You are hererenungan / Saat Teduh Tak Mesti Membosankan, lho!

Saat Teduh Tak Mesti Membosankan, lho!


By suwandisetiawan - Posted on 26 December 2018

Apakah Anda merasa bersalah ketika ‘lagi nggak kepingin’ saat teduh dengan Tuhan?

Saya tahu saya mesti spend time dengan Tuhan. Bukan hanya karena guru Sekolah Minggu saya waktu SD bilang demikian. Sesungguhnya, saya menyadari kebutuhan untuk mengisi hati saya dengan firman-Nya. Bahwa penting bagi saya untuk bicara dengan Tuhan dan mendengarkan Dia dalam doa.

Namun, ketika alarm beker menjerit-jerit pukul 5.30, sementara tempat tidur saya terasa hangat dan nyaman, atau ketika saya pulang selepas hari kerja yang gila dan hanya ingin menonton Netflix, keinginan pertama saya tak selalu untuk membuka Alkitab dan berdoa.

Dan itu membuat saya merasa buruk.
Jadi, manakah yang lebih baik—tetap bersaat teduh saat enggan, atau melewatkannya saja sekalian?

Saya pikir, bagaimana pun juga, kita mesti datang kepada Allah. Walaupun mungkin terasa canggung, kita bisa jujur kepada-Nya dan beritahu Dia apa yang kita rasakan. (Sedikit bocoran—Tuhan sudah tahu!) Hal paling indah yang dapat kita minta dari-Nya adalah untuk mengubah hati kita.

Mazmur 37:4 mengatakan, “Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.”

Bukankah itu menakjubkan? Tuhan bersedia dan mampu datang ke tempat menjijikkan dalam hati kita dan membersihkannya. Melengkapi kita untuk menjalani hidup terbaik yang Dia rancang bagi kita.

Ketika kita izinkan perasaan kita memimpin tindakan, sebenarnya kita sedang menginjak lereng spiritual yang sangat licin. Membiarkan perasaan mengontrol bagian-bagian lain dalam hidup kita akan membuat kita terjebak masalah. Apa jadinya jika setiap hari Anda memutuskan pergi bekerja atau tidak berdasarkan ‘kalau kepingin saja’? Atau, bagaimana jika Anda menyantap makanan apapun yang Anda inginkan, meskipun itu berarti pizza lima kali seminggu? Cara hidup seperti ini takkan bertahan lama.

Dan, inilah kuncinya—meski kita enggan memprioritaskan waktu untuk Tuhan melebihi area lain dalam hidup, dengan melakukannya saja sudah merupakan sikap taat yang menunjukkan kepada Allah bahwa kita serius mencari-Nya.

Yeremia 29:13 menyatakan, “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”

Ketika kita korbankan waktu, aktivitas, atau kesenangan kita untuk mencari Allah, Dia takkan membiarkan kita menunggu. Dia akan menemui Anda segera, dan Anda tidak akan pergi dengan hati kosong atau tidak puas.

Jika Anda sedang mengalami musim kemarau dalam saat teduh Anda, pikirkan cara-cara lain untuk berinteraksi dengan firman Allah dan menyembah-Nya dalam doa.
Berikut beberapa ide untuk memicu kreativitas Anda, agar saat teduh Anda tetap asyik dan bermakna:

1. Pilih tempat berbeda
Anda akan terkejut bagaimana perubahan suasana dapat memberi perspektif baru yang segar. Cobalah pergi ke kafe untuk membaca Alkitab. Atau, ke wilayah tenang di sekitar lingkungan rumah Anda dan dedikasikan waktu untuk berdoa. Bersenang-senanglah dan personalisasikan pengalaman Anda sebebas mungkin! Bahkan, kalau Anda tidak sempat bepergian, bersaat teduh di ruangan atau sudut lain rumah dapat mengembalikan fokus Anda kepada firman Allah.

2.Menyembah-Nya lewat karya seni
Entah Anda melukis seperti Picasso atau hanya sebatas garis kepala-tangan-kaki (seperti saya), memadukan seni dengan Bible study bisa menjadi cara seru untuk memahami kebenaran Tuhan. Coba tuliskan ayat-ayat Alkitab dengan jenis huruf berbeda. Atau, buatlah ilustrasi dari sebuah kisah Alkitab. Jurnal Alkitab sedang populer sekarang, dan mereka biasanya menyediakan ruang di tepi halaman untuk Anda tulisi, gambari, dan jadikan tempat mengekspresikan kreativitas.

3.Berdoa keras-keras
Saat tak ada yang mendengarkan? Ya! Saya akui, awalnya ini terasa janggal. Namun, berdoa keras-keras membantu mengingatkan saya bahwa, ya, saya benar-benar sedang bicara kepada Allah. Dia nyata, dan Dia bisa mendengar saya. Cara ini juga menjaga pikiran saya agar tidak mudah teralihkan hal-hal lain.

4.Mainkan alat musik
Saya suka main gitar. Saya senang memilih sebuah pasal Mazmur dan memetik senar hingga menemukan nada-nada yang cocok dengan ayat-ayatnya. Bukan berarti saya menulis lagu yang akan meledak di pasaran atau membaginya dengan orang lain. Ini hanyalah waktu pribadi saya dengan Tuhan, dan menyanyikan ayat-ayat Kitab Suci membantu saya memahami firman-Nya dengan cara baru yang bermakna.

5.Mendengarkan Alkitab
Jika Anda tidak suka membaca, coba dengarkan Alkitab versi audio. Ada banyak aplikasi gratis—seperti Alkitab Suara (Indonesia), Bible.is (Inggris, Indonesia, Jawa)—yang memudahkan kita menelusuri isi Alkitab dan memilih pasal-pasal untuk didengarkan. Ini merupakan cara luar biasa untuk mengulas dan mempelajari ayat-ayat yang telah Anda baca sebelumnya.

Apapun yang Anda lakukan, jangan abaikan saat teduh dengan Tuhan melalui Kitab Suci dan doa. Perjalanan rohani kita punya musim-musim berbeda. Namun, Tuhan selalu bersedia menemui kita ketika kita datang dengan kerendahan hati untuk lebih mengenal-Nya.

Source : https://gkdi.org/blog/saat-teduh-tak-mesti-membosankan/

Tags