You are heree-JEMMI No.24 Vol.10/2007 / e-JEMMI No.24 Vol.10/2007

e-JEMMI No.24 Vol.10/2007

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

The Orphan Grain Train

Orphan Grain Train adalah organisasi Kristen yang bergerak dalam bantuan kemanusiaan dan bencana alam yang dijalankan oleh jaringan sukarelawan dunia. Para sukarelawan dari organisasi ini mengumpulkan sumbangan pakaian, obat-obatan, makanan, buku Kristen, dan bantuan lain kepada yang membutuhkan. Pelayanan ini mereka lakukan sebagai tanggapan atas kasih dan sikap melayani yang telah Allah tunjukkan. Selama empat belas tahun sejak tahun 1992, delapan belas cabang dari Orphan Grain Train telah mengirim lebih dari 13.000 ton bantuan kemanusiaan kepada yang membutuhkan di empat puluh negara dari lima benua. Orphan Grain Train juga berperan besar dalam membantu para petani korban kekeringan di Midwest pada tahun 2002 -- 2003 dan korban badai Katrina dan Rita di pantai Gulf, Amerika. Selain itu, Orphan Grain Train juga mempunyai beberapa proyek yang nantinya juga bermanfaat besar bagi kemanusiaan. Melalui situsnya, The Orphan Grain Train juga mengajak pengunjung bergabung untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan rohani dan fisik orang-orang yang menjadi korban bencana, mengingat masih banyaknya orang yang perlu dijangkau. Jangan ragu untuk mengunjungi situsnya, sehingga Anda bisa mendapat informasi yang lebih lengkap mengenai Orphan Grain Train dan pelayanan yang mereka lakukan.

Bob Pierce dan World Vision

Bila Ken Strachan berupaya meraih dunia yang hilang melalui strategi penginjilan langsung, Bob Pierce memberikan kontribusi dari sudut yang berbeda. Dengan meneladani kehidupan Yesus, ia menjalankan kegiatan kemanusiaan untuk menyatakan kekristenan yang sesungguhnya. Ia berpikir, cara yang paling efektif untuk memberi kesaksian tentang Kristus adalah melalui tindakan kasih dan kepedulian yang nyata: "Yang harus kita utamakan adalah melayani kebutuhan jasmani orang yang membutuhkan, dan setelah itu kita bisa melayani kebutuhan (rohani) mereka yang sesungguhnya." Selain Allah sendiri, banyak tokoh dalam sejarah yang menunjukkan kepedulian lebih besar terhadap penderitaan manusia ketimbang Bob Pierce. "Biarlah hatiku juga merasakan kesedihan yang Tuhan rasakan" -- motto yang ditulis dalam Alkitabnya ini dengan singkat menjelaskan bagaimana ia memandang kehidupan. Ia adalah sahabat seluruh umat manusia.

Indonesia Tahun 2007

KESEMPATAN PENGINJILAN SELAMA NATAL