Asia Utara dan Pasifik

Korea Utara

Korea Utara (23 juta), Ibukota Pyongyang (2,7 juta). Agama: Non-agama 64,3%, yang lain 18%, Animisme 16%, Kristen (secara diam-diam) 1,7%. Pemimpin dengan angkuh mengumumkan bahwa ia sudah menciptakan satu negara Firdaus, orang di negara-negara lain sudah iri hati. Sebenarnya masyarakat tidak memunyai kebebasan sama sekali, sering makanan kurang, fasilitas apa pun merosot. Pemerintah menganggap orang Kristen sebagai bahaya buat negara, karena mereka yakin bahwa regime Komunis di Eropa Timur jatuh karena kekristenan. Pada tanggal l6 Juli 2009, seorang wanita sudah menjalani hukuman mati, karena ia sudah membagikan beberapa buah Alkitab. Seluruh keluarganya, yaitu suami, orang tua, dan anak-anak mereka semua ditangkap dan masuk penjara.

Mongolia

Mongolia (2.6 juta), Ibukota Ulaanbaatar (0,8 juta), agama: 90% Aliran Bon dalam Budha-Lamaisme dan Shamaisme 50%, Ateis 40%, Kristen 0,7%, (20.000 orang). Orang Kristen sudah mendirikan sekian badan sosial di negara ini, supaya orang miskin bisa tertolong. Sekarang ini badan-badan sosial makin diawasi. Jika mereka memberitakan Injil, badan ini ditutup. Di Ibukota ada 200 jemaat Kristen yang berkembang baik. Sudah diutus misionaris ke luar negeri.

RRC

RRC, (1,3 milyard), Ibukota Beijing (12 juta), Shanghai (13,4 juta), agama: ateis 59,1%, agama-agama tradisional 17%, Budha 8% (bertambah terus), Animisme 2,4%, Islam 2,4%, Katolik 1%, Kristen 9% (kira-kira 120 juta). Selain bahan sekolah minggu, jemaat-jemaat memerlukan tenaga yang bisa mengajar sekolah minggu dan juga memimpin kegiatan lain buat anak-anak dalam jemaat, termasuk kamp. Jumlah orang Kristen dalam negara ini meningkat, mereka membutuhkan Alkitab, tetapi juga buku-buku Kristen lain. Sampai kini masih sulit, agar semua orang Kristen bisa mendapat bahan Kristen yang bisa membina pertumbuhan iman. Selain literatur, diperlukan hamba TUHAN yang bisa mengajar Firman TUHAN kepada orang Kristen dan juga menjelaskan jalan keselamatan buat orang yang mencari kebenaran untuk kehidupan sendiri.

Suku-suku terabaikan yang hidup di propinsi otonom Xinjiang Uyghur (17,5 juta): Orang Uighur 9,12 juta, orang Kazakhi 1,15 juta, suku-suku ini bagian dari rumpun Turkik. Suku Uighur (agama Islam, Kristen 1.000 orang) karena beragama Islam merasa dianaktirikan oleh pemerintahan. Di propinsi mereka juga hidup orang Cina Han, orang Hui, dan suku-suku lain. Baru-baru ini banyak pertikaian berdarah antara orang Uighur dengan orang Cina Han yang menelan banyak korban jiwa. Berdoalah, bahwa mereka dari berbagai suku bisa hidup secara damai bersama dan berdekatan.

Suku Hui beragama Islam, mereka tinggal hampir di semua daerah di Cina. Mereka memunyai restauran dan juga tukang daging sendiri, agar bisa makan halal.

Gk sudah belajar bahasa Mandarin, ia sudah menikah, mereka berdua melayani selama enam bulan dalam salah satu gereja di Indonesia, sesudah itu mereka kembali ke tempat pelayanannya.

Tibet

Tibet (2.7 juta), Ibukota Lhasa (0,2 juta), Agama: Budha-Lamaisme, 80%, Kristen 0,2%, Ateis. Suku Amdo merupakan salah satu suku di antara rumpun Tibet. Mereka beragama Budha-Lamaisme campur dengan banyak kuasa gelap dan penyembahan berhala. Hanya sedikit orang yang sudah menjadi Kristen dan dilepaskan dari belenggu roh. Bahasa mereka termasuk rumpun bahasa Tibet.

Hong Kong

Hong Kong (6,9 juta), Agama: agama Cina 67%, tanpa agama 18%, Kristen 10%, Muslem 1,5%. Keluarga Pdt. Arys Illu (YPPII, GMKIH), pelayanan perintisan, penggembalaan, dan penginjilan di Hong Kong. Mereka sudah membuka jemaat baru Indonesian Hong Kong -- Love Mission Church. Keluarga Pdt. Johan K. dan Keluarga Murdianto (CTN), melayani Gereja Misi Indonesia Hong Kong (GMIH), Jemaat bertumbuh dan berkembang dengan baik. IMC Internet Radio dalam bahasa Indonesia http:\\www.gmih.org.