Pintu Terbuka Buat Kaum Kedar (Kejadian 16:1-16)

Kadang-kadang kita mendengar ungkapan, "karena Abraham salah melangkah, sekarang ini kita jadi susah." Mungkin ungkapan tersebut ada benarnya, tetapi cerita Alkitab tentang Ismael jauh lebih luas, bahkan lebih ajaib. Hari ini kita akan melihat dan mempelajari janji-janji yang Tuhan berikan kepada Ismael dan keturunannya.

Latar Belakang Ismael: Ia Anak Abraham

Karena Sarai, istri Abraham, tidak mendapat anak sendiri, ia mengusulkan kepada suaminya untuk menghampiri Hagar, budaknya (ayat 2). Sesudah Hagar mengandung ia memandang rendah Sarai (ayat 4). Namun, Hagar melarikan diri karena ditindas oleh Sarai (ayat 6). Di tengah padang gurun ia dipanggil oleh Malaikat Tuhan (ayat 7), dengan demikian, ia bertemu dengan Tuhan sendiri (ayat 13). Ini pertama kali dalam Alkitab, Malaikat Tuhan (Malaikat Tuhan di Perjanjian Lama merupakan perwujudan Yesus dalam masa yang lampau) berbicara dengan seorang manusia. Mari kita selidiki percakapan Malaikat Tuhan dengan Hagar.

  1. Hagar mengakui kesalahannya (ayat 8).

  2. Ia harus tetap hidup sebagai budak di bawah kuasa Sarai (ayat 9).

  3. Ia mendapat janji atas kelahiran anaknya (ayat 11, 12).

  4. Anaknya dibandingkan dengan keledai liar, apa artinya? Kitab Ayub 39:8-11, "Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang pasir sebagai tempat tinggalnya. Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; ia menjelah gunung- gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau." Oleh Malaikat Tuhan, Ismael dibandingkan dengan seekor keledai liar. Kiasan ini harus diartikan secara positif lebih dahulu. Anak Hagar bukan budak karena ia lahir sebagai orang bebas, orang merdeka (ayat 12), walaupun sesuai hukum pada waktu itu, anak seorang budak juga budak. Kemerdekaan yang Ismael dapat, tidak dipakai dengan baik pada kemudian hari. Malahan, Ismael menjadi orang yang suka bertengkar. Tetapi Tuhan sudah meletakkan dasar yang baik.

  5. Hagar kembali ke Sarai dan ia taat sesuai perintah Tuhan.

  6. Ismael dilahirkan atas janji Tuhan (ayat 15).

  7. Nama Ismael berarti "Tuhan mendengarkan" -- suatu nama dengan arti yang dalam dan indah.

Kita melihat ada beberapa petunjuk rohani dalam kehidupan Hagar yang dapat menjadi contoh untuk semua orang Kristen, supaya dapat menerima yang baik dan meninggalkan yang buruk.

  1. Ia peka terhadap suara Tuhan.

  2. Ia siap mengakui kesalahan, ia tidak mencari macam-macam dalih, seperti Sarai. Hagar tidak membela diri ia langsung mengakui, "Saya salah!" Titik!

  3. Ia taat atas perintah Tuhan dan pulang, meskipun ia harus merendahkan diri.

  4. Ia melihat penggenapan firman Tuhan, yaitu ia mendapat seorang anak lelaki, Ismael.

  5. Mengapa Yesus menampakkan diri untuk pertama kali dalam Alkitab kepada Hagar dan bukan kepada orang yang benar? Di sini kita melihat satu prinsip ilahi, Yesus Kristus datang untuk orang berdosa dan untuk orang yang dipinggirkan, bukan untuk orang yang benar. Di dalam kitab pertama Alkitab, Allah sudah meletakkan dasar pengertian yang jelas, Yesus datang untuk mereka yang dianggap hina dan yang hilang.

Hagar Bersama Ismael Tersesat di Padang Gurun (Kejadian 21:14-21)

Sesudah Ishak lahir dan Ismael telah menjadi remaja, ia bersama ibunya diusir dari tempat tinggal Abraham. Kita tidak mengetahui mengapa mereka tersesat dalam perjalanan dan tidak menemukan lagi jalur yang mereka harus tempuh. Mereka berdua hampir mati kehausan karena persediaan air mereka sudah habis. Ismael berseru kepada Tuhan dan teriakannya terdengar oleh Tuhan dan Malaikat Allah berseru kepada Hagar (ayat 17). Karena Malaikat Allah merupakan penampakan Yesus dalam Perjanjian Lama, dengan demikian Ismael sudah pernah berseru kepada Tuhan Yesus Kristus. Ada janji Tuhan untuk mereka yang berseru di dalam nama Tuhan -- Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan (Roma 10:13). Di padang gurun ia mengalami janji Tuhan ini dan ia diberikan air hidup (ayat 19).

Mari kita menjadi orang yang yakin bahwa Tuhan akan mengerjakan sesuatu yang besar, dan kita siap mengerjakan sesuatu di antara orang keturunan Ismael, demi KEMULIAAN TUHAN.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul asli artikel : Pintu Terbuka Bagi Kaum Kedar -- Janji-janji Allah untuk Ismael
Nama buletin : Terang Lintas Budaya Edisi 72 Tahun 2007
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Terang Lintas Budaya, Sidoarjo 2007
Halaman : Tidak dicantumkan

e-JEMMi 27/2010