You are hereIndia Tahun 2004

India Tahun 2004


Rea Barchi yang berusia 10 tahun sangat senang ketika dua pekerja EHC mengetuk pintu rumahnya dan memberinya dua artikel Injil. Ketika ayahnya pulang kerja, Rea telah selesai membaca kedua artikel tersebut untuk ketiga kalinya. Kedua artikel tersebut berjudul "Apakah Kamu Gembira?" dan "Dia Ingin Menjadi Temanmu". Setelah makan malam, ayahnya yang tidak dapat membaca, meminta anaknya untuk membaca kedua artikel itu dengan keras. Rea menulis surat ke EHC agar bisa mengikuti kursus Alkitab gratis. Setelah menyelesaikan keempat pelajarannya, Rea menerima Yesus. Transformasi yang terjadi dalam kehidupan Rea sangat jelas bagi semua orang. Tak lama kemudian, ayah Rea juga mengundang Yesus masuk dalam hatinya. Kemudian dia mulai mengundang orang-orang yang tidak dapat membaca di kotanya untuk datang ke rumahnya untuk mendengarkan Rea saat membaca berita Injil dan bahan kursus Alkitabnya. Dalam jangka waktu setahun, empat tetangganya juga menerima Yesus dan sebuah kelompok persekutuan kecil terbentuk -- Semuanya itu bisa terjadi karena ketertarikan seorang anak terhadap dua artikel Injil yang telah disebarkan oleh misionaris perintis EHC.

Sumber: E-vangelism Update October 2004


Pokok Doa:


  • Bersyukur untuk Rea dan keluarganya yang telah dijangkau untuk menjadi murid-murid Kristus dan sekarang memiliki kerinduan untuk mengenalkan Kristus kepada tetangga-tetangganya.

  • Doakan follow-up untuk persekutuan kecil yang terbentuk dan para misionaris perintis EHC yang saat ini melayani di India.

e-JEMMi 44/2004


Seorang misionaris pioner, Laban, mulai mensharingkan Injil kepada Suku Kui yang ada di wilayah Orissa. Laban langsung dikerubuti oleh sekumpulan anggota suku yang sangat tidak menyukai kedatangannya. Dia dipukuli dan semua literatur Injil yang dibawanya dihancurkan. Kemudian kerumunan orang itu memaksa dia untuk menyembah sebuah patung berhala. Laban menolak permintaan tersebut. Oleh karena itu, dia diusir keluar dari desa disertai ancaman bahwa dia tidak diperbolehkan untuk menginjakkan kaki lagi di desa itu. Namanya bukanlah Laban jika dia tidak berani kembali ke wilayah tersebut. Dengan persediaan literatur Injil yang baru dan persiapan doa, Laban membulatkan hati untuk kembali ke desa Kui. Kini para penduduk desa mengagumi keberaniannya. Beberapa diantara mereka memutuskan untuk mau mendengarkan berita Injil yang disampaikan Laban. Satu demi satu, penduduk desa itu mulai percaya kepada Kristus, termasuk dukun di desa itu. Jangat terkejut jika Anda sekarang menemukan ada sebuah desa baru yang semua penduduknya adalah orang percaya yang telah mengenal kasih Kristus.

Sumber: E-vangelism Update, September 2004


Pokok Doa:


  • Berdoa supaya Allah memberkati keberanian Laban untuk tetap setia memberitakan Injil di desa Kui. Berdoa untuk utusan-utusan Injil lain yang memerlukan keberanian yang sama.

  • Doakan keselamatan orang-orang yang telah percaya di Suku Kui, agar Allah senantiasa menumbuhkan iman mereka agar bisa terus hidup dalam tangan kasih-Nya.

e-JEMMi 41/2004


Pelayanan Mission India of Grand Rapids, Michigan, telah dikenal luas karena keberhasilannya dalam menjangkau jutaan orang India dengan Injil. Pelayanan misi yang dikenal dengan nama Seva Barat ini telah menerima penghargaan "Excellence in Training" dari India Missions Association. Setiap tahunnya, organisasi tersebut dapat melatih hampir 70 ribu pekerja dan kemudian masing-masing pekerja menjangkau 30 - 50 orang.

