PRAKATA
Alkitab ditulis atas ilham Tuhan Yang Maha Esa. Proses penulisan Firman
Tuhan itu melintasi jangka waktu seribu tahun dalam sejarah dunia, yakni
antara tiga ribu tahun dengan dua ribu tahun yang lalu. Bahasa-bahasa asli
yang dipakai di dalam Alkitab adalah bahasa Ibrani, bahasa Arami, dan
bahasa Yunani. Sebagian besar dari isinya mula-mula ditulis di daerah
Palestina, di Timur Tengah.
Walau pada permulaannya Alkitab begitu dibatasi pada tempat, waktu, dan
bahasa tertentu, namun pada zaman sekarang -- sesuai dengan judul seri
buku ini sudah ada Alkitab di Seluruh Dunia.
Bagaimana sampai terjadi demikian?
Siapakah yang menyalin Alkitab dengan tulisan tangan, sehingga walau
naskah-naskah aslinya sudah lama musnah menjadi debu, namun isi Kitab Suci
itu masih utuh dan tetap dapat dibaca hingga kini?
Siapakah yang memperbanyak Alkitab, setelah seni cetak ditemukan, sehingga
orang-orang biasa di mana-mana dapat mempunyai Firman Tuhan?
Siapakah yang mengedarkan Alkitab sampai ke setiap pelosok dunia ini,
walau tugas itu amat sukar, bahkan kadang-kadang sangat berbahaya?
Siapakah yang menenjermahkan Alkitab dari bahasa-bahasa aslinya, sehingga
pada masa kini kebanyakan umat manusia dapat membaca Firman Allah dalam
kata-kata yang mudah dipahami?
Kisah-kisah nyata dalam seribu buku ini memberi berbagai macam jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan tadi. Sesuai dengan judulnya, dalam tiap jilid
seri buku Alkitab di Seluruh Dunia ini terdapat 48 Kisah Nyata. Boleh
dikatakan bahwa semua cerita ini memaparkan riwayat hidup Alkitab sendiri
penyalinannya, pencetakannya, penerjemahannya, pengedarannya,
pemberitaannya, serta pengaruhnya dalam kehidupan umat manusia.
Namun pada hakikatnya judul seri buku ini lebih merupakan harapan daripada
kenyataan yang telah terwujud. Memang boleh dikatakan sudah ada Alkitab di
Seluruh Dunia. Namun masih ada juga bangsa-bangsa tertentu yang belum
dapat membaca Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. Misalnya, di Kalimantan
dan di Irian Jaya, masih ada banyak suku yang belum mempunyai Firman Tuhan
dalam bahasa ibu mereka.
Di samping itu, ada juga banyak orang di seluruh dunia yang belum pernah
membaca Alkitab ataupun mendengar penjelasan isinya. Mengapa? Oleh karena
belum pernah ada orang yang memberitakan Firman Allah itu kepada mereka.
Atau belum pernah ada orang yang menjelaskan isinya dengan cara yang dapat
mereka pahami dan terima.
Semoga para pencinta Firman Tuhan di mana-mana akan mendapat semangat baru
setelah membaca seri buku ini. Semoga teladan orang- orang lain yang telah
menjunjung tinggi Alkitab sepanjang abad itu akan mendorong umat Allah
masa kini untuk lebih rajin lagi menerjemahkan, memperbanyak, mengedarkan,
memberitakan, dan menerapkan Firman Allah. Semoga akan tiba waktunya bila
benar-benar terwujud harapan yang terungkap dalam judul seri buku ini.
Semoga kelak benar-benar ada Alkitab di Seluruh Dunia!
Penyadur