri (yaitu Yudea saya) secara kultural tidak asing bagi saya; pemandangannya dan suara-suaranya dan ritmenya masuk akal bagi saya. Saya mengenal orang-orang di sini, dan orang-orang mengenal saya. Akan tetapi, hanya berjarak dua puluh menit jauhnya dari rumah saya terdapat suatu tempat yang sangat berbeda -- kota St. Louis.

Bagaimana Saya Tahu Bahwa Saya Dipanggil?

Ketika saya duduk di bangku SMA, saya mengikuti sebuah tes karier. Hasilnya menunjukkan bahwa saya sebaiknya mempertimbangkan untuk menjadi, atas dasar kecocokan, seorang pengacara, jaksa, guru, dan pelayan Tuhan. Saya belajar ilmu hukum di universitas, menjadi seorang Kristen pada semester akhir, memutuskan untuk tidak magang menjadi pengacara, dan menolak pekerjaan di sebuah firma (Suatu persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan badan usaha dengan nama bersama dengan tujuan untuk mendapatkan laba - Red) hukum, menjadi dosen, dan sekarang saya adalah seorang pendeta! Sebetulnya, saya sedang memastikan hasil tes itu. Saya selalu ingin menjadi pengacara dan saya menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan bahwa hasil tes tersebut memberi tahu saya apa yang saya ingin lakukan sejak dahulu.

Tuhan atas Teknologi

Sebelum Abad XXI

Abad XX merupakan abad di mana teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang paling pesat di sepanjang sejarah manusia. Abad XX dimulai dengan sebagian besar orang masih memakai kuda dan sebagian kecil naik kereta untuk bepergian, tetapi diakhiri dengan semua orang sudah mengetahui mobil dan sebagian sudah sering naik pesawat terbang. Ini perubahan yang sangat drastis. Abad ini merupakan abad yang mengubah sebagian besar dunia dari era pertanian (agrikultur) ke era industri, lalu berkembang lagi ke era informasi. Jika sebelumnya dibutuhkan waktu yang begitu panjang untuk berubah dari satu zaman ke zaman lain, kini hanya dibutuhkan waktu satu abad untuk menggeser dua zaman sekaligus. Abad ini merupakan abad terjadinya begitu banyak letusan-letusan perkembangan yang di luar dugaan manusia dan di luar harapan abad-abad yang lampau.

Practicing Christian Worldview on Medical Practice

Dalam 1 Korintus 10:31, Paulus mengatakan “apapun yang engkau perbuat, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa apapun yang kita kerjakan dalam setiap aspek hidup kita semuanya adalah untuk kemuliaan Tuhan, tanpa terkecuali. Baik itu pekerjaan rumah tangga, pekerjaan tukang sapu, pekerjaan kantor, apa saja, termasuk pekerjaan dalam bidang medis, semuanya harus dikerjakan untuk kemuliaan Tuhan. Bahkan makan minum pun Paulus katakan, semua itu untuk kemuliaan Tuhan. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah dalam konteks kita sebagai tenaga medis, baik dokter atau mahasiswa kedokteran, atau perawat, dan lain sebagainya, bagaimana kita menerapkan firman Tuhan tersebut dalam pekerjaan kita? Apakah pekerjaan yang kita lakukan adalah pekerjaan yang memuliakan Tuhan?

Misi Bagi Kotaku

“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (Yeremia 29:7)

Mendengar kata misi, apa yang terbersit dalam pikiran anda?

Facebook dan Mereka yang Tak Terjangkau

Pernahkah Anda berpikir jika Anda dapat menggunakan Facebook untuk membantu membawa Injil kepada suku-suku yang belum terjangkau? Laura Krokos baru-baru ini menemukan cara yang hebat untuk melakukannya. Baru-baru ini, Joshua Project mencoba melakukan ide dari Laura. Inilah yang kami lakukan:

  1. Berdoa dan memohon Allah untuk memimpin Anda melalui keseluruhan prosesnya. Orang Kazakh di Kazakhstan merupakan sebuah contoh dari suku yang tidak terjangkau yang dapat memperoleh dampak dengan penggunaan Facebook.
  2. Pilih sebuah suku tidak terjangkau yang ingin Anda jangkau dengan mencarinya di situs Joshua Project. Aplikasi Cloud kelompok-kelompok suku yang bebentuk lingkaran yang terdapat di sebelah kanan halaman situs mungkin dapat membantu (Kami memilih orang Kazakh dari Kazakhstan).

Menghargai Natal di dalam Hati Kita

Oleh: James Montgomery Boice

Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)

Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.

Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?

Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk.