Mongolia Tahun 2008

Direktur FEBC-Mongolia dan Presiden Wind FM, Bat Tuvshintsengel, mengatakan, "Pada dasarnya kami terbeban menjangkau para pendengar yang tidak memiliki konsep tentang Tuhan dan tidak memiliki konsep tentang keselamatan. Karena di sana kami rindu membangun semacam jalan masuk untuk menjangkau mereka bagi Kristus. Kami akan bekerja sama dengan gereja-gereja setempat dan mencoba mengajak mereka terlibat dalam penyebaran Injil."

Sejak tahun 1997, sudah ada kegerakan dahsyat atas orang-orang Kristen di Mongolia. Kini, jumlah penduduk Kristen di sana terus bertambah dari yang awalnya tidak ada hingga mencapai lebih dari 40.000 jiwa. Tuvshintsengel mengatakan bahwa tantangan semakin nyata. "Gereja memang semakin berkembang luas dalam penginjilan. Namun dalam hal pemuridan, kapasitas kami, misalnya di bidang kepemimpinan, terbilang masih sangat kurang. Oleh sebab itu, gereja menargetkan untuk memuridkan 10% penduduk Mongolia menjadi murid Yesus Kristus sebelum tahun 2020."

Menurut Tuvshintsengel, radio merupakan kunci untuk usaha ini. "Mongolia memiliki 21 propinsi, jadi ada beberapa titik pusat di mana kami dapat membangun stasiun radio, misalnya stasiun FM. Dengan begitu kami dapat menjangkau kira-kira 80.000 (orang) di masing-masing desa."

Wind FM mengudara di ibu kota Ulaambaatar, menjangkau lebih dari satu juta orang. Tuvshintsengel mengungkapkan bahwa mereka juga mengadakan siaran di stasiun radio lain di provinsi Hentij. "Sebenarnya kami bekerja bersama dengan gereja lokal sambil menyatukan program-program kami. Usaha kami ini mendapat banyak respons. Hal itu merupakan sebuah tanda bagi kami untuk melakukan hal yang sama di dua puluh provinsi lainnya."

Tuvshintsengel menggambarkan beberapa respons yang diterima oleh Wind FM. "Kami menerima pertanyaan dari orang-orang yang sangat marah yang bertanya, `Mengapa Anda membicarakan tentang agama asing?` Tapi selanjutnya kami menerima beberapa pesan yang bertanya, `Di mana kami bisa memeroleh Alkitab? Saya ingin masuk ke gereja dan mengujinya.`"

Meskipun demikian, negara Mongolia bukanlah akhir dari visi mereka. Tuvshintsengel mengatakan bahwa Mongolia bagian dalam, yaitu Cina, adalah sasaran mereka selanjutnya. "Ada enam juta orang Mongolia yang tinggal di Cina yang tidak memiliki kesempatan terbuka untuk mendengar Injil. Oleh karena itu, kami ingin menjangkau mereka melalui gelombang radio. Saat ini gelombang radio masih sangat mendominasi."

Sekarang sedang dilakukan perekrutan orang Kristen yang dapat menyiarkan siaran radio dengan menggunakan dialek Cina. Untuk memiliki jam siar di beberapa stasiun radio perlu pendanaan, tapi membeli peralatan untuk mendirikan stasiun radio di daerah ini juga perlu. (t/Setyo)

Diterjemahkan dari : Mission News Network, Mei 2008
Alamat URL : http://www.MNNonline.org/article/11185

Pokok doa:

  • Mengucap syukur untuk gereja-gereja Tuhan di Mongolia yang terbeban untuk menjangkau mereka yang belum mengalami kasih Kristus. Doakan agar Tuhan menanamkan kerinduan menjalankan misi Tuhan Yesus: "Membawa lebih banyak jiwa bagi kerajaan-Nya".

  • Dukung dalam doa program siaran radio dalam dialek Cina sebagai media untuk menginjili masyarakat Mongolia secara luas, agar Tuhan mencukupkan segala keperluan yang dibutuhkan, baik dana maupun sumber daya manusianya.

e-JEMMi 31/2008