Ethiopia Tahun 2002

[Saat membaca kisah nyata berikut ini, Anda pasti menyadari adanya
suatu kontras. Di satu sisi banyak orang saat ini sedang merayakan
"Thanksgiving" -- khususnya di Amerika -- sedangkan di sisi lain ada
jutaan penduduk Ethiopia yang menangis kelaparan. Namun, fakta yang
kontras ini akan selalu ada di sekitar kita (Matius 26:11a), tetapi
seperti Yesus katakan: "ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku ..." (Matius 25:35). Jadi bagi
kita yang saat ini hidup berkelimpahan, jangan pernah bosan untuk
mengucap syukur dan jangan lupa menolong mereka yang kekurangan.]

'Kelaparan sedang mengancam lagi Ethiopia. Hal ini sesuai laporan
dari "Food for the Hungry" yang mengatakan bahwa situasi tersebut
sama dengan situasi saat terjadi kekurangan makanan pada tahun 2000
yang lalu. "Curah hujan sangat kurang di sebagian besar wilayah di
negara tersebut. Saat ini pemerintah memperkirakan ada sekitar 6
juta orang yang tidak memiliki cukup makanan. Selama 2003,
pemerintah memperkirakan bahwa jumlah itu akan meningkat pesat
menjadi 10 - 14 juta orang yang kelaparan." Perwakilan dari "Food
for the Hungry" percaya bahwa banyak orang yang "bosan-Ethiopia",
dan karena itu situasi ini diabaikan. "Bagaimana jika Allah
memalingkan diri dari umat-Nya? Kita perlu mengikuti teladan Allah.
Kita perlu terus menjadi orang yang murah hati karena Allah juga
murah hati. Jika orang-orang Kristen sedang mencari saat yang tepat
untuk berkunjung ke Afrika maka saat ini adalah saat yang tepat.
Sistem sekular di Ethiopia tidak dapat mengatasi masalah kelaparan
tersebut saat ini." Selain itu, dengan mencukupi kebutuhan orang-
orang yang kelaparan dapat juga dipakai sebagai sarana untuk
mengenalkan mereka kepada Yesus sehingga banyak jiwa diselamatkan.'

Sumber: Mission Network News, October 25th, 2002



  • Bersyukur atas pelayanan "Food for the Hungry" di Ethiopia yang
    saat ini berusaha mengatasi kurangnya makanan. Berdoa agar
    pelayanan mereka bisa menjadi teladan bagi organisasi-organisasi
    lain untuk turut berpartisipasi dalam pelayanan di Ethiopia.

  • Doakan supaya umat Kristen/organisasi Kristen tidak jemu untuk
    menolong pelayanan di Ethiopia. Berdoa agar mereka dapat melihat
    sisi lain dari pemberian bantuan makanan ini yaitu sebagai sarana
    untuk memberitakan Kabar Sukacita kepada penduduk Ethiopia.

e-JEMMi 48/2002



Gereja di Ethiopia terus bertumbuh dan penganiayaan pun turut
bertambah juga. Bulan Maret 2002, ada sekelompok orang yang
menyerang sebuah gereja di bagian timur kota Asaita. Pekerja dari
Open Doors melaporkan bahwa para pemimpin gerombolan itu telah
merencanakan untuk membakar habis gereja Protestan 'Mekane Yesu'.
Namun polisi tiba tepat pada waktunya sehingga dapat mencegah aksi
pembakaran tersebut. Karena bangunan gereja mengalami kerusakan,
ibadah dilakukan di bawah naungan tenda sampai kerusakan-kerusakan
utama dalam gereja selesai diperbaiki. Saat ini para jemaat tersebut
sudah dapat beribadah kembali dalam gereja. Menurut pengamat, tindak
kekerasan itu disebabkan oleh pelayanan sosial yang dilakukan oleh
orang-orang Kristen -- "sebagian besar gereja Kristen Protestan
memiliki program-program untuk menolong penduduk miskin. Hal ini
menimbulkan ketegangan di antara beberapa kelompok/kepercayan lain
yang ada di Ethiopia." Meskipun demikian, baru-baru ini diperkirakan
bahwa jumlah umat Protestan dan Injili di Ethiopia telah berkembang
dari 3,5 juta orang pada tahun 1985 menjadi 10+ juta orang saat ini!


Sumber: Mission Network News, May 31, 2002

  • Bersyukur atas penyertaan Allah bagi jemaat Kristen di Ethiopia
    sehingga mereka bisa menanggung setiap penganiayaan yang mereka
    alami dan dapat terus bertumbuh secara kualitas dan kuantitas.
  • Berdoa agar pelayanan yang diberikan kepada orang-orang miskin
    dapat menolong kehidupan masyarakat di sekitar mereka dan
    memuliakan nama Tuhan.
  • Doakan supaya gereja-gereja di Indonesia mencontoh gerakan yang
    dilakukan oleh gereja-gereja di Ethiopia dan tergerak untuk
    memperhatikan serta menolong orang-orang.


    e-JEMMi 27/2002