17. KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS
A. Karunia-karunia Roh Kudus berasal dari Tuhan
yang telah naik ke surga
Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah
Bapa, lalu Ia memberikan karunia-karunia-Nya pada hari Pentakosta untuk
melengkapi jemaat-Nya dengan kuasa dalam melakukan pekerjaan-Nya.
Karunia-karunia ini merupakan kuasa Allah sendiri, bukan kecakapan
manusia. Dalam jemaat di Korintus terdapat banyak orang yang salah
mengerti bagaimana karunia-karunia ini patut dipakai di dalam jemaat.
Begitu pula pada waktu ini ada banyak salah pengertian mengenai
karunia-karunia ini. Ada banyak orang dalam jemaat pada masa ini yang
tidak mau mengakui adanya mujizat-mujizat di dalam jemaat dan tidak mau
mengakui tanda-tanda yang menyatakan kuasa Allah. Pada pihak lain di luar
jemaat ada banyak orang yang bertenung (spiritisme) (1Samuel 28:7),
yang melakukan hal-hal yang ajaib dengan kuasa Iblis untuk menipu banyak
orang. "Hal-hal yang berlebih-lebihan, kefanatikan dan kesesatan daripada
orang-orang Kristen yang pada dasarnya jujur dan bermaksud baik,
berhubungan erat dengan manifestasi-manifestasi kuasa Iblis dalam
Spiritisme. Sebab itu, orang Kristen yang bermaksud baik itu masuk ke
dalam bahaya, yaitu mereka akan menerima tipuan ganti manifestasi kuasa
ilahi, dan dengan demikian mereka menyebabkan orang lain meragu-ragukan
realitas kuasa Allah yang sejati. Pada satu pihak ada bahayanya menganut
kepercayaan mutlak pada naturalisme yang menolak segala sesuatu yang tidak
dapat diterangkan dalam ilmu pengetahuan. Pada pihak lain ada bahaya
supernaturalisme yang palsu, yang memalsukan dan meniru pekerjaan kuasa
Allah atau menggantikannya dengan pekerjaan kuasa Iblis, dan hal ini
merupakan salah satu tanda utama dari akhir zaman.
"Jaminan satu-satunya bagi keseimbangan dari dua keadaan yang ekstrim
ialah jangan bersikap masa bodoh mengenai karunia-karunia rohani, melainkan
mengerti dengan benar kuasa Allah yang sejati serta memakainya dan
menyatakan kepada dunia sesuai dengan Firman Allah, serta menghindari
hal-hal yang ekstrim dan berlebih-lebihan dari kesesatan manusia dan
penipuan si Iblis." Dr. A.B. Simpson.
B. Karunia-Karunia Roh Kudus
Dalam pasal-pasal 1Korintus 12:1-14:40 Rasul Paulus memberikan
pelajaran dan nasihat bagaimana karunia-karunia ini patut dipakai.
Karunia yang pertama (1Korintus 12:8) adalah berkata-kata dengan
hikmat. Ini berarti menyelidiki segala sesuatu serta mengetahui bagaimana
harus bertindak dalam hal itu. Arti karunia itu ialah penuh dengan akal
budi Allah dalam segala masalah karunia yang berikutnya yaitu berkata-kata
dengan pengetahuan. Ini berbeda dengan hikmat; karunia ini berhubungan
dengan kebenaran atau perkataan yang menerangkan tentang kebenaran,
berhubungan dengan pikiran, sedangkan hikmat berhubungan dengan tindakan.
Pengetahuan ini menolong untuk menerapkan Firman Allah di dalam segala hal.
Kedua hal ini melengkapi seseorang untuk melaksanakan pelayanan yang baik
bagi Tuhan.
