Sierra Leone Tahun 2004

Ketika para misionaris lokal di Sierra Leone sedang mencari daerah-
daerah yang belum pernah mendengar Injil, mereka sampai di sebuah
desa terpencil. Desa itu punya nama yang artinya "tidak ada Tuhan".
Terdorong oleh keputusasaan yang tersirat dari nama desa tersebut,
para misionaris segera membuat rencana-rencana untuk memberitakan
tentang Yesus ke daerah terpencil ini. Desa ini berada di sebuah
propinsi bagian Utara Sierra Leone. Para penduduknya yang belum
menganut agama tertentu melakukan okultisme, menyembah berhala, dan
terus hidup dalam ketakutan kepada roh jahat. Desa ini terkenal di
seluruh distrik karena namanya yang menakutkan. Para misionaris
mengunjungi desa ini untuk menjalin hubungan dengan para pemimpin
dan tua-tua desa. Tuhan melimpahi para misionaris ini dengan berkat
dan para pemimpin desa itu memberikan izin kepada para misionaris
untuk memulai memberitakan Injil. Para misionaris menggunakan
pendekatan holistik dalam memberitakan Injil dan menyediakan
kebutuhan jasmani bagi komunitas yang miskin ini, sehingga orang-
orang di desa ini terbuka hatinya bagi kebenaran-Nya. Masyarakat di
desa ini telah meminta kepada para misionaris untuk mengambil alih
sekolah yang ada di desa itu. Sekolahan tersebut sudah tidak
mempunyai pemimpin lagi. Saat ini, ada generasi baru yang akan
mendengar Injil. Para misionaris mengalami banyak halangan dalam
melakukan pelayanan mereka di desa ini. Namun, para pekerja misi
lokal telah dipersiapkan dan mereka mendapat tugas untuk memberi
nama baru bagi desa yang telah dimenangkan dalam nama Kristus ini.

Sumber: FridayFax, November 26, 2004

  • Bersyukur kepada Allah yang menggerakkan para misionaris untuk
    pergi ke desa terpencil di Sierra Leone ini. Berdoa agar Allah
    memberikan hikmat kepada para misionaris yang saat ini melayani di
    desa tersebut.
  • Doakan para misionaris yang diberi kesempatan untuk mengelola
    sekolah yang ada di desa itu supaya mereka bisa dipakai untuk
    mempersiapkan generasi penerus yang mengenal Kristus untuk desa
    itu.


    e-JEMMi 49/2004