Sumber: Mission Network News, August 20th, 2004


Pokok Doa:


  • Bersyukur untuk pelayanan Mission India of Grand Rapids dalam menjangkau orang-orang India untuk Kristus.

  • Berdoa untuk para pekerja yang mengabarkan Injil di India, supaya mereka terus berjuang tak kenal lelah. Oleh karena itu berdoa juga supaya Allah memberi kekuatan kepada mereka.

e-JEMMi 35/2004


Gladys Staines, istri dari seorang misionaris, Graham Staines yang menjadi martir di Orissa (India), meninggalkan India. Semenjak kematian suami dan dua anak laki-lakinya pada tahun 1999 yang lalu, Gladys memutuskan untuk tetap tinggal dan melayani di India. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa kepergiannya meninggalkan India hanya sementara saja. Dia menemani anak perempuannya, Esther, untuk mendaftar di sekolah medis di Australia. David DeGroot dari Mission India sedang berada di Orissa ketika laporan tersebut dibuat. Dia mengatakan bahwa masyarakat lokal sangat sedih dengan kepergian Gladys. Meskipun demikan, keterlibatan pelayanan Graham Staine yang telah dirintis sejak 35 tahun yang lalu bersama dengan pelayanan Evangelical Missionary Society di Orissa, akan tetap bertumbuh. "Graham Staines adalah perintis berdirinya 21 gereja. Masyarakat lokal yang terinspirasi oleh pelayanannya telah mendirikan hampir 30 gereja-gereja kecil. Pada kenyataannya, menurut masyarakat lokal, sebagai dampak dari kematian Graham Staines dan penganiayaan yang terjadi di India, maka Injil tersebar dengan pesatnya." Salah satu dari murid perintisan gereja yang diadakan oleh Mission India adalah salah satu saksi utama pada saat pembunuhan Staines. Oleh karena karakternya baik, maka murid ini menjadi seorang pemimpin yang dihormati di komunitasnya. Degroot menceritakan tentang kesaksian mendalam yang disharingkan murid itu kepada masyarakat Hindu. "Komunitas ini tentu saja tahu pasti bahwa dia adalah orang Kristen. Walaupun demikian, ada banyak orang non- Kristen yang datang kepadanya untuk konseling." Dia membutuhkan dukungan doa karena banyak ancaman kematian yang mengintai setiap kali ia bersaksi.

Sumber: Mission Network News, July 19th, 2004


Pokok Doa:


  • Doakan agar pelayanan yang telah dirintis dan dikerjakan oleh Keluarga Staines di India tidak sia-sia, melainkan terus berkembang bagi kemuliaan Tuhan.

  • Doakan agar orang-orang Kristen di India memiliki kekuatan untuk bersaksi kepada saudara-saudara mereka yang belum percaya agar mendengar Injil dan mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka.

e-JEMMi 31/2004


Program pembuangan limbah biologis dari sebuah rumah sakit ternyata melahirkan suatu pelayanan yang lain dari biasanya di India bagian Utara. Perwakilan dari Interserve sedang mengusahakan agar Emmanuel Hospital Association (EHA) bisa memenuhi peraturan baru tentang limbah berbahaya. Perwakilan ini menjelaskan pekerjaan yang mereka lakukan. "Emmanuel Hospital Association adalah asosiasi rumah sakit yang terdiri dari 19 rumah sakit misi dan mereka melayani orang-orang miskin di pedesaan. EHA memutuskan bahwa mereka ingin agar rumah sakitnya memenuhi standard hukum khususnya dalam pembuangan limbah. Program pembuangan limbah mereka sangatlah sederhana; semuanya dibuang ke dalam tanah." Karena perwakilan dari Interserve bekerja di wilayah-wilayah yang melarang kegiatan penginjilan, maka sementara mereka bekerja mereka juga mencari kesempatan-kesempatan agar bisa mensharingkan iman mereka. "Cara utama yang saya gunakan untuk mensharingkan tentang Yesus di wilayah ini adalah dengan merintis kelas-kelas Sekolah Minggu, kelas-kelas pemuridan bagi orang dewasa, kelas-kelas pemahaman Alkitab, klub Alkitab -- segala bentuk pelayanan yang bisa dilakukan dalam kompleks rumah sakit."