Berikutnya yaitu karunia iman. Ini bukan berarti iman yang mendatangkan
keselamatan, melainkan iman untuk melakukan pekerjaan Kristus, iman yang
memungkinkan jawaban atas doa kita. Dapat dikatakan juga bahwa itu adalah
iman untuk melakukan perkara-perkara besar. Kemudian karunia untuk
menyembuhkan. Ini berarti menyembuhkan orang seperti dalam Kisah 4:30
dan Yakobus 5:14-16. Lalu kuasa untuk mengadakan mujizat (tanda
ajaib). Menyembuhkan orang dan mengadakan mujizat tidak sama, sebab tidak
semua penyembuhan adalah mujizat. Contoh-contoh mujizat ialah kebutuhan
yang dialami Elimas, kekebalan Paulus ketika ia digigit ular berbisa, atau
kematian Ananias ketika ia berada di hadapan Petrus. Hal itu merupakan
kejadian yang di luar hukum alam ini, suatu hukum sorgawi yang berlaku di
dunia ini, seperti pada waktu Tuhan Yesus masuk ke dalam rumah padahal
segala pintu dan jendela tertutup. Kedua hal itu, yaitu penyembuhan dan
mujizat, wajib ada di dalam jemaat Kristus. Selanjutnya adalah karunia
bernubuat. Karunia ini berkenaan dengan penyampaian Firman dari Allah.
Ada kalanya karunia bernubuat mengandung unsur memberitahukan hal-hal yang
akan terjadi tetapi pada umumnya artinya ialah menyampaikan Firman dari
Allah. Seorang nabi mendapat pesan dari Allah lalu ia meneruskannya kepada
orang banyak. Ia juga seorang yang menerangkan tentang Firman Tuhan kepada
orang-orang. Ia dapat mengetahui pesan Allah untuk satu generasi. Lalu
menyampaikannya kepada orang-orang itu. Dalam 1Korintus 14:3
diterangkan lebih jauh bahwa pekerjaan seorang nabi ialah meneguhkan iman,
memberikan nasihat, dan memberikan penghiburan. Nabi itu berkata-kata
dengan kuasa Roh Kudus, dan perkataannya adalah pesan dari Allah untuk
manusia. Paulus mengutamakan karunia ini di atas segala-galanya
(1Korintus 14:19).
Kemudian karunia membedakan bermacam-macam roh. Ini perlu sekali untuk
dapat mengetahui apakah karunia-karunia itu berasal dari Roh Kudus atau
hanya dari manusia, atau dari Iblis asalnya. Iblis sendiri sering datang
kepada orang-orang saleh seperti malaikat terang, dengan maksud untuk
menipu orang-orang pilihan juga, 2Korintus 11:14; Matius 24:24. Orang
yang memiliki karunia ini akan tahu dan dapat membedakan apakah kuasa itu
berasal dari Tuhan atau dari si Iblis.
Pada hari Pentakosta orang banyak mendengar karunia bahasa lidah dalam
bahasa mereka masing-masing, kemungkinan besar mujizat itu terjadi dalam
pendengaran orang-orang itu. Dalam jemaat di Korintus nyata bahwa karunia
lidah bukanlah suatu bahasa yang pasti atau yang diketahui orang, melainkan
bahasa roh yang perlu ditafsirkan. Ada kalanya karunia lidah sering
dibuat-buat orang sehingga membawa kekacauan di dalam jemaat. Kita mau
menerima karunia itu kalau karunia itu sesuai dengan yang dikatakan dalam
pasal 1Korintus 14:1-40. Di dalam jemaat Korintus ada orang-orang yang
memegahkan diri oleh sebab karunia lidah, padahal Rasul Paulus mendaftarkan
karunia itu pada urutan yang paling akhir. Karunia menafsirkan bahasa
lidah itu perlu supaya dapat dimengerti oleh jemaat, dan jemaat dapat
dibangunkan. Dua karunia yang terakhir ini mengherankan tetapi faedahnya
kurang sekali bila dibandingkan dengan karunia-karunia lain.
Ada beberapa orang Kristen yang berkata bahwa karunia lidah adalah tanda
istimewa, dan orang yang berkarunia lidah menandakan bahwa ia sudah
dibaptiskan dengan Roh Kudus. Mereka berpendapat bahwa hanya karunia itu
saja yang menjadi tanda seseorang dibaptiskan dengan Roh Kudus.
