Tugas Gereja

Pada dasarnya, misi atau tugas gereja meliputi dua fungsi, yaitu ke dalam (pelayanannya memelihara pertumbuhan kehidupan rohani para anggota jemaatnya) dan ke luar (pelayanannya terhadap dunia luar).

Fungsi ke Dalam

Setiap gereja merupakan suatu persekutuan yang berkumpul bersama untuk menyembah Allah. Gereja terdiri dari seluruh keluarga Allah yang berkumpul untuk bersekutu (koinonia dalam persekutuan dengan semua orang percaya -- apapun kondisi masing-masing mereka -- bersaudara, saling mengasihi dan membantu bagi terwujudnya perkembangan masing-masing. Semua orang percaya wajib dibangun dalam iman yang benar, melalui pelajaran yang benar dan sakramen-sakramen gereja, bagi tercapainya tujuan bersama, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Jemaat harus dilengkapi untuk dapat hidup benar dan setia melakukan kewajiban-kewajibannya, baik terhadap gereja, sesama orang percaya, maupun terhadap tugas ke luar gereja.

Fungsi ke Luar

Fungsi ini meliputi baik tugas pemberitaan Injil (kerygma) maupun tugas pelayanan sosial (diakonia). Adapun tugas pelayanan sosial merupakan tugas di bawah tugas pemberitaan Injil yang tidak dapat dipisahkan dari tugas pemberitaan Injil karena tugas utama gereja adalah menginjili dunia, dan bukan menyempurnakan kesejahteraan sosial masyarakat. Penginjilan adalah usaha memberitakan kabar mahabaik tentang Yesus Kristus, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya, menebus dosa umat manusia, sehingga mereka yang mau percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, memeroleh pengampunan Allah dan kehidupan kekal.

Hal-hal Permanen yang Mendasari Tugas Gereja

Tugas penginjilan dunia tidak berdiri sendiri, melainkan sebagai akibat dari kenyataan dasar yang oleh Alkitab (yang telah dibuktikan sejarah) dinyatakan sebagai berikut, semua atau setiap manusia telah terpisah dari Allah karena pelanggarannya terhadap hukum-hukum Allah. Kabar mahabaik Injil adalah bahwa Allah mengasihi setiap manusia berdosa, karenanya Ia mengaruniakan jalan satu-satunya agar manusia dapat terhubungkan kembali dengan Dia, agar dapat memasuki kerajaan surgawi, yaitu melalui Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, yang telah dikaruniakan-Nya untuk penebusan dosa umat manusia. Adalah Allah yang telah memilih jalan ini untuk menyelamatkan umat manusia. Mengapa Allah memilih jalan ini adalah suatu rahasia Allah yang tersembunyi bagi kita, seperti Alkitab katakan: "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya." (Ulangan 29:29).

Perintah Allah untuk Menginjili

Tugas penginjilan berasal atau bermula dari pemikiran Allah. Karena itu, tugas ini berlaku mutlak atas gereja.

Perintah Allah adalah "pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus; dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman" (Matius 28:19-20). "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15). "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga dan dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem" (Lukas 24:46-47). "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8).

Mengapa gereja harus menginjili dunia? Karena demikianlah perintah Allah. Karena umat manusia yang tersesat memerlukan Injil. Karena kedatangan kembali Yesus Kristus dan terciptanya dunia baru tidak dapat terlaksana tanpa seluruh dunia mendapat kesempatan mendengar kabar mahabaik Injil. Injil tidak dapat diberitakan oleh para malaikat, hanyalah oleh manusia-manusia yang sudah lahir baru secara rohani. Sehingga apabila gereja tidak melakukan penginjilan, maka penginjilan tidaklah dilakukan.

Perlu pula dimengerti bahwa walaupun pemberitaan Injil merupakan tugas utama gereja, namun bukanlah merupakan satu-satunya tugas yang harus dilakukan gereja. Di samping tugas pemberitaan Injil, gereja juga berkewajiban mempersiapkan pekerja-pekerja yang tangguh, mendorong dan membina mereka, berdoa bagi terbentuknya pelayan-pelayan yang rela berkorban, di samping tugas gereja mengumpulkan dana yang diperlukan bagi terlaksananya tugas-tugas tersebut.

Melayani Dunia

Tugas kedua gereja adalah melayani sosial dunia. Dari abad ke abad, gereja di seluruh dunia telah melayani umat manusia di mana-mana dengan berbagai cara, seperti mendirikan rumah sakit, berbagai perguruan, panti asuhan, yayasan-yayasan sosial, dan sebagainya. Terlalu banyak untuk dapat menyebutnya satu per satu. Dewasa ini, di setiap kota atau daerah di seluruh dunia, berjuta-juta manusia mendapat pertolongan dari berbagai pelayanan sosial gereja.

