Selesaikan Visi

Salah satu group media sosial saya memposting tokoh yang membangkitkan saya untuk lebih lagi bermisi dan memakai bakat dan talenta saya untuk pekerjaan Tuhan. Tokoh itu adalah Hee Lee. Dia adalah seorang pianis asal Korea Selatan yang hanya memiliki empat jari. Awalnya, Hee Lee belajar bermain piano sebagai bentuk terapi jari-jarinya yang lemah agar lebih kuat untuk memegang pensil di sekolah. Namun tak disangka, kejadian itu adalah awal yang luar biasa. Seorang, wartawan bertanya kepadanya, "Menurut Anda mengapa Tuhan memberikan sepuluh jari kepada orang lain dan hanya empat jari saja kepada Anda?" Hee menjawab bahwa dengan kondisi cacatnya ini, ia mampu menunjukkan kepada kaum disabilitas bahwa mereka bisa. Hee sangat mengucap syukur kepada Tuhan untuk hal ini. Sejenak saya merenung dari kisahnya Lee dan berkata dalam hati, "Ya Tuhan betapa egoisnya saya, Engkau memberikan tubuh yang sempurna dan Engkau juga mati bagi diriku yang berdosa ini, kenapa saya tidak all out memakai segala apa yang ada padaku untuk melakukan pekerjaan Tuhan dibumi ini?" Saat itu juga, saya berkomitmen kepada diri sendiri dan kepada Tuhan, bahwa saya mau all out mengerjakan pekerjaan Tuhan, meskipun untuk saat ini ada banyak tantangan dalam melakukannya. Namun, saya percaya ketika saya mengambil satu langkah untuk pekerjaan Dia maka Allah akan senantiasa menolong dan memperlengkapi.

Sebenarnya Tuhan sudah menaruh visi dalam diri kita, tetapi jalan dan cara pencapaian visi dari Tuhan itu berbeda-beda. Banyak mungkin di antara kita termasuk saya yang mengeluh karena keadaan fisik, takut dikucilkan oleh masyarakat, kurangnya dana untuk melakukan misi tersebut. Dan, bahkan ada yang menganggap dirinya kurang pantas untuk visi itu karena melihat orang lain lebih berpotensi dari dirinya sendiri, sehingga ia terus memposisikan dirinya sebagai orang yang tidak pantas. Pernyataan di atas sama halnya dengan Yeremia, Tuhan sudah berbicara kepadanya bahwa, ia telah ditetapkan untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Akan tetapi, bagaimana respons Yeremia atas panggilan tersebut? Dia menjawab "Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara sebab aku ini masih muda." (Yeremia 1:6). Sebenarnya Tuhan tidak melihat usia dalam memberikan visi yang besar kepada kita, tetapi ia mengharapkan bagaimana respons yang benar dari kita. Jika visi itu benar-benar dari Tuhan, maka Tuhan berjanji akan menyertai dan membuat berhasil perjalanan misi kita untuk mencapai visi tersebut.

Paulus adalah satu tokoh pahlawan Tuhan yang disertai dan dipelihara dalam melakukan misi. Allah memperlengkapi Paulus dengan cara memberikan Paulus kepekaan untuk mengetahui kebutuhan orang-orang di sekelilingnya. Kepekaan Paulus juga terlihat saat ia sendiri yang menanggung biaya pelayanannya. Ia tidak membebankannya kepada orang-orang percaya yang pernah ia layani. Roh Kudus juga menguatkan Paulus dengan visi adanya umat pilihan yang harus diselamatkan di kota Korintus. Visi ini membuat ia tidak meninggalkan kota tersebut, walaupun Injil Kristus ditentang oleh orang-orang Yahudi yang ada di Korintus (ayat 6-8,12-17). Dan Allah juga melindungi Paulus dari ancaman para musuhnya sehingga ia dapat tinggal delapan belas bulan lamanya untuk mengajar umat dan melayani pekerjaan Tuhan (ayat 10-11).

Karena itu, jangan pernah menjadikan kelemahan sebagai alasan kita tidak bisa melakukan sesuatu apa pun. Akan tetapi, jadikanlah kelemahan itu sebagai suatu motifasi yang positif untuk membuktikan kepada dunia bahwa kelemahan kia tidak selamanya membawa kepada kegagalan.

Apakah visi yang Anda terima telah tertanam kuat di dalam diri Anda?