Sesungguhnya tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang menerangkan bahwa
hanya karunia lidah yang menandakan bahwa seseorang sudah dibaptiskan
dengan Roh Kudus. Paulus menerangkan bahwa segala karunia ini dapat
dijadikan tanda bahwa seseorang dibaptiskan dengan Roh kudus. Dalam Kisah
para Rasul ditulis tentang sejarahnya dan dalam Korintus ditulis tentang
asas pelajarannya, kedua hal itu perlu diperhatikan. Penjelasan tentang
karunia lidah dibahas oleh penulis buku ini dalam Tafsiran Surat Korintus
yang pertama pasal empatbelas (1Korintus 14:1-40), dengan judul "Uraian
tentang karunia lidah" dan "Kesimpulan dari hal karunia lidah".
C. Karunia-karunia ini di bawah perintah Roh Kudus
Segala karunia roh ada di bawah perintah Roh Kudus, dan Ialah yang
mengerjakan karunia-karunia ini dalam jemaat dan di dalam
anggota-anggotanya. Oleh sebab itu tidak boleh seseorang memegahkan
dirinya oleh sebab karunia-karunia yang diberikan kepadanya (Lihat
1Korintus 12:11). Semuanya dikerjakan semata-mata oleh kuasa Roh Kudus.
Tuhan Yesus berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan
di atas bumi ... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu". Tuhan yang
mempunyai kuasa dan Ia menyertai kita. Sebab itu segala pujian patutlah
dipersembahkan kepada-Nya. Dan jikalau seseorang memegahkan dirinya sebab
karunia-karunia yang ada padanya, berarti ia menghina Tuhan. Kita tidak
mempunyai kuasa apa-apa kalau Roh Kudus tidak menyertai kita. Kesombongan
telah menyebabkan malaikat-malaikat jatuh, oleh sebab itu patut kita
berjaga-jaga.
"Kita boleh meminta kepenuhan kuasa Roh Kudus asal hal itu dipakai untuk
kemuliaan Tuhan. Orang-orang yang memakai kuasa itu dengan akal budinya
akan mengalami bahwa kuasa itu terlipat ganda, tetapi orang-orang yang
tidak mau memakai kuasa itu untuk kemuliaan Tuhan akan disalahkan oleh
Tuhan sehingga kuasa itu diambil daripadanya". Dr. A.B. Simpson.
Orang-orang Kristen yang memiliki karunia-karunia yang penting tidak
patut mengangkat dirinya lebih tinggi daripada orang-orang yang memiliki
karunia-karunia yang kurang penting. Dalam pasal 1Korintus 12:1-31
dikemukakan bahwa satu anggota tubuh tidak boleh memegahkan dirinya lebih
tinggi daripada yang lain, sebab semuanya sama pentingnya. Begitu pula
dalam jemaat Kristus. Di dalam tubuh kita tiap-tiap anggota bekerja sama,
maka demikian pula seharusnya dalam jemaat Kristus, yang satu menabur, yang
lain menuai. Begitu juga orang-orang yang mempunyai karunia-karunia yang
kurang penting tidak patut merasa iri kepada orang lain yang memiliki
karunia yang lebih penting.
Satu hal yang nyata bahwa pekerjaan Roh Kudus tidak akan membawa
kekacauan di dalam jemaat. Segala sesuatu di dalam jemaat patut dilakukan
dengan sopan santun dan dengan teratur, 1Korintus 14:26,40.
D. Kita hendaknya merindukan karunia-karunia
yang lebih tinggi, yang lebih berfaedah
Tidak salah kalau kita merindukan karunia-karunia Roh Kudus, tetapi
hendaknya kita merindukan karunia-karunia yang akan lebih berguna untuk
meneguhkan iman orang-orang di dalam jemaat, lihat 1Korintus 12:31 dan
1Korintus 14:1. Kita harus ingat bahwa kita tidak boleh memerintah Roh
Kudus dalam menentukan karunia mana yang akan Ia berikan kepada kita.
Kalau kita memakai suatu karunia dengan benar maka Tuhan akan menambahkan
karunia-karunia yang lain.
{Lihat Tafsiran Surat Korintus yang disusun oleh penulis Kitab
ini, yang dikeluarkan oleh Penerbit Kalam Hidup.}