Jepang Tahun 2007

Penduduk Jepang yang beragama Kristen jumlahnya kurang dari satu persen. Hanya sedikit yang tertarik pada hal-hal yang bersifat rohani. Pemerintah melarang masuknya hal-hal rohani di sekolah-sekolah. Namun, Book of Hope International melakukan sesuatu untuk menjangkau muda-mudi Jepang. Cina dari Book of Hope mengatakan bahwa muda-mudi di sana sangat tertarik untuk belajar bahasa Inggris. "Sebenarnya buku kami disusun dalam dua bahasa (diglot). Injil ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris secara bergantian, lembar per lembar. Dan kami juga mengembangkan sesuatu yang unik di Jepang -- buku pelajaran bahasa Inggris yang menggunakan "Book of Hope". Jadi, kami memenuhi apa yang mereka butuhkan dan sekaligus mengenalkan Injil kepada mereka." Karena tidak diterima di sekolah, sebuah gereja membawa buku-buku itu ke stasiun kereta dan tempat-tempat berkumpulnya muda-mudi, dengan sebuah undangan ke suatu acara. Cina mengatakan bahwa usaha itu berdampak. "Kini mereka mengasuh 150 murid setelah buku Book of Hope itu diberikan di daerah tersebut. Mereka datang ke konser pelajar, dan enam pelajar Jepang menyerahkan hidup mereka kepada Kristus," tuturnya lagi.

Diterjemahkan dari : Mission News, Agustus 2007
Berita selengkapnya : http://www.MNNonline.org/article/10318

Pokok Doa

  • Berdoa agar program belajar bahasa Inggris lewat "Book of Hope" dapat menarik minat lebih banyak lagi muda-mudi di Jepang. Doakan agar melalui cara ini, muda-mudi Jepang yang ingin belajar bahasa Inggris menemukan bahasa cinta yang dibawa oleh Kristus.
  • Doakan juga 150 pemuda Jepang yang telah mengenal Kristus melalui "Book of Hope" ini sehingga hidup mereka diubahkan dan dapat menjadi saksi bagi muda-mudi yang lain.

e-JEMMi 43/2007



Banyak orang Kristen mengatakan bahwa materialisme merupakan salah satu dari rintangan terbesar bagi orang-orang di Jepang untuk datang kepada Kristus. Namun, Asian Access mengatakan bahwa bisa jadi gereja Jepang sendirilah yang menimbulkan masalah. Tim dari Asian Access melaporkan bahwa seorang pendeta di Jepang, RM, mengatakan adanya delapan ribu gereja protestan di Jepang. "Setiap tahunnya, delapan ribu gereja ini membaptis rata-rata 8.700 orang. Namun, selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, tidak ada pertumbuhan statistik yang menonjol dari gereja-gereja ini. Jadi, meskipun ada demikian banyak orang yang percaya dan dibaptis, sebenarnya mereka tidak menjadi bagian dari gereja." Tim merasa bahwa legalisme dan rendahnya pemuridan telah mematikan banyak orang percaya di sana. Asian Access menggunakan Alpha Course untuk mengatasi masalah ini. "Para pemimpin Kristen menerima orang lain dengan cara baru -- menciptakan kesempatan bagi untuk merasa memiliki sebelum percaya dan memberi mereka kesempatan untuk menemukan manfaat dari mengenal Kristus. Orang baru yang mencari Kristus diharapkan dapat membuka diri untuk menerima Roh Kudus bekerja."

http://www.MNNonline.org/article/9898

Sumber : Mission News, Mei 2007
Berita selengkapnya :

Pokok Doa

  • Berdoa untuk pelayanan gereja-gereja di Jepang supaya Tuhan memberi hikmat dan bijaksana sehingga dapat memberi perhatian pada pertumbuhan kerohanian jemaatnya.

  • Doakan organisasi Asian Access yang sedang menjalankan program Alpha Course, yaitu program pemuridan untuk membantu orang-orang yang sudah dibaptis agar bertumbuh dan bersekutu dengan setia.

e-JEMMi 23/2007