Korea Utara Tahun 2006

Korea Utara -- Metode intimidasi yang diterapkan bagi mereka yang ingin melarikan diri dari rezim yang kejam di Korea Utara membawa catatan kelam bagi hak-hak asasi manusia. Lindsay, koordinator Open Doors USA Advocacy mengatakan bahwa hal ini menjadi alasan mengapa mereka ikut bersuara dalam protes internasional pada tanggal 2 Desember. "Sampai mereka merasakan adanya tekanan, mereka tidak akan mengubah sistem. Itulah sebabnya kami meminta orang Kristen dan pendukung soal isu Korea Utara di seluruh dunia untuk ikut bergabung dalam protes ini. Jika banyak orang ambil bagian, mereka akan merasa ditekan sebab jelas mereka akan bertindak bila ada tekanan yang cukup." Usaha penginjilan dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan orang Kristen harus bertahan terhadap siksaan. "Betul-betul tidak ada kebebasan beragama di Korea Utara. Alasan mengapa Open Doors merasa sangat terlibat dalam isu Korea Utara ini tidak hanya karena alasan kemanusiaan dan hak asasi manusia, tapi juga karena orang Kristen di sana tidak bisa menjalankan keyakinan mereka. Bila mereka kedengaran menyebut nama `Allah`, atau ketahuan memiliki Alkitab atau literatur keagamaan lain, mereka akan langsung dipenjara atau dieksekusi.
[Sumber: Mission Network News, November 2006]

Pokok Doa:

  • Penganiaayaan di Korea Utara seakan telah menjadi "sahabat kental" bagi saudara-saudara kita di sana. Terus naikkan doa bagi mereka agar diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi tindakan pemerintahan mereka yang tidak takut akan Tuhan.
  • Kasih Bapa berlaku untuk setiap orang termasuk juga bagi pemerintah Korea Utara. Mari berdoa, mohon Roh Kudus melembutkan dan membuka hati para pemimpin mereka agar punya rasa takut akan Tuhan.

e-JEMMi 48/2006


Seiring akan dijatuhkannya sanksi terhadap Korea Utara, Jacob Kramer dari Christian Reformed World Relief Committee menyatakan kalau situasi semakin buruk bagi bantuan kemanusiaan. "Mekanisme yang ada telah berkurang. Melalui itu, usaha kami untuk memasok makanan, yang biasanya senilai 4 juta (dolar Kanada per tahun) dan dilakukan dengan cara pengapalan, tidak bisa kami lakukan saat ini. Kami tidak memiliki cara untuk membagikannya saat ini." Jika bantuan kemanusiaan tak kunjung tiba, ribuan orang akan menderita kelaparan. Ini merupakan keadaan yang terburuk bagi gereja yang tersisa. Kramer memerlukan dukungan doa, "Jika Roh Kudus memimpin dan memberi keberanian bagi gereja-gereja dan orang-orang di Eropa Timur, dan dengan cara itu pengaruh mereka dapat menembus ke dalam sehingga tidak ada kelompok tertentu yang menjadi penguasa negara tersebut, maka Roh Kudus juga akan melakukan hal yang sama di Korea Utara."
[Sumber: Mission Network News, Oktober 2006]

Pokok Doa:

  • Ketika merasa tiada lagi pengharapan, tiada lagi bantuan kemanusiaan bagi orang-orang di Korut berdoalah agar ada orang-orang yang tergerak hatinya untuk mencukupi kebutuhan jasmani saudara-saudara kita di sana.
  • Mari memohon pada Roh Kudus agar memimpin, memberikan hikmat, dan keberanian bagi gereja-gereja dan orang-orang di Korea Utara untuk bersuara guna memperoleh keadilan.

e-JEMMi 43/2006


Open Doors World Watch List 2006 sekali lagi menempatkan Korea Utara di peringkat teratas negara-negara yang paling banyak menganiaya orang Kristen. Untuk menanggapi track record atas HAM yang buruk itu, Open Doors meluncurkan kampanye doa North Korea Freedom Week yang sekarang telah menginjak hari kedua. Momen ini juga bertepatan dengan kunjungan tim dari Cina ke Amerika Serikat. Carl Moeller mengatakan bahwa Cina dapat menekan Korea Utara untuk melakukan reformasi. "Orang Kristen di Korea Utara menghadapi situasi sulit sebab jika mereka ingin beribadah sesuai keyakinannya, mereka harus melakukannya dengan sembunyi-sembunyi karena jika tertangkap bukan hanya mereka yang akan dikirim ke kamp pekerja namun tiga generasi keluarganya juga bisa bernasib serupa." Moeller mengatakan bahwa kampanye keprihatinan itu dimaksud untuk mendorong gereja-gereja untuk membantu dengan berdoa bagi Korea Utara. "Pemerintah Korea Utara, dalam arti kata sebenarnya, adalah pemerintah yang kejam, sehingga pantas untuk menjadi fokus doa bagi semua komunitas Kristen dan terutama untuk berdoa bagi para saudara seiman kita disana yang harus menderita karena iman mereka kepada Kristus."
[Sumber: Mission Network News, April 2006]

Pokok Doa:

  • Umat percaya di Korea Utara mengalami penderitaan yang luar biasa. Oleh karena itu, mari kita terus mendoakan saudara-saudara kita di sana agar tetap kuat dan bersabar di tengah-tengah penganiayaan yang mereka alami serta tetap teguh dalam iman percaya mereka.
  • Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! Mari berdoa agar suatu hari kelak pintu penginjilan di negara ini terbuka. Doakan juga agar Roh Kudus bekerja di hati para pemerintah; menerangi dan membuka hati mereka pada Kebenaran yang sesungguhnya.

e-JEMMi 19/2006