Dana Misi

Ketaatan Paulus kepada pimpinan Roh Kudus menghasilkan pelayanan yang berhasil. Di Makedonia, orang-orang percaya kepada Yesus dan menjadi orang Kristen yang benar-benar mengasihi Tuhan. Paulus menyaksikan ini kepada jemaat di Korintus, bahwa jemaat di Makedonia adalah jemaat yang luar biasa. Selagi dicobai dengan berat, sukacita mereka meluap, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan. Tidak ada pujian yang lebih baik atau lebih layak daripada pujian yang pernah Paulus berikan bagi jemaat di Makedonia ini. Paulus merasakan ketaatannya mendatangkan hasil. Jemaat di Makedonia telah mempersembahkan seluruh hidup mereka kepada Tuhan. Kasih mereka begitu meluap-luap. Mungkin ini adalah kasih mula-mula yang mereka alami.

Kehidupan yang dipersembahkan pada Kristus membuat mereka mempersembahkan waktu, tenaga, dan apa yang mereka miliki, padahal mereka sangat miskin. Sangat miskin berarti profesi mereka mungkin adalah pembantu-pembantu (budak-budak yang sudah bebas), dan umumnya upah pembantu ini sangat rendah. Tetapi ini tidak mengurangi kasih mereka dan persembahan mereka kepada Tuhan. Betapa menyedihkan kalau orang Kristen dan hamba-hamba Tuhan hidup berkelimpahan hanya untuk diri sendiri sehingga menimbun segala kekayaan mereka dalam deposito, padahal dana itu akan memiliki nilai kekekalan jika dipersembahkan untuk pelayanan misi ke seluruh dunia, juga ke Indonesia. Tujuan Allah memberkati kita adalah supaya kita menjadi berkat. Kalau jemaat Makedonia yang miskin mampu mempersembahkan lebih dari kemampuan mereka, apalagi kita yang mampu, tentu akan mempersembahkan sesuatu yang lebih baik.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buku : Misi, Diskusi dan Doa
Penulis : Dr. Makmur Halim
Penerbit : Gandum Mas, Malang 2000
Halaman : 33 -- 34

e-JEMMi 29/2009