Dalam hubungan tugas sosial ini, kita harus selalu waspada agar tugas gereja melayani sosial dunia tidak dilakukan dengan mengorbankan tugas gereja, yakni menginjili dunia. Dewasa ini, para pemimpin Kristen cenderung memusatkan perhatian utama pada kebutuhan-kebutuhan fisik atau materi umat manusia. Mereka menghendaki agar gereja-gereja di seluruh dunia ikut berperan aktif dalam usaha mengatur kembali struktur sosial, politik, ekonomi masyarakat dunia dewasa ini, yang tidak adil, yang menurut mereka menjadi penyebab dari kemelaratan dan ketidakmampuan umat manusia yang tertindas. Sedangkan Alkitab mengajar bahwa semua manusia, baik yang mampu maupun yang tidak mampu, baik yang kaya maupun yang melarat, baik yang berkuasa maupun yang tidak berkuasa, semuanya sebagai orang-orang yang belum percaya Kristus, sama-sama miskin dan sama-sama tidak mampu di hadapan Allah. Bahwa setiap manusia yang belum percaya, bagaimanapun status sosialnya dalam masyarakat, mutlak perlu diselamatkan, mutlak perlu mendengar Injil, membutuhkan uluran tangan gereja. Bukankah Kristus mengajar demikian dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: "Apa gunanya memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:26). Tugas utama gereja bukanlah mengubah kondisi sosial, ekonomi, politik suatu masyarakat, melainkan memberitakan Injil, menolong orang-orang percaya bertumbuh dalam iman, membimbing para pendeta-pendeta muda untuk dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang dapat diandalkan untuk dapat membina gereja-gereja yang baru didirikan.

Walaupun di lain pihak, tidak dapat disangkal kebenarannya bahwa gereja berkewajiban mencapai setiap manusia dalam keseluruhan kebutuhannya dan dalam keseluruhan aspek kehidupannya. Karena itu, perhatian pada bantuan kebutuhan fisik manusia adalah juga penting. Mengubah keadaan sosial dan ekonomi demi tercapainya perbaikan hidup, adalah juga termasuk tugas pelayanan sosial gereja. Memang berbicara mengenai tugas sosial gereja, beberapa masalah kita hadapi, seperti siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas tugas melayani sosial dunia. Gerejakah atau para individu-individu Kristen? Menurut Alkitab, gereja adalah tubuh Kristus, adalah anggota Kerajaan Allah; sedang orang-orang percaya adalah anggota Kerajaan Allah. Masalah lain adalah apakah pelayanan sosial merupakan tugas gereja terhadap jemaatnya saja, atau terhadap masyarakat pada umumnya. Memang harus diakui kenyataan bahwa menjaga keseimbangan yang benar antara tugas pemberitaan Injil dan tugas pelayanan sosial, bukanlah hal yang mudah.

Cara Pemberitaan Injil

Dalam hal ini, perbedaan kondisi dan situasi masing-masing tempat atau lingkungan harus banyak diperhitungkan. Berbeda dengan hal-hal permanen", maka cara atau metodologi pemberitaan Injil membuka pintu lebar-lebar bagi kebijaksanaan, kecerd6ikan, dan keluwesan masing-masing petugas pelayanan sesuai kondisi dan situasi setempat. Pada prinsipnya, gereja harus memakai setiap atau semua cara yang secara etik dan benar dapat menyelesaikan tugas mencapai seluruh dunia dengan berita Injil. Berbagai usaha pendidikan, berbagai usaha medis, berbagai usaha penerbitan literatur Kristen (termasuk di dalamnya penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa dan dialek), dan usaha-usaha lain, semuanya apabila secara benar dikaitkan dengan usaha penginjilan, merupakan usaha-usaha yang efektif, yang banyak sekali membantu keseluruhan tugas penginjilan. Menjelang akhir abad ke-20 ini, yang perlu sekali mendapat perhatian serius adalah usaha pengembangan gereja-gereja dan misi-misi nasional yang mampu berdiri sendiri, yang mampu menginjili masyarakat bangsa sendiri sampai kepada suku-suku terpencil yang sama sekali belum terjangkau oleh Injil.

Sepanjang sejarah kemanusiaan yang pasang surut, "hal-hal permanen" sekali-kali tidak boleh kita kesampingkan. Gereja sepanjang masa, secara mutlak terikat pada "hal-hal permanen" tersebut, apapun atau bagaimanapun keadaan atau situasi yang dihadapi. Untuk tugas yang mahamulia ini, diperlukan orang-orang percaya yang beriman besar, yang penuh dedikasi, yang rela berkorban. Dasar dari tugas penginjilan adalah tetap, tidak boleh berubah, yaitu kesetiaan pada tugas mahamulia dan kepada Pemberi tugas tersebut, yang perintah-perintah-Nya wajib ditaati secara mutlak oleh gereja.

Diambil dari:

Judul majalah : Hikmat Kekal, Edisi Mei/Juni, Tahun 1986, No. 30
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan MST, Jakarta 1986
Halaman : 9 -- 11

e-JEMMi 32/2008