Sumber: Mission Network News, May 18th, 2004


Pokok Doa:


  • Naikkan syukur karena urusan penanganan limbah di India bisa berkembang menjadi salah satu sarana untuk memberitakan Injil bagi warga miskin di India bagian Utara.

  • Doakan untuk materi-materi yang perlu disediakan dan pekerja- pekerja Kristen yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan di 19 rumah sakit di India bagian Utara ini.

e-JEMMi 22/2004


Wilayah Jammu dan Kashmir, yang sama sekali belum terjangkau Injil, terdiri atas 14 distrik, 6.000 desa, dan mempunyai 18 juta penduduk. "Dalam lima tahun terakhir, ada ribuan orang di kedua wilayah ini yang memutuskan untuk beriman kepada Yesus Kristus. Ada ratusan gereja rumah yang didirikan," demikian laporan Agape Voice. Banyak keluarga yang bertobat berkutu secara teratur di gereja-gereja rumah. "Pernah suatu ketika, tim perintisan gereja bertemu dengan satu keluarga yang semuanya terbaring di tempat tidur karena sakit. Tidak ada di antara mereka yang sanggup memanggil dokter. Kebetulan tim kami datang berkunjung untuk menjelaskan tentang Injil dan berdoa bagi mereka. Puji Tuhan, Yesus menyembuhkan setiap anggota keluarga itu. Mereka memutuskan dengan sukacita untuk tidak hanya menjadi pengikut Yesus, tetapi juga menyediakan rumahnya agar bisa dipakai sebagai tempat ibadah secara rutin.

India bagian Utara merupakan salah satu wilayah yang gerakan revivalnya bertumbuh dengan pesat. Tahun lalu, ada 200 gereja rumah yang didirikan di Hariyana, yang dikenal sebagai salah satu wilayah yang paling jarang mendengar berita Injil di India. Berdasarkan laporan April 2004, jumlah gereja rumah di India bagian Utara bertambah menjadi 30.000 gereja dalam tujuh tahun terakhir, ditambah dengan 28.000 rumah yang menjadi tempat persekutuan doa. Pengalaman menunjukkan bahwa tempat-tempat persekutuan doa tersebut bisa berkembang menjadi gereja-gereja rumah.

Sumber: FridayFax, May 14, 2004


Pokok Doa:


  • Biarlah banyaknya orang-orang yang bertobat dan gereja-gereja rumah yang didirikan di wilayah Jammu dan Kashmir dapat menjadi kesaksian yang hidup yang menguatkan umat Tuhan di seluruh dunia.

  • Doakan untuk setiap organisasi Kristen dan pelayan Tuhan yang saat ini sedang melayani di India. Kiranya Allah terus memberikan hikmat dan keberanian kepada mereka untuk memberitakan Injil dan memelihara jemaat-jemaat Tuhan di India.

e-JEMMi 21/2004


Berita lain, perjalanan yang baru-baru ini dilakukan para misionaris India ke kepulauan Andaman telah membuahkan hasil yaitu beberapa suku terabaikan yang ada di kepulauan tersebut bisa mendengarkan Injil dan sejumlah penduduknya ada yang menerima Kristus. Pemberitaan Injil yang dilakukan selama 4 hari di kepulauan terpencil yang menjadi bagian India ini, dihadiri lebih dari 2.000 orang. Sekitar 300 orang di antaranya menerima Kristus. Pelayanan penginjilan lainnya yang dilakukan selama sebulan ke satu wilayah suku di India telah menolong 500 penduduknya untuk mendengar berita keselamatan.

[Sumber: What In The World, March 31, 2004]


Pokok Doa:


  • Bersyukur atas pelayanan penginjilan di wilayah-wilayah terabaikan di India. Berdoa untuk setiap petobat baru agar dapat bertumbuh melalui proses follow-up yang disediakan oleh para pekerja untuk membantu pertumbuhan rohani mereka.

