You are heree-JEMMI No.24 Vol.07/2004 / Kesaksian Setelah Ajal Menjelang

Kesaksian Setelah Ajal Menjelang


Pendeta Schmidt biasa melakukan visitasi ke sebuah rumah sakit. Seorang wanita berusia 87 tahun sedang sekarat dan dia ingin bertemu Pendeta Schmidt. Wanita ini mengucapkan terima kasih atas semua renungan yang telah diberikan pendeta ini. Wanita ini bertemu dengan Pendeta Schmidt sekitar tiga tahun yang lalu. Melalui Schmidt, wanita ini bisa ditolong untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi dan menyerahkan hidup kepada-Nya.

"Aku tahu akan kemana akhir perjalanan hidupku," kata wanita tua itu. Tiga hari kemudian, wanita ini meninggal. Orang-orang yang menyaksikan kematian ini berkomentar bahwa dia meninggal dalam damai dan tatapan terakhirnya terarah menuju surga. "Yesus, Yesus!" adalah kata-kata terakhir yang diucapkannya -- "Khotbah terakhirnya sebelum kematian menjemputnya."

Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Pendeta Schmidt berdering: seorang dokter klinik meneleponnya karena dia sebelumnya tidak pernah melihat orang yang meninggal dengan begitu damai. "Apa yang dimiliki wanita ini yang tidak saya miliki?" tanya dokter itu. "Aku bisa memberitahukannya kepada Anda." jawab Schmidt. Lalu pendeta ini mengundang dokter klinik itu untuk menghadiri ibadah di gereja yang ada di dekat rumah sakit. Selama ibadah, termasuk mendoakan orang- orang sakit, dokter ini juga merasa disembuhkan. Dia pun terheran- heran dengan peristiwa yang dialaminya. Ibadah, penyembuhan, dan percakapannya dengan Schmidt memberikan impresi yang sangat mendalam dalam hati dokter ini. Dia memutuskan untuk menerima Kristus saat mengendarai mobilnya menuju rumah. Karena begitu antusias, dia berhenti di tepi trotoar. Dokter itu dan Schmidt berdoa bersama dengan penuh sukacita.

Tiba-tiba, sebuah mobil polisi berhenti di belakang mobil dokter itu. Polisi memeriksa mobil mereka dan meminta surat-suratnya serta bertanya tentang apa yang sedang mereka lakukan di tepi trotoar di malam yang sudah larut ini. "Berdoa!" jawab dokter dan Schmidt. Polisi itu merasa curiga. Mereka memeriksa kadar alkohol dokter dan Schmidt. Ternyata hasilnya negatif. Sebelum polisi itu pergi, dokter itu berkata kepada salah seorang polisi, "Anak muda, aku harap, suatu hari nanti kamu juga akan mendapatkan pengalaman yang sangat indah sama seperti yang kurasakan pada malam ini!"

Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Schmidt berdering lagi. Kali ini yang menelepon adalah salah seorang polisi yang memeriksa mobilnya beberapa hari yang lalu. Polisi ini bertanya, "Apa yang dimiliki dokter itu yang tidak saya miliki?" "Aku bisa menceritakannya kepadamu apa yang dimiliki dokter itu," jawab Schmidt. Dia lalu mengundang polisi itu untuk menghadiri ibadah pada Minggu berikutnya. Polisi ini datang bersama pacarnya. Pendeta Schmidt terpana, "Sangat menakjubkan saat melihat rentetan reaksi yang ditimbulkan oleh kematian yang damai di dalam Yesus yang dialami oleh seorang wanita tua."

Diterjemahkan dari sumber:

Judul Buletin : Body Life, Volume 22, Number 4/April 2004
Halaman : 4

e-JEMMi 24/2004