  • Doakan para petobat baru supaya mereka bisa menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup bagi masyarakat di sekitarnya dan membawa kesaksian bagi keharuman Nama-Nya.


e-JEMMi 16/2004


Bagaimana 1000 orang perintis gereja baru muncul dari "the missionaries' graveyard" (tanah kuburan bagi para misionaris)? Bihar, sebuah wilayah di India bagian utara dengan jumlah penduduk sebanyak 87 juta jiwa dikenal sebagai "the missionaries' graveyard" (tanah kuburan bagi para misionaris). Meskipun julukan itu sudah agak berkurang sejak lima tahun terakhir ini karena ada sekitar 1000 pekerja gereja telah dilatih di wilayah ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? "Yang terpenting adalah melatih para petobat baru dan meneguhkan orang-orang Kristen untuk menyebarkan Injil dengan budaya oral. Hasilnya melebihi dari target yang kita impikan," kata Rev. Jim Bowman dan istrinya, Carla. Tahun 1998, pasangan ini mulai melatih 120 penginjil dan para pendeta melalui komunikasi oral. Fakta yang lebih menggembirakan, para peserta pelatihan ini langsung mempraktikkan apa yang telah diterimanya: seorang pendeta telah merintis berdirinya 30 gereja baru, ada juga yang merintis 20, 5, 15, dan 17 gereja -- berita menggembirakan dari Bihar!

Konsep penginjilan tradisional yang mempergunakan traktat dan pemahaman Alkitab memberikan dampak kecil karena banyak masyarakat suku-suku terpencil yang masih buta huruf; materi dalam bentuk tulis kurang memberikan pengaruh. Para penginjil dilatih untuk menggunakan cerita-cerita dan lagu untuk mengomunikasikan Injil. Dalam lima tahun, lebih dari 1000 perintis gereja telah dilatih. Mereka inilah yang akan menolong ribuan orang untuk mengenal kasih Kristus dan merintis gereja-gereja baru.

[Sumber: http://www.dawnministries.org]



Pokok Doa:


  1. Bersyukur atas 1000 orang perintis gereja baru yang telah dilatih untuk mengenalkan Kristus kepada penduduk India dan merintis berdirinya gereja-gereja baru.

  2. Doakan supaya para peserta pelatihan mendapat cukup bekal untuk menerapkan setiap prinsip dan pengetahuan Kristen yang diterimanya saat kembali ke wilayahnya masing-masing.


e-JEMMi 11/2004


Seorang misionaris yang ada di wilayah Orissa, India, telah ditangkap. Perwakilan dari Gospel For Asia mengatakan bahwa sebuah kelompok radikal Hindu bertanggung jawab atas penangkapan ini. "Kami mengetahui jumlah yang pasti dari misionaris yang melayani di wilayah ini. Baru-baru ini salah satu dari misionaris kami ditangkap dan dipenjarakan selama 10 hari karena telah membaptis seorang non-Kristen. Sekarang dia dibebaskan dengan jaminan dan kasusnya tetap akan disidangkan. Ada 10 orang misionaris lain yang juga sedang menunggu kasusnya disidangkan karena mereka juga membaptis orang- orang non-Kristen." Menurut perwakilan ini, di India diberlakukan aturan bahwa para petobat baru harus menandatangani dokumen pernyataan pertobatan. Meskipun sudah mempunyai semua dokumen tertulis resmi, namun polisi lokal dan pemerintah setempat masih suka mencari-cari permasalahan bagi petobat baru ini. Menurut berita, kelompok radikal Hindu ini mempunyai agen-agen yang telah ditunjuk di setiap distrik wilayah, khusus untuk memonitor aktivitas-aktivitas umat Kristen dan para misionaris yang melakukan pelayanan di distrik tersebut.

[Sumber: Mission Network News, January 1st, 2004]



Pokok Doa:


  • Doakan untuk keselamatan umat Kristen dan para misionaris yang saat ini tinggal di wilayah India. Berdoa agar Allah memberikan kekuatan sehingga mereka terus memenangkan jiwa disamping keadaan- keadaan yang menyulitkan mereka.

  • Berdoa untuk kelompok-kelompok non-Kristen dan para pejabat pemerintah sehingga suatu saat nanti mereka mempunyai kesempatan untuk mengenal kasih Yesus.


e-JEMMi